Bab 115: Ep. 22 - Tiga Janji (7)

105 18 0
                                    

Aku merinding ketika mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Persephone. Mereka yang memakan cerita dan tergila-gila pada cerita. Kurasa ini memang sifat asli mereka yang disebut konstelasi.

[Kematian seperti akhir dari sebuah cerita. Sama seperti seekor sapi yang telah disembelih, tidak bisa dihidupkan kembali. Orang yang sudah mati tidak bisa dihidupkan kembali. Karena cerita mereka telah berakhir disitu.]

"Setahu saya ada pengecualian."

[Itu hanya kebohongan. Tidak ada pengecualian.]

Bohong. Aku tahu ada pepatah untuk hal ini dalam mitologi Yunani. "Apakah anda bisa bersumpah demi Sungai Styx?"

Dia tidak akan berani bersumpah. Untuk pertama kalinya, kemarahan memenuhi ekspresi Persephone.

[...'Jiwa' yang kau percayai itu hanyalah segumpalan dari sebuah cerita.]

"Yang saya inginkan juga gumpalan cerita itu."

[Di Underworld mereka yang melihat ke belakang pasti menyesal. Sepertinya kau perlu belajar cara untuk memahami waktu yang berlalu, ya.]

Jika dia mengambil keputusan sekeras kepala itu maka aku harus menggunakan kartu truf yang telah aku simpan.

"Yang Mulia Ratu. Waktu itu tidak selalu mengalir 'maju'.  Saya pikir anda sudah tahu itu. "

Pada saat itu, dunia seketika berubah jadi abu-abu. Niat membunuh yang mencekik memenuhi seluruh aula. Untuk sesaat, aku merasa telah melihat esensi dari seorang Persephone. Mulutku tidak terbuka tetapi aku ingin menjerit.

Jiwa itu tidak ada? Bukankah yang merinding saat ini adalah jiwaku? Keringat menetes di punggungku saat niat membunuh itu menghilang.

Persephone tersenyum seolah tidak ada yang terjadi. [Fufu... menarik. Kau itu memang 'singularity' yang dibilang oleh anak-anak Olympus itu, ya.]

Tubuhnya yang kecil agak berbeda dari sebelumnya. Aku bisa merasakannya tanpa berbicara. Mulai sekarang, aku bisa mencapai tujuanku.

"Yang saya tahu bukan hanya itu. Aku telah melihat Giant Soldier yang sedang dibangun di Tartarus. Kalau anda membuat kesepakatan dengan saya, saya akan beritahu cara untuk mempercepat penyelesaian Giant Soldier... "

[Tidak perlu. 'Gigantomachia' memang masalah yang penting, tapi Giant Soldier bisa diselesaikan tepat waktu tanpa bantuanmu.]

Akupun terdiam sesaat. Dia adalah dewi yang benar-benar hebat. Sekarang giliran Persephone dengan perkataannya.

[Tapi, Aku mungkin bia mempertimbangkan kesepakatan seperti ini. Dengan cara beritahu aku bagaimana kau bisa tahu informasi-informasi itu...]

"Itu sulit. Sejujurnya, saya juga tidak yakin bisa menjelaskannya dengan benar. "

Aku merasa kasihan pada Shin Yoosung tetapi ini tidak mungkin. Rencana yang telah aku buat untuk masa depan akan jadi sia-sia jika aku mengungkapkannya. Persephone menatap mataku untuk mengukur seberapa jujur jawabanku. Lalu dia bergumam dengan suara aneh.

[Sudah kuduga, ■■■ ■■■ adalah...]

...Apa? Detik berikutnya, pesan-pesan dari konstelasi meledak di telingaku.

[Konstelasi 'Prisoner of the Golden Headband' meragukan pendengarannya.]

[Konstelasi 'Demon-like Judge of Fire' membelalakkan matanya.]

[Konstelasi 'Scribe of Heaven' mengkritik kecerobohan Ratu.]

[Konstelasi 'Secretive Plotter' merenung.]

Persephone mengerutkan kening.

[Tamu-tamu tidak diundang diam saja.]

Aku bertanya dengan ekspresi kaget,

Omniscient Reader's Viewpoint [VOLUME 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang