Bab 74: Ep. 15 - A Kingless World, IV

115 23 0
                                    

Han Sooyoung dilemparkan ke dalam kandang.

Dia tampak tidak sadar dan kemungkinan MP-nya juga hanya tersisa sedikit setelah semua kejadian saat aku merebut benderanya.

Sepertinya Han Sooyoung diteleport ke area sekitar sini. Karena dia author, jadi mungkin ada agensinya atau perusahaan percetakannya di area perkantoran sini.

"Cantiknya. Oi, kalian beneran belum nyentuh dia kan?"

"Belum lah. Konstelasinya aja pada ngumpul di sini."

[Konstelasi yang menyukai tindakan asusila merasa senang.]

[Beberapa konstelasi memandangi dengan mata penuh nafsu.]

Celana jeans Han Sooyoung tampak sobek. Beberapa pria di sekitarku bahkan sudah mulai bermain suit satu sama lain.

Kuperhatikan kondisi Han Sooyoung dari balik jeruji. Kelihatannya tidak ada tanda-tanda kalau dia sudah diserang lebih dulu sebelum ini.

·····.

Setelah dipikir-pikir, dia pasti nanti bakal jadi penghalang utamaku kalau dibiarkan tetap hidup. Apalagi dia termasuk yang paling tahu banyak tentang alur dunia ini, selain aku tentunya.

Meski alur cerita dunia ini memang sudah berubah dari putaran ke-3 dan ke-4 yang ada di awal chapter novelnya, dan pengetahuan yang dia punya juga nantinya akan semakin tidak berguna, tapi...

Tanpa sadar, tubuhku pun merinding dan aku sontak merasa jijik dengan jalan pikiranku sendiri.

...Kenapa aku sampai memikirkan hal semacam itu?

Membunuh orang lain karena dia akan jadi bahaya di masa depan. Memilih siapa yang akan kuselamatkan karena akan berguna di masa depan.

Yoo Joonghyuk-lah yang punya jalan pikiran seperti itu, dan aku bukanlah dia.

"Dokja-ssi tertarik?"

Manager Yoon tertawa sambil menatapku dengan pandangan yang seakan berkata 'Aku bisa membantumu'.

"Asal Dokja-ssi mau berjanji satu hal padaku, aku bisa membuat Dokja-ssi dapat giliran pertama. Bagaimana?"

"...Janji apa yang kau mau?"

"Dokja-ssi pasti punya grup kan? Aku ingin bertemu dengan anggota grup Dokja-ssi. Sebentar lagi kami akan memperluas wilayah kekuasaan kami. Dan kalau dilihat dari item-item milik Dokja-ssi... sepertinya grupmu cukup besar ya?"

Kutatap mata Manager Yoon dan berkata, "Baik, akan kukenalkan. Tapi, dengan syarat kau harus menghentikan semua ini."

"Hah? Hahaha. Apa maksudmu Dokja-ssi?"

"Bebaskan wanita-wanita itu."

Alis Manager Yoon yampak berkedut, dia tahu kalau aku tidak sedang bercanda.

"Hmm...Dokja-ssi. Memang apa salahnya memperlakukan mereka seperti ini? Kalau kau sudah berhasil bertahan hidup sampai sekarang ini, pasti kau juga sudah mengerti, kan?"

"..."

"Aku sudah kenal Dokja-ssi cukup lama. Dan aku juga yakin kalau Dokja-ssi pasti bisa bertahan hidup di dunia ini."

Ucap Manager Yoon dengan ekspresi yang tampak mencemooh.

"Kau selalu saja menyendiri sambil baca web novel, kan? Berangkat, pulang kerja selalu kelihatan murung. Cuma sesekali mengobrol dengan aku atau yang lain. Paling tidak dengan orang-orang baik seperti Yoo Sangah-ssi."

"Apa maksud ucapanmu?"

"Dokja-ssi pasti menikmati situasi sekarang ini, ya kan?"

Menikmati? Aku merasa dadaku seperti ditusuk dari belakang.

Omniscient Reader's Viewpoint [VOLUME 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang