TM 4

566 109 83
                                    

Park Chanyeol adalah sahabat lama Baekhyun. Pria berprofesi sebagai fotografer itu baru saja pulang berkelana keliling dunia selama hampir dua tahun. Bahkan Baekhyun dibuat terkejut atas kepulangan Chanyeol yang tiba-tiba. Sebab, Chanyeol sendiri hampir jarang memberi kabar. Sesekali mereka saling menghubungi dan seringnya hanya bertukar pesan singkat saja. Asal tahu sama-sama baik, itu cukup bagi keduanya yang sudah seperti saudara. Namun ternyata, berita tentang pertunangan Baekhyun dan Kylen lah yang membuatnya memutuskan untuk pulang ke Seoul.

Setelah pertemuan mengejutkan di acara perusahaan itu, Je A terpaksa terjebak dalam perbincangan basa-basi. Karena paksaan Chanyeol, Je A tidak berkutik sama sekali. Meskipun dia bisa saja membongkar apa yang terjadi di antara dirinya dan Baekhyun, tapi itu tidak serta merta Je A lakukan. Jika saja hati nurani Je A tidak terketuk oleh raut frustasi Baekhyun, dia mungkin akan dengan senang hati melenyapkan senyuman Kylen yang tidak hentinya pamrih tentang rencana pernikahan keduanya di hadapannya dan Chanyeol.

"Yah, aku terkejut sekali saat Key mengabarkan rencana pernikahan kalian." Ujar Chanyeol setelah menyesap winenya, telunjuknya mengarah pada Baekhyun di seberangnya, "Kau bahkan tidak memberitahuku kapan pertunangannya."

"Tidak ada acara pertunangan resmi, Oppa." Kata Kylen menyela, jemarinya menggenggam tangan Baekhyun, "Aku hanya mau dinikahi Baekhyun saat dia melamarku. Kata Baekhyun, Je Apun juga tidak diberitahu olehnya saat akan mengajakku menikah. Iya kan, A~ya?"

Je A yang bersedekap dada hanya mengedikan bahu menatap Kylen tanpa minat. Dia sama sekali tidak mau menyembunyikan ketidaknyamanannya akan topik pernikahan pria yang dicintainya. Baginya itu seperti jeruk nipis yang membubuhi luka menganga di hatinya. Belum reda rasa perih akibat perlakuan kasar Baekhyun tadi, kini dia harus terjebak disana seperti ini.

"Wow!" Chanyeol terkekeh, lalu mencolek dagu Je A yang praktis menepisnya sembari melempar tatapan ganas, "Coba, ceritakan padaku. Kali ini apa yang membuat kalian bertengkar sampai sebegininya? Kalau lagi-lagi karena hal sepele seperti biasanya, ku lempar kalian berdua ke jurang."

"Lupakan." Je A berdiri dengan hentakan kasar, "Tidak ada yang penting kan?! Aku pulang."

"Je A~ya?" Cegah Kylen sembari mencekal lengan Je A.

Chanyeol ikut berdiri dengan tampang yang lebih serius, "Ayolah, jangan seperti remaja baru pubertas. Selesaikan masalah kalian apapun itu sekarang? Mau berlarut sampai kapan?"

Je A mengerling pada Baekhyun, "Sampai kapan maunya, aku ikut saja."

Tidak ada jawaban dari Baekhyun. Pria itu hanya sedang berusaha menahan dirinya untuk tidak mengenyahkan Je A dari hadapannya. Hari ini Baekhyun dibuat sangat lelah oleh Je A. Dia pikir, hilangnya Je A dari radarnya adalah tanda bahwa mantan sahabatnya itu bisa diajak kerjasama, tapi setelah kemunculannya tanpa rasa berdosa, rasanya hidup Baekhyun dibuat tidak bisa tenang entah sampai kapan.

"A~ya, kenapa sih?!" Chanyeol menoleh pada Baekhyun dengan tatapan menuntut, "Ya! Jawab kalian?!"

"Si bodoh itu masalahnya!" Je A mengatupkan bibir saat Baekhyun melempar sorot nyalak seakan siap membunuhnya, "Kalau sajaㅡ"

"Tutup mulutmu, Han Je A!" Sergah Baekhyun sembari berdiri dengan gerakan kasar, "Kau mau pulang kan? Tidak ada yang mencegahmu, pergilah!"

"Baekhyun~a!" Tegur Chanyeol dan Kylen bersamaan disertai perasaan tak percaya.

Sementara itu, Je A yang terlanjur sakit hati semenjak tadi hanya membalas Baekhyun dengan lemparan kilat mata tak kalah geram. Dengan gegas, dia meraih tasnya dan berlalu pergi meninggalkan meja itu. Disaat sudah semenyakitkan ini, bahkan Je A tidak bisa berbalik mengontrol perasaannya agar berubah membenci Baekhyun.

The Mistake (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang