BAB I

167 18 0
                                    

Siapa kau dan bagaimana kau menemukan cerita ini? Dan kapan kau menemukannya?

Dah, nggak usah sok serius.

Jadi geys kita bertemu lagi dengan cerita yang amburadul dan di luar nalar manusia (*´∇`*)

Sekadar pemberitahuan!
Mungkin aja kalian pernah nemu cerita ini tapi bukan di lapak aku, tenang. Karena itu punya ku juga (* ̄︶ ̄*)

Tapi pada akhirnya aku tarik ulang buat diselesaikan sampe END dan kemudian aku Update di sini v(=∩_∩=)フ

Oke geys, nggak usah banyak bahas sana bahas sini, let's reading (。・ω・。)

⚠️
Peringatan!
Banyak kata kasar dan umpatan yang tidak disensor, serta adegan yang mungkin menyinggung!
⚠️

⚠️Peringatan!Banyak kata kasar dan umpatan yang tidak disensor, serta adegan yang mungkin menyinggung!⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****************

Sosok laki-laki itu merasa tubuhnya merasa menabrak sesuatu. Koridor ramai karena siswa siswi buru-buru ke kantin. Saat dia menoleh ke bawah terlihat seorang laki-laki.

"Eh, maaf nggak liat."

Orang yang ditabraknya hanya mematapnya datar. Laki-laki itu menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal dan tersenyum canggung karena tak ada jawaban.

"Gue pergi dulu."

Tanpa berlama-lama laki-laki itu kembali berjalan menjauh dari seseorang yang ditabraknya tadi.

"Anjir cantik banget. Cewek apa cowok?"

Saat akan melihat kembali orang yang ditabraknya tadi, seseorang itu sudah tak ada di sana. Dia menyerit, perasaan belum juga sepuluh langkah dia berjalan tapi sudah tak ada?

Laki-laki itu kembali menggaruk kepalanya. "Atau gue salah lihat kali ya?" gumamnya. Dia mengedikan bahu tidak acuh dan menghampiri teman-temannya yang berjalan ke arahnya.

"Dari mana aja lo Ghav?" ujar salah satunya.

"Dari toilet," jawabnya seadanya.

"Bolos gak nih?"

"Heh! Gak boleh gitu lah!"

"Alah Ghav, nggak usah sok teladan deh lo!"

"Aih? Gue belum selesai ngomong! Gak boleh ditunda-tunda lagi maksudnya!"

Ketiga laki-laki itu segera berlari menuju kantin untuk bolos. Sebenarnya bisa dibilang bolos pun iya, bisa dibilang tidak bolos pun juga tidak, karena saat ini kelas mereka sedang kosong.

Hemlock Water DropwortTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang