TM 7 (Cut Vers)

681 106 100
                                    

Apa yang terjadi belakangan ini membuat Baekhyun merasa dihantui mimpi buruk setiap detiknya. Hidupnya tidak lagi tenang karena selalu merasa resah. Berkali-kali Baekhyun mencari cara untuk keluar dari masalah besar yang menimpanya, tapi seolah di hadapkan pada jalan buntu, dia tak juga menemukannya.

Disaat belum dapat meminta maaf dan bertemu muka dengan Kylen, Baekhyun harus menghadapi tambahan beban pikiran. Menikahi Je A adalah hal yang tidak pernah Baekhyun pikirkan sebelumnya. Apalagi dengan situasi sekacau ini dimana Je A mengaku telah mengandung darah dagingnya. Hal yang bermula dari kesalahan tergila selama dia dua puluh sembilan tahun hidup di dunia.

Dipandanginya sepasang cincin berdesain sederhana pada kotak bludru di tangannya. Ukiran nama Kylen dan dirinya masih begitu kuat berpengaruh menggetarkan dada saat Baekhyun melihatnya. Lalu kerlingnya jatuh pada sebuah kotak bludru lainnya di atas dasboard mobil. Lain hal dengan benda di tangannya yang membawa sensasi membahagiakan untuk dirasakan, melihat benda kecil yang menjadi atensi Baekhyun sekarang itu menciptakan sensasi sebaliknya.

Jantung Baekhyun berdenyut sakit. Terasa membengkak, juga menyesakkan. Nasibnya jungkir balik dengan waktu sangat singkat. Sulit bagi Baekhyun menerima fakta bahwa hari ini, dia telah menjadi suami Han Je A bukan Kylen Lee, wanita yang dicintainya.

"Kau tidak pulang?" Tanya Chanyeol di seberang meja Baekhyun.

Keduanya tengah berada di apartemen Chanyeol. Duduk bersebrangan dengan sajian whiskey di hadapan masing-masing. Alih-alih bersama Je A yang dinikahinya pagi tadi dengan acara private dan sederhana, Baekhyun justru memilih kabur mengenyahkan diri. Dan yang terpikirkan oleh Baekhyun hanya tempat Chanyeol yang mau tidak mau terpaksa menampung pria frustasi itu.

Baekhyun menegak botol whiskeynya seolah berharap agar cepat tak sadarkan diri dengan berharap esok pagi akan terbangun dengan situasi sebelum masalahnya dan Je A terjadi.

"Bagaimana bisa kau meninggalkan pengantinmu begitu saja di hari pernikahan kalian?"

"Diam, Yeol! Jangan bahas itu apalagi Han Je A. Aku muak!"

Chanyeol berdecak, menatap Baekhyun iba dan menyesap whiskey miliknya.

"Aku sudah memberitahunya kau ada disini. Paman dan Bibi juga kelabakan mencarimu. Untung saja kerabatmu segera pulangㅡ"

"Yeol!"

Lagi-lagi Chanyeol menghela napas. Dia membalas tatapan dingin dam tajam Baekhyun dengan sorot tak terbaca.

"Aku benar-benar tidak percaya kau dan Je A bisa jadi bermusuhan begini. Bahkan jika dulu kalian seperti Tom and Jerry, tapi untuk saling membenci begini, itu adalah hal yang kupikir mustahil terjadi." Ujar Chanyeol mengabaikan Baekhyun yang mulai kehilangan kesadarannya, "Kau adalah orang berada di garda depan saat melihat Je A sedih entah karena keluarganya atau asmaranya, tapi kini sepertinyaㅡjustru kau yang akan jadi sumber tangisannya."

"Dia yang memulainya, Yeol. Wanita itu sendiri yang membuatku tidak punya pilihan selain membencinya." Kata Baekhyun menatap jauh pada dua kotak bludru di atas meja, "Kau pikir aku pernah membayangkannya? Tidak! Aku bahkan merasa sangat sakit mengingat teganya Je A melakukan ini padaku. Aku menyayanginyaㅡlebih dari sahabat, dia sudah kuanggap saudaraku."

Baekhyun memijat pelipisnya yang pening diserang efek alkohol, "Bodohnya aku! Seharusnya malam itu bisa mengendalikan diri dan sadar lebih awal. Pasti kami tidakㅡ"

"Sudah terjadi." Potong Chanyeol cepat dan membuang wajahnya muak.

"Apa yang harus kulakukan pada Kylen, Yeol?"

"Relakan saja. Disini kau juga yang mengkhianatinya."

"Aku tidak memgkhianatinya!"

"Tapi kau tidur dengan Je A!" Desis Chanyeol geram, "Sekeras apapun kau mengelak, kau sudah menghamili Je A. Terlepas itu jebakan atau apapun, yang Kylen tahu kau sudah membuatnya patah hati!"

The Mistake (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang