Bab 90: Ep. 18 - A Reader's Fight, III

83 19 0
                                    

Kutatap jendela yang muncul setelah kematian Myung Ilsang. Kepergiannya hanya meninggalkan dua-tiga baris pesan saja dari sistem.

[Konstelasi 'Prisoner of the Golden Headband' merasa puas.]

[Konstelasi 'Secretive Plotter' mengangguk dengan sedikit kekecewaan.]

[Konstelasi 'Demon-like Judge of Fire' merasa sangat senang dengan cerita anda.]

[Seseorang telah merekomendasikan skenario anda pada Star Stream.]

[Anda menerima sponsor 25,000 koin.]

Aku pun bangkit berdiri dan memandang ke sekelilingku dengan seksama.

Gangdong-gu kini hancur lebur. Bencana yang hanya berlangsung dalam waktu singkat sudah meluluh-lantakkan tanah dan bangunan tinggi di daerah ini.

Di atas jalanan yang diterangi sinar matahari yang tenggelam, orang-orang dengan tubuh yang kelabu oleh debu dan arang mulai merangkak keluar dari persembunyian mereka. Orang-orang yang tadinya berharap ingin menjadi tokoh utama di dunia lain, namun pada akhirnya harus puas untuk tetap menjadi ‘karakter’.

Beberapa tampak memegangi bagian tubuh mereka yang terluka, sedang yang lain sibuk mengusap air mata mereka. Aku pun melihat beberapa yang membungkukkan kepalanya kepadaku. Namun, sebagian besar dari mereka terbujur kaku di atas tanah.

Aku sudah membaca seluruh bab TCBHDH. Aku tahu latar ceritanya, makna-makna dari setiap paragraf penjelasannya, dan kupikir aku bisa memahami penulisnya. Tapi, di dalam TCBHDH tidak pernah sedikitpun ada kalimat yang mendeskripsikan kematian seperti ini.

Aku pun menoleh ke belakang dan melihat Yoo Joonghyuk yang juga sedang menyaksikan pemandangan yang sama denganku. Selama ini, dia mungkin sudah berulang kali menyaksikan pemandangan seperti ini seorang diri.

"Yoo Joonghyuk." Dia pun menoleh menatapku. Kata-kata yang tadinya ingin kuucapkan malah tertahan di ujung lidahku. Aku pun menutup mulutku, "...Nggak jadi."

Skenario demi skenario akan terus berlanjut hingga ke depannya, dan aku akan melihat suasana semacam ini berulang kali pula nantinya. Aku akan menghadapi adegan yang tidak tertulis di dalam novel hingga berulang kali nantinya.

Tiba-tiba, jendela transparan muncul di hadapanku dan menampilkan sebuah pesan yang tidak terduga.

[Dokkaebi 'Dokgak' mengundang anda ke dalam channel-nya.]

...Siapa yang ngundang aku ke channel? Sesaat aku agak kebingunan, namun kupilih untuk mengabaikan saja pesan tersebut. Namun kemudian jendela pesannya muncul kembali.

[Dokkaebi 'Dokgak' mengundang anda ke channel-nya.]

Aku pun mendongak dan melihat ada satu dokkaebi yang memperhatikanku dari atas sana. Dokkaebi dengan satu kaki yang kini tersenyum tidak mengenakkan ke arahku. Bihyung melayang tepat di belakang dokkaebi itu dengan ekspresi wajah ketakutan dan matanya terus menerus melirik ke arah kami berdua berganti-gantian. Bahkan di antara para dokkaebi, hubungan antara senior-junior juga berlaku meski mereka dari tingkat yang sama.

...Ya, aku bisa menebak secara kasar apa yang terjadi di sini. Aku pun menarik nafas dalam-dalam dan dengan sengaja kusahuti dia sambil berteriak, "Ngapain kau? Kau nggak mau kasih hadiahnya ke aku?"

Alis Dokgak berkedut mendengar seruanku. Tapi mulutnya masih tetap tersenyum.

[Oh, tentu saja. Maaf. Ada kesalahan teknis.]

Dokgak benar-benar dokkaebi yang menakutkan. Dia tidak konyol seperti Bihyung, tapi dia juga berbeda secara fisik dari dokkaebi tingkat intermediate. Tidak semua dokkaebi bisa menjadi streamer di channel utama.

Omniscient Reader's Viewpoint [VOLUME 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang