TM 15

663 95 60
                                    

Di siang yang terik ini, Je A memilih kafe di dekat taman kota untuk menunggu Kyungsoo dan Ryumi guna menepati janji bertemu mereka beberapa hari lalu. Setelah berjalan-jalan sejak pagi untuk menghirup udara segar sembari berolahraga di taman, Je A tidak sempat pulang. Jadi penampilannya tidak begitu mendukung untuk menerima ajakan Kyungsoo makan siang di sebuah rumah makan yang pria itu usulkan.

Lagi pula Baekhyun juga berkata akan pergi dengan Kylen. Pun yang penting Je A sudah menyiapkan sarapan sebelum meninggalkan sang Suami. Setidaknya, dia tidak harus melihat raut bahagia Baekhyun seperti yang biasa dilihatnya setiap akan bertemu kekasih hatinya.

Sembari membaca buku tentang ilmu kehamilan yang baru saja di belinya di toko buku yang dilewatinya, Je A menikmati milkshake strawberry dan muffin yang dipesannya. Hingga kesibukannya itu membuatnya tak sadar bahwa di hadapannya sudah berdiri dua sosok yang ditunggunya. Keduanya tersenyum saling berpandangan sebelum mengetuk meja.

"Permisi."

"Ya?" Je A melotot lalu terkekeh melihat sang empunya suara, "Astaga, kau manis sekali. Dia Ryumi, Kyung?"

Kyungsoo mengangguk, "Kami duduk ya?"

"Ya, silahkan." Je A masih terpana pada wajah manis milik balita yang berambut hitam ikal itu, "Matanya milikmu sekali, Kyungsoo. Dia sangat lucuㅡHai, kita belum berkenalan."

"Eum."

"Bibi bernama Je AㅡHan Je A. Namamu siapa?"

"Ryuㅡmi. Do Ryumi." Ulang Ryumi persis seperti Je A.

Ryumi tersenyum hingga ke matanya. Jika Je A boleh berkomentar, Ryumi adalah versi perempuan dari Kyungsoo. Meski yang paling mirip adalah mata dan alisnya, siapapun pasti yakin tanpa ragu jika balita lucu ini adalah anak kandung Do Kyungsoo.

"Kau sendirian? Kupikir Baekhyun~ssi akan ikut." Kata Kyungsoo terheran.

Je A tersenyum, "Dia ada urusan. Aku langsung kemari setelah olahraga pagi. Jadi maaf jika hidungmu menghirup aroma-aroma tidak ramah lingkungan."

Tawa kecil Kyungsoo mengalun di telinga Je A sampai wanita itu mengernyitkan alis, "Wow, aku baru sadar, kau jadi mudah tersenyum dan bahkan tertawa ya? Dulu jangankan tertawa, membuka mulutpun sepertinya kau malas."

"Apa iya?" Kyungsoo tersenyum saat pesanannya dan Ryumi datang, dia memberikan sepotong cup cake pada anaknya dan kembali mendongak pada Je A, "Mungkin karena Ryumi."

Je A menyangga dagunya dengan lengan di atas meja dan sengaja menampakan gestur minat mendengar suara Kyungsoo, "Katanya memang counter pria itu ada pada anak perempuannya, Kyung."

"Aku juga pernah mendengarnya. Tapi memang, Ryumi menyita duniaku." Ujar Kyungsoo dengan telinga bersemu dan tersipu, "Kesulitan apapun akan terasa mudah jika aku mengingat Ryumi. Dia hanya punya aku sebagai orang tuanya yang tersisa setelah Jeon Sena pergi."

Raut Je A berubah sedih, "Pasti berat untukmu. Kau hebat, Kyungsoo. Aku harus berguru padamuㅡ"

"Kenapa harus berguru?" Tanya Kyungsok memotong dengan raut bertanya, "Konotasinya buruk."

"Ah. Maksduku, jiwa tangguhmu, Kyungsoo." Je A membasahi bibir bawahnya sebelum kembali berucap, "Maaf, kau harus membuka topik lagi perihal mendiang istrimu."

"Tidak apa-apa. Sudah tiga tahun berlalu dan akupun telah terbiasa." Kyungsoo mengulas senyum kecil, "Dan aku minta maaf perihal tidak mengundangmu. Acaranya memang tidak besar. Aku masih menjadi dokter residen dan tidak sempat membuat pesta. Sena sendiri juga baru memulai tahun pertama koasnyaㅡ"

Je A sedikit menganga karena terlalu fokus mendengar cerita Kyungsoo. Pria itu terkekeh dan membuat Je A mengatupkan bibir secara spontan.

"Kau masih sama saja." Ejek Kyungsoo membuat Je A berdecih.

The Mistake (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang