Bab 72: Ep. 15 - A Kingless World, II

121 26 0
                                    

Suara guntur bergemuruh memenuhi langit dan hujan pun turun dengan deras. Sebuah pilar cahaya terang menyinari Absolute Throne dari atas langit. Awan-awan tebal mengelilingi pilar cahaya tersebut. Inilah pertanda dari skenario utama ke-5, Great Hall.

Di tengah-tengah deraan hujan, si dokkaebi tingkat intermediate pun membuka mulutnya.

[...Apa katamu barusan?]

"Aku tidak akan menduduki singgasananya."

[Aku tidak mengerti ucapanmu. Bukankah sekarang kesempatan yang sangat menguntungkan karena kau bisa mendapat lebih banyak koin dari yang lain? Kau tadi sudah menghabiskan banyak sekali bukan? Jadi, tentu saja kau akan mendapatkan hadiah. Lagipula, kalau kau tidak mengambil kekuatan Absolute Throne, seluruh area Seoul Dome pasti tidak akan bisa bertahan di skenario ke-5.]

Mendengar ucapan si dokkaebi itu, semua orang yang berada di Gwanghwamun pun mulai meneriakiku.

"Apa? Mikir apa orang ini coba?"

"Bukan waktunya bertingkah bodoh, cepat duduk sana!"

"Sialan, biar aku saja yang duduk...!"

Si dokkaebi pun dengan tenang tetap melanjutkan ucapannya, seakan sudah memperkirakan kericuhan yang terjadi.

[Dengan kekuatan singgasana, kau bisa mendapatkan apapun yang kau mau. Hanya dengan mendudukinya kau bisa mendapatkan 'dongeng' dan sponsormu juga akan naik tingkat. Apa kau masih tidak paham apa arti semua itu?]

Ya, aku sendiri juga bisa mendengar teriakan histeris para konstelasi di telingaku.

[Konstelasi 'Adventure Stand up an Egg' ingin menjadi sponsor anda.]

[Konstelasi 'Seo Ae Il Pil' ingin menjadi sponsor anda.]

·····.

[Anda menerima sponsor 500 koin.]

Si dokkaebi tingkat intermediate itupun melanjutkan lagi ucapannya dengan nada dingin.

[Kuperingatkan saja, jangan samakan aku dengan para dokkaebi tingkat rendah itu. Jangan dikira aku bisa tertipu oleh trik murahanmu.]

Aku memperhatikan Absolute Throne di hadapanku. Memang benar ucapan si dokkaebi itu, skenario ke-5 akan sulit dilalui tanpa kekuatan Absolute Throne.

Tapi, aku juga tau apa yang sengaja tidak disampaikan oleh si dokkaebi itu. Yakni bahwa begitu aku menggunakan kekuatan 'Absolute Throne', meski sekali saja, maka aku tidak akan pernah bisa mencapai akhir dari skenario dunia ini. Di cerita aslinya, Yoo Joonghyuk baru menyadarinya di putaran ke-14.

Jadi, item semacam itulah 'Absolute Throne' ini.

"Kenapa kau nggak mau jadi raja kami?"

Seseorang maju dari tengah-tengah kerumunan. Seorang pria yang mendengus dan meludah ke arahku seakan aku sudah menghina dia.

Aku pun menghadap ke pria itu. "Nah, itu juga yang mau aku tanyakan. Kenapa kau segitu inginnya aku yang jadi raja?"

"Apa?"

"Kalau nanti aku jadi raja, terus ternyata aku malah membunuhmu, gimana?"

Mulut pria itu pun seketika menjadi kaku. Aku pun menyapukan pandanganku ke orang-orang di sekelilingku. "Kalian semua juga sama saja. Apa kalian sudah lupa? Dari awal kita juga bukan hidup di jaman kerajaan. Kenapa tiba-tiba kalian jadi berlagak ingin ada raja?"

Kenapa aku tidak mau jadi raja? Alasanku simpel saja.

"Aku tidak sudi jadi raja untuk orang-orang busuk seperti kalian." Kuarahkan pandanganku ke langit dan melanjutkan ucapanku. "Ditambah lagi, aku tidak sudi punya konstelasi busuk seperti kalian sebagai sponsorku."

Omniscient Reader's Viewpoint [VOLUME 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang