Bab 31

375 68 0
                                    

Libra menggendong bayi mungil di pelukannya. Rasanya gemas sekali dengan bayi perempuan dari kakak perempuan satu-satunya tersebut. Virgo pasti akan sangat iri, karena ia jadi paman pertama yang memeluk keponakan mereka.

Jika selama ini, Joya adalah perempuan kesayangan di rumah, sekarang dia sudah mendapat saingannya.

"Kayana... sekarang Mami kamu bukan lagi satu-satunya favorit di keluarga Hansen Baskoro, sudah ada kamu yang jadi saingan beratnya." Ucap Libra dengan senyuman hangatnya.

Aryana dan Joe tertawa mendengar ucapan anak lelaki sulung mereka tersebut.

"Bra... resek deh..." Ucap Joya pada adiknya cemberut.

"Ya kan wajar kak... sudah waktunya kamu turun takhta. Betewe, selamat ya kamu udah resmi jadi Ibu. Selamat juga buat kamu bang, sudah jadi Ayah." Kata Libra tulus pada keduanya.

Darren mengangguk tersenyum. Jika diingat-ingat dulu Libra paling galak padanya, untung sekarang hubungan mereka sudah baik dan harmonis sebagai saudara ipar, bahkan kadang Darren kerap meminta bantuan Libra selama Joya hamil, karena Virgo lebih terikat pekerjaan di Perusahaan sedangkan Libra jam bebasnya lebih banyak.

"Kamu tampak pantas menggendong Kayana." Ucap Darren.

"Benarkah? Benar bukan?" Tanya Libra pada Kayana dengan mata berbinar-binar seolah Kayana sudah paham.

"Jangan lama-lama gendong entar anak kakak lengket sama bau kamu, bau playboy itu rada susah disingkirkan membuat terbuai tau nggak." Kata Joya rada bener disambut tawa.

"Gak apa-apa, bau Uncle kan bikin nyaman ya nak..." Ucap Libra sambil menggosok ujung hidung nya ke hidung Kayana.

Setelah melewati persalinan normal subuh tadi akhirnya Joya melahirkan seorang anak perempuan cantik. Sejarah cintanya juga sangat luar biasa, penuh perjuangan bahkan hal tak logika, tapi akhirnya ia menemukan kebahagiaan. (Cerita lengkapnya di My Man ya guys...)

"Kamu cepat-cepat nyusul makanya... Biar Kayana ada temen mainnya nanti." Ucap Joya melihat interaksi adiknya yang begitu alamiah menggendong bayi. Kebapakan sekali.

"Memang udah nyusul. Adik kamu ini selalu semaunya sejak dulu, sekarang malah menghamili pacarnya. Tau gitu kamu duluan yang nikah baru Virgo. Mama kan pusing, baru nikahin Joya, terus Virgo, masa selisih sebulan mau nikahin anak lagi??? Kalian bertiga itu bisa kasih jeda nggak sih?!" Ucap Aya kesal melipat tangan di dada lalu bersidekap sambil sandaran di sofa di ruangan kamar rawat inap Joya.

"Hahh???!!? Serius???" Tanya Joya kaget bukan main sampai terduduk padahal sejak tadi ia berbaring karena masih lelah.

"Kan Libra udah minta maaf sama Mama dan Papa. Udah dong Ma... Naka itu agak susah ditaklukkan Ma, harus dipaksa. Ambil hikmah nya aja Mama dan Papa bentar lagi nambah cucu. Lagipula Libra cuma mengikuti saran Papa." Ucap Libra cengengesan.

Kening Aya mengerut menoleh suaminya, jadi teringat kelakuan konyol suaminya tersebut puluhan tahun lalu. Joe tersenyum nyengir seolah berkata "He is my son..."

Aya mendesah kesal. Ia pusing bagaimana harus menghadapi keluarga Naka nantinya.

---

Sebelumnya...

"Mama nggak lihat Papa teleponan sama Libra?" Tanya Aya pada Joe suaminya. Mereka ngobrol di ruang tunggu bersalin.

"Ehm... Itu... Iya ada... Tadi ada, sayang..." Ucap sang suami tersenyum kikuk.

Aya melihat ke ruang bersalin, merasa masih aman, ia pun meninggalkan ruang tunggu bersalin menuju ruang IGD.

Joe terpaksa mengikuti istrinya. Ia merasa aneh tiba-tiba saja Aya bersikap begini. Tetapi setelah di IGD ia akhirnya sadar jika ia tak bisa menutupi apapun dari Aya, wanita kecintaan nya tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Story (Naka & Libra)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang