Serius sih, The Mistake tuh work random bgt idenya muncul pas kerja langsung gas aja. Jadi idk bakal selesai atau enggak, cuma kuakan doin dbest ygy 😅
***
Hidup Je A sudah berantakan sejak lama, jadi saat dia terbangun di pagi hari di samping Baekhyun dengan keadaan yang jauh dari kata layak, dia tahu semua tidak akan lebih mudah setelah ini. Matahari sudah sangat terang di langit. Rasanya seperti ejekan memuakan yang membuat Je A memaki tiada henti. Ketika mengingat malam panjang yang dilaluinya dengan Baekhyun, hati Je A ingin menjerit sekuat tenaga. Di satu sisi ingin mengubur diri, di sisi lain ingin terbang ke angkasa.
Je A memilih bangun dari angan-angan yang suatu hari akan melumpuhkannya itu. Ya, Je A tahu bahwa keputusan gilanya menjebak Baekhyun akan berakibat fatal, hanya saja dia ingin mengabaikannya sementara. Sebab, saat Baekhyun telah membuka mata nanti, Je A yakin, sahabatnya tidak akan menatapnya dengan sorot keteduhan yang sama.
Dipungutinya pakaian-pakaian yang semalam Baekhyun campakan dari tubuhnya. Karena keberingasan keadaan mereka semalam, Je A seperti merasa patah tulang. Tapi berdiam di ranjang yang sama sampai Baekhyun bangun bukan keputusan tepat meski Je A ingin. Jadi Je A memilih keluar, menyiapkan apa yang bisa disiapkan agar tidak terlalu terguncang saat Baekhyun memakinya nanti.
Dengan terhuyung-huyung, Je A berniat keluar kamar setelah menutupi bahu terbuka Baekhyun dengan selimut kusutnya. Dia menyempatkan diri mengecup kening pria itu dan mengucapkan salam cinta dalam hati. Hingga kemudian, Je A benar-benar keluar meninggalkan Baekhyun di dalam ruangan.
Entah berapa lama Je A menyibukan diri di balik pantry dapur. Dia menyiapkan beberapa sarapan yang terlambat itu dengan harapan bahwa Baekhyun mau menyentuhnya barang sedikit. Setelah siap, Je A menatapi makanan-makanan itu dengan hampa. Apa Baekhyun masih sudi menyentuh sesuatu darinya seperti dulu?
Di dalam kamar, Baekhyun mengerang setelah mendengar benda terjatuh dari arah luar. Kepalanya sedikit pening, tapi kondisi tubuhnya sedikit lebih menggnggu karena terasa lelah berat. Pria itu mencoba mencari ponselnya, tapi saat tidak menemukannya, Baekhyun sadar bahwa yang disinggahi bukanlah kamarnya atau Kylen.
Baekhyun bangkit dengan cepat. Tidak cukup disana, dia lebih terkejut karena di balik selimut itu, tubuhnya tidak memakai apa-apa. Pria itu menoleh ke segala arah, dan kepalanya semakin pening saat melihat foto Je A di atas meja. Semua adegan panasnya dengan wanita Han itu terekam dalam ingatan. Mengorek sebuah luka yang sempat hilang di dalam dada karena sensasi puas sementara. Miris, dia mengkhianati wanita yang dipinangnya di hari sama untuk meniduri sahabatnya sendiri.
Setelah mengumpulkan kesadaran, Baekhyun berniat mencari ponselnya. Kylen pasti khawatir mencarinya. Apalagi ini sudah amat terlambat untuk pergi ke perusahaan. Jika sampai Kylen mencarinya di apartemen dan tidak menemukannya disana, Baekhyun akan dalam petaka. Dia sama sekali belum menyusun alasan untuk berbohong pada wanitanya.
Bunyi denting peraduan benda dari arah luar kembali menarik kesadaran Baekhyun. Dengan segera Baekhyun mengenakan pakaiannya secara asal. Tenggorokan Baekhyun mendadak tercekat saat hendak meninggalkan kamar Je A. Tatapannya jatuh pada sebuah pigora yang membingkai fotonya dan Je A di dinding. Foto dengan suasana ceria penuh suka cita. Kekecewaan itu teramat besar, hingga melihat wajah Je A saja Baekhyun sudah enggan.
"Ah, aku baru akan membangunkanmu, Baek."
Baekhyun melirik Je A dengan tajam. Kakinya melangkah menuju ruang tengah dan mencari ponselnya yang ada di atas meja. Tidak berubah tempat, sama seperti semalam saat dia terakhir meletakkannya sebelum membawa Je A ke dalam kamar.
"Kylen berkali-kali mengirim pesanㅡ" Je A menghentikan kalimatnya saat tatapan tajam Baekhyun menusuknya telak. Menyakitkan, tapi Je A berusaha tak acuh dan melanjutkan, "Dia menanyakanmu, dan aku bilang tidak tahu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mistake (COMPLETE)
Fanfiction(Mature Content) Obsesi Je A pada Baekhyun menciptakan keserakahan dalam diri wanita itu. Ketidakmampuannya mendapatkan hati sang sahabat membuatnya marah dan kecewa pada keadaan. Cinta tulusnya dapat balasan sebuah abai dan pada akhirnya, mengambil...