Bab 94: Ep. 19 - Singularity, II

113 25 1
                                    

Di dunia TCBHDH, konstelasi terbagi menjadi dua tipe. Tipe yang pertama adalah konstelasi yang bebas dan tidak terikat dengan apapun. Sedangkan tipe yang ke dua adalah yang tergabung dengan nebula tertentu.

[Manusia rendahan berani mengancam bintang-bintang agung?!]

Aku hanya bisa menelan ludah menghadapi kekuatan amukan yang besar itu. Ada beberapa nebula terkenal di dunia ini yang berdasarkan pada mitologi di Bumi.

Seperti Nebula Asgard yang berasal dari mitologi Nordic dan Nebula Eden yang berasal dari mitologi terkait hari kiamat. Dan ada pula nebula yang tak kalah terkenalnya, yaitu Nebula Olympus yang saat ini berada di hadapanku.

Aku pun berkata pada mereka, "...Jangan sok. Kau bahkan bukan dewa yang sebenarnya."

Wajah Yoo Sangah pun berubah. Sang konstelasi yang memunculkan dirinya dengan tiba-tiba kini tampak sedikit kesal tidak dipedulikan, tapi kubiarkan saja dan terus bicara.

"Lagipula, plausibility di skenario awal ini tidak akan mengizinkan kedatangan untuk dewa-dewa Olympus, ya kan?"

[Bagaimana kau...!]

Kalau tidak ada plausibility yang berfungsi sebagai penyeimbang, area Seoul pasti akan hancur hanya dengan kemunculan 12 Dewa Olympus ke sini. aftermath of plausibility-nya akan sebesar badai topan di samudera. Meski para dewa Olympus meremehkan dunia ini, akan tetapi bukan berarti mereka kelewat bodoh. Aku pun melihat jalinan kekuatan sihir yang mengelilingi tubuh Yoo Sangah.

"Jadi, sepertinya saat ini yang bisa muncul hanya kau ya, Abandoned Lover of the Labirynth."

Sama seperti Korea yang memiliki konstelasi terkenal, Olympus juga demikian. Malah, hampir semua konstelasi di Olympus merupakan konstelasi yang terkenal.

Abandoned Lover of the Labirynth adalah nama sebutan Ariadne, kekasih Theseus.

"Olympus ternyata kelewat pelit ya, sampai hanya mengirimkanmu saja yang beban plausibility nya paling kecil."

[Tutup mulutmu! Beraninya Kau!]

Benang sihir yang melayang-layang di sekelilingnya pun membuat tanah di sekitar menjadi bergetar dan terbelah.

Memang, Ariadne sendiri tidak bisa disepelekan begitu saja. Seberapa lemah kekuatan dongengnya sekalipun, tetap saja dia masih jauh lebih kuat dariku yang bukan konstelasi. Tapi setidaknya aku tau dia tidak bisa melukaiku.

Percikan listrik memenuhi udara di sekitarnya. Tanda belenggu plausibility yang mulai bekerja membatasinya. Meski dia tidak hadir di sini sepenuhnya, akan tetapi tetap saja dia telah mengkonsumsi begitu banyak plausibility saat berusaha merasuki dan mengambil alih tubuh inkarnasinya.

Terlebih lagi, Ariadne adalah konstelasi yang tergabung dalam nebula besar. Setiap pergerakannya tentu akan diperhatikan oleh setiap entitas agung lainnya.

Suara lolongan pun terdengar dari Great Hall yang melayang di atas langit Seoul. Rasa takut penuh teror tiba-tiba menyerang tubuhku, membuatku merinding.

Wajah Yoo Sangah yang dirasuki oleh Ariadne pun semakin memucat.

"Sepertinya kau tidak punya banyak waktu lagi. Kita potong basa-basinya saja bagaimana?"

Inilah kenyataan yang harus dihadapi oleh konstelasi. Mereka memang entitas yang agung di alam Star Stream, akan tetapi mereka tetap terikat dengan belenggu ‘plausibility’.

"Tampaknya para outer god mulai menyadari keberadaanmu."

[...Bagaimana bisa seorang manusia bisa mengetahui itu?]

"Memangnya itu penting untuk kujawab sekarang? Bukannya kau muncul di hadapanku karena ada yang ingin kau sampaikan? Kurasa para konstelasi sekalipun tidak akan bisa menahan aftermath of plausibility yang satu ini."

Omniscient Reader's Viewpoint [VOLUME 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang