Selamat Baca....
🥰🥰🥰🥰😍😍😍
"Jadi... Dia calon menantu Mama? Hmmm... Pantesan aja kamu nggak pernah mau serius berhubungan sama perempuan manapun, ternyata hati kamu itu sudah ada yang empunya sejak dulu ya Bra..." Aryana menggoda Libra. Libra sumringah.
Naka ingin membantah karena tak tega membohongi Aya tetapi ia terlanjur membuat kesepakatan tertulis dengan Libra. Tega banget sih Libra bohongin Mama nya... Rutuk Naka dalam hati.
"Terus kalau girlfriend kok di suruh jadi fotografer sih Bra?" Tanya Aryana pada putra sulungnya tersebut.
"Karena hasil karya dia yang terbaik menurutku, Ma." Ucap Libra menoleh menatap mata Naka penuh kekaguman. Zzzeeeerrr.
Naka seketika membuang tatapan dari Libra. Pokoknya dekat Libra jangan gampang baper kalau nggak mau hancur. Itu prinsip Naka. Jadi lebih baik ia menghindari kontak mata berlebihan pada Libra. Ibarat minum obat, kalau dosisnya berlebihan malah punya efek gak baik.
"Hmmm... Oke deh... Kalau gitu Enjoy ya sayang. Kamu jangan ngerasa canggung pokoknya senyaman kamu aja ya nak." Ucap Aryana lalu pamit menemui tamu lainnya.
Naka menatap kagum pada Aryana. Ia jadi teringat pertemuan keluarganya dan keluarga Libra sekitar sepuluh tahun lalu. Mereka tak pernah menduga jika ternyata Libra bocah yang selalu bersama dengan keluarga mereka sebenarnya adalah anak konglomerat.
Naka dan keluarga dijamu makan malam di rumah mewah mereka dengan sikap yang sangat kekeluargaan. Saat itu, Aya sangat berterima kasih pada Martina karena sudah banyak membantu membesarkan Libra yang sering sekali merepotkan mereka sejak kecil hingga remaja.
Papa nya, Joe juga meminta agar tidak ada yang berubah dari persahabatan Fandi dan Libra, juga keluarga mereka.
Saat itu, dan saat ini pun, sambutan orangtua Libra masih sangat humble.
"Kok bisa ya dia seanggun itu..." Ucap Naka bermonolog. Lalu sesaat kemudian Naka menyadari jika tangan Libra masih bertengger di pundaknya.
"Ehm... Bisa lebih tau diri nggak tuh tangan?" Sindir Naka melirik Libra tajam.
"UPS... Sorry cantik." Ucapnya segera angkat tangan.
Naka sebaiknya menghindari pria bermodus tinggi ini.
Naka lalu mulai berkeliling memotret Joya dan sang suami yang tengah berbahagia mengambil moment candid maupun disengaja agar bergaya sesuai arahan.
---
Menatap kehadiran Naka di hidupnya lagi, sama seperti sebuah keajaiban terlebih mengingat masa lalu mereka berdua, ia tidak boleh pasang aksi terlalu agresif tetapi juga harus tetap menjaga jarak agar tidak terlalu jauh.
Ibarat main layangan, ia harus pintar mengatur kendali, sebab jika salah maka layangan bisa terputus dan itu bisa jadi akhir paling menyakitkan bagi seorang Libra.
Ia sudah mendatangi beberapa Negara saat mengecam pendidikan Sarjana dan Master. Dalam rentan waktu tersebut , ia sudah memiliki banyak pengalaman cinta dan cara menghadapi berbagai tipe wanita.
Namun diantara semua wanita itu, Naka adalah tipe yang paling unik. Sebenarnya bisa dibilang, Naka adalah yang paling tulus sehingga gadis itu cenderung sensitif dan di sana lah letak perbedaannya ia harus bersikap.
Ketika kamu berhadapan dengan seseorang yang tulus, di sanalah kamu bisa merasakan betapa seseorang itu akan berikan dan lakukan yang terbaik buat kamu. Ia menyerahkan segalanya, hatinya... Namun, saat ketulusan itu dihancurkan maka disitulah kamu akan tahu betapa sulit mendapatkan sosok seperti itu lagi. Dan Libra tidak pernah benar-benar bisa move on dari cinta pertama nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story (Naka & Libra)
RomanceSequel MBA GARIS KERAS : BACAAN DEWASA "Gue bilang loe seksi..." ucap Libra serius. "Seksi? Cewek kayak gue, yang pake kaos oblong terus celana usang sama rambut berantakan gini loe kata seksi? Ha-ha-ha. Playboy tuh emang aneh ya? Kambing dibedakin...