Bab 22

566 105 5
                                    

Aku mau bunganya!!!" Seru Citra di acara lempar bunga pengantin saat resepsi pernikahan Natalia. Dia salah satu sahabat Natalia, Libra pernah berkenalan dan kencan dengan nya walaupun tidak berlanjut.

Natalia yang sudah sah jadi istri Virgo tertawa bahagia menatap para gadis-gadis berkerumun dibawah podium menantikan ritual lempar bunga pengantin darinya.

"Sama Joana aja mbak... Please..." Pinta sekretaris Virgo membuat Libra geli sendiri. Bagaimana bisa para gadis-gadis ini berebutan bunga pengantin hanya karena mitos akan segera menikah tak lama kemudian.

"Jangan Nat. Gue aja! Sini kasih gue!" Nadya sepupu Virgo tak mau ketinggalan.

Tatapan Libra fokus pada seorang gadis bergaun biru muda. Kali ini gadis yang selalu polos tak pernah bersolek itu terlihat sangat cantik sekali karena berdandan, yah meskipun tadi ia sempat merusak riasannya karena ciuman dadakan sih...

Mau gimana lagi... Naka terlalu cantik dan hatinya tak kuasa menahan diri dan rindu karena tak berjumpa pujaan hati.

Libra jadi ingin segera menikahi nya, sayangnya mendapatkan hati gadis itu sangat sulit. Sepertinya ia harus segera berguru pada Papa nya jika kejadian Minggu lalu gagal mengikat Naka.

Gadis bergaun biru itu sebenarnya enggan ikut berbaris menunggu bunga pengantin, sayangnya semua gadis lajang di wajibkan ikut dan Aya meminta dia ikutan dan ia tak bisa menolak.

Kemudian Natalia pun berbalik badan membelakangi para gadis mengambil posisi melempar bunga nya.

"Satu..." semua tamu mulai menghitung.

"Dua..."

"Tiga!!!" Ia pun melempar bunga pengantin melewati kepalanya ke arah belakang setelahnya... Ia segera berbalik penasaran siapa kira-kira yang mendapatkan nya dan sesuai mitos akan segera nyusul jadi pengantin.

Seorang gadis muda bergaun biru muda yang mendapatkan bunga tersebut.

"Yahhhh.... Seru mereka kecewa..."

"Nat, kok dikasih sama anak kecil sih bunganya. Aku kan yang ngebet nikah!" Seru Nadya kesal sepupu Libra anak bibinya Adriana.

Libra segera menghampiri adik sepupunya dan melotot padanya. Astaga... Anak kecil katanya...??? Gadis yang dibilang anak kecil itu paling tidak suka disinggung R2umur.

Wajah Naka terlihat merah padam. Tuh kan bener... Hadeuhhh... Emang orang bertubuh mungil itu lebih baby face sih yah.

"Jangan sebut dia anak kecil. Dia seumuran loe!" Bisik Libra.

"Hah??? Ups." Nadya refleks menutup mulutnya.

"Calon kakak ipar loe entar." Lanjut Libra senyum cengengesan.

"Seriusan?" Tanya Nadya dengan mata yang dikedip-kedipkan.

"Ihhh... Selamat..." Seru Nadya memeluk Libra erat. Libra melihat perubahan wajah Naka. Yang tadinya cuma merah padam, sekarang merah kebakaran dan merengut.

Is She jelous? Libra berharap dalam hati.

---

Cowok kayak gitu yang dikata Pita sayang banget sama gue? Hahhh??!! Cowok murahan seperti itu yang kata Bang Fandi cuma punya satu cerita yaitu gue?

Astaga... Playboy cap jengkol banget sih emang tuh cowok, bau nya kemana-mana.

Naka merutuk dalam hatinya sambil meremas bungabdi tangannya.

Libra tampak tersenyum diperlakukan mesra oleh wanita lain. Dan itu sangat membuat Naka kesal. Ia selalu merasa perkataan Libra dengan kenyataan yang ada tidak sejalan.

Love Story (Naka & Libra)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang