bab 16

396 84 6
                                    

"Libra!!!" Seru Zeraya lalu berlari memeluk pria itu.

Topan dan Naka melepaskan dekapan mereka.

"Cieee... Jadian nieeee..." Seru rekan-rekannya membuat Naka tersenyum malu. Tapi ia lebih tidak fokus karena kehadiran Libra yang tiba-tiba muncul di club'.

Bukannya dia bilang nggak akan datang ke acara perusahaan?

Topan merangkul pinggang Naka mesra dan Libra tak bisa menahan kecemburuannya. Ia menatap tajam Naka dengan kilatan marah.

"Kok lihatin Naka segitunya ntar dikira malah kamu lagi mergokin calon istri bermesraan sama pria lain loh..." Goda Zeraya menggandeng mesra Libra.

Yang lain jadi memperhatikan Naka dan Libra.

"Apaan sih Ze... Ya nggak lah. Pak Libra kan narasumber kita. Ada-ada aja loe. Lagian Pak Libra kan katanya gak bisa datang? Kenapa tiba-tiba di sini?" Ucap Naka bertanya.

Libra tak berkomentar ia membuang tatapannya dari Naka. Ia mengabaikan pertanyaan gadis itu.

"Sorry kebetulan gue ada urusan keluarga tadi di sini, nyiapin pernikahan adik gue, kebetulan gue ke club' ini dan ada kalian. Silahkan dilanjutkan acaranya. Gue bisa ke tempat lain."

"Nggak apa-apa. Kita gabung aja." Ucap Topan.

Libra tersenyum lalu mengangguk.

"Yuk kita dance!!!" Seru Zeraya menarik tangan Libra lalu mulai bergoyang dengan gerakan menggodanya.

Naka menatap Libra kesal dan marah. Katanya nggak playboy, tapi disodorin daging obralan langsung mau... Dasar cowok murahan! Umpat Naka dalam hati.

"Kamu kenapa?" Tanya Topan melihat wajah Naka yang kesal.

"Nggak. Ehm, saya ke toilet dulu Mas." Ucap Naka.

"Oke aku duluan ke dance floor ya."

Naka mengangguk. Ia pergi ke arah toilet. Ia memilih ke balkon dan menghisap rokoknya di sana. Di dalam club'memang boleh merokok tapi Naka lebih suka di ruang terbuka begini.

"Ngapain di sini sendirian? Bukannya baru jadian sama pacar loe yang munafik itu?"

Naka menoleh menatap Libra kesal. "Loe yang ngapain ke sini. Di sana ada cewek yang siap meladeni permainan murahan loe kan?" Naka membalas ucapan Libra.

Libra melepas jacket kulitnya lalu melemparkannya ke pangkuan Naka.

"Di sini dingin. Lagian elo ngapain sih pakai baju kayak gitu?"

Naka membuang jacket itu sembarangan tanpa peduli mungkin harganya lebih mahal dari gaji yang diterima setiap bulan dari perusahaan tempatnya bekerja.

"Suka-suka gue!"

Libra kembali mengalah ia mengutip jacketnya di lantai lalu memutar tubuh Naka dan memakai kan di bahu Naka membuat Naka terdiam.

"Loe boleh benci sama gue, tapi jangan pernah tolak perhatian dari gue." Ucap Libra lembut sambil menatap mata Naka lekat.

Astaga... Jantung Naka tak karuan. Bagaikan kembang api tahun baruan yang menyala-nyala hatinya merasakan itu sekarang.

Libra menatap nya dengan tatapan yang tak bisa Naka pahami atau sebenarnya Naka tak mau mengerti. Ia membuang tatapannya dari Libra tapi Libra sangat cepat kali ini.

Ia merangkul pinggang Naka dan mencium bibirnya lembut.

Naka hendak menolak tapi jantungnya yang berdegup kencang membuat ia tak mampu mengendalikan logikanya. Ia membalas ciuman bibir Libra. Keduanya berciuman mesra saling memagut bibir, memberikan kecupan lembut dan tanpa sadar tangan Naka merangkul pundak Libra.

Love Story (Naka & Libra)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang