Semalaman Je A menangis sendirian. Disaat terendah keadaannya seperti ini, biasanya ada Baekhyun yang setia menghiburnya. Namun, sosok yang amat sangat dia butuhkan itu kini justru membencinya. Tidak ada lagi penyangga kekuatan bagi Je A. Seolah dipaksa tersiksa, hidup Je A telah menjadi semenyedihkan itu sejak lama.
Sosok Ibu yang amat dia cintai telah pergi ke Surga, sementara sosok pria yang seharusnya dia panggil Ayah tidak lagi mau memberikan figur yang dibutuhkannya itu. Keluarganya kacau sejak Ibunya pergi setelah sakit cukup lama. Dulu hanya Baekhyun yang menerima keadaannya yang sebegitu rupa dan membuat Je A tidak punya pilihan selain bergantung kebahagiaan pada pria itu. Sayangnya, kini semua berubah saat Kylen datang di kehidupan mereka.
Gumpalan kertas undangan pernikahan Baekhyun dan Kylen yang diberi oleh Song Iseul telah teronggok di lantai dengan bentuk mengenaskan. Benda itu sangat menghancurkan perasaan Je A hingga menjadi pelampiasan kemarahan wanita itu pada takdir hidupnya yang tak kalah berantakan. Sudah Baekhyun benci, kini kesedihannya semakin berlipat ganda saat dokter mengatakan ada segumpal daging hidup di dalam rahimnya.
Awalnya Je A memang berniat sebusuk itu. Sengaja tidak mencegah datangnya konsekuensi atas kesalahannya bersama Baekhyun adalah rencana awal Je A. Tapi saat Baekhyun mengikrarkan sebuah kalimat kebencian yang lugas, Je A sudah bertekad untuk tidak lagi memperjuangkan cintanya. Sayangnya takdir memang terpikat melanjutkan permainan apinya. Kini Je A di ambang bimbang, harus menanggung kehamilannya sendirian atau memilih menghancurkan pernikahan pria yang dicintainya esok siang?
Hasil foto USG yang menunjukan adanya kantung janin berusia 6 minggu itu Je A tatap dengan nanar. Dia tidak berpikir jauh saat merencanakan aksi gilanya terhadap Baekhyun. Nuraninya dibutakan cinta, hingga menutup fakta bahwa akan ada pihak yang ikut menanggung luka jika karma menjemputnya.
"Ibu, bagaimana jika janin ini akan bernasib sepertiku?" Je A menenggelamkan wajahnya pada lipatan tengannya di atas meja, "Aku harus menggugurkannya kan, Bu?"
"Baekhyun tidak akan menerima ini, Bu."
Semua panggilan yang masuk di ponselnya Je A abaikan tanpa terkecuali. Bahkan Kim Beom yang lebih dari sekali menghubunginyapun tidak digubrisnya. Hari ini Je A tidak ingin berinteraksi dengan siapapun termasuk Seola sekalipun. Dia ingin sendiri dan memikirkan apa yang harus dia lakukan dengan janin di dalam rahimnya. Besok adalah hari pernikahan Baekhyun dan itu menjadi penentu bagaimana nasib darah daging pria itu yang kini sedang hidup di dalam tubuhnya.
Semua kilas balik kenangan antara dirinya dan Baekhyun bergantian terputar dalam ingatan. Mulai dari pertemuan pertama mereka di taman universitas, hari-hari mereka saat senang dan sedih yang bersama-sama, hingga merenggangnya hubungan mereka setelah Kylen datang, kenangan-kenangan itu menghujam jantung Je A sampai kian kesakitan. Tangisan wanita itu semakin menjadi hingga terisak sesak.
"Kylen tidak lebih baik dariku, Baekhyun!" Je A menatap potret Baekhyun yang tersenyum sembari menarik rambutnya, "Aku tidak akan kalah dan menyerah demi Anak ini. Akan kubuktikan padamu bahwa aku lebih pantas denganmu. Pemenangnya adalah aku yang mengandung anakmu, bukan wanita sialan itu!"
Setelah meraih mantel dan tasnya dengan asal, Je A bergegas menuju mobilnya di basement apartemen untuk berniat menemui Baekhyun. Dia mendial kontak pria itu, sayangnya hanya suara operator wanita yang menyahutinya. Baekhyun masih memblokir nomornya dan semua akses di antara mereka.
Je A mencengkram kemudinya saat tumitnya menginjak pedal gas semakin dalam hingga laju mobilnya kian cepat, "Baik jika itu maumu, Baek."
Jika hari sudah sepetang ini, pikir Je A Baekhyun pasti pulang ke apartemen. Tapi lantas Je A ingat bahwa Chanyeol mengadu padanya bahwa Kylen mengalami kecelekaan dan di rawat di salah satu rumah sakit di Seoul. Dengan segera, Je A membanting arah kemudinya berubah tujuan sembari mendial nomor wanita yang dibencinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mistake (COMPLETE)
Fanfiction(Mature Content) Obsesi Je A pada Baekhyun menciptakan keserakahan dalam diri wanita itu. Ketidakmampuannya mendapatkan hati sang sahabat membuatnya marah dan kecewa pada keadaan. Cinta tulusnya dapat balasan sebuah abai dan pada akhirnya, mengambil...