Bab 80: Ep. 16 - Skenario Kelima, IV

137 20 0
                                    

Aku menarik nafas dan bertanya, "Apa? Apa sudah selesai?"

"Bukan begitu..."

"...Terus aku salah di mana?"

"Lebih tepatnya..."

"Jangan nunggu lama-lama, kasih tau aku langsung."

"Semuanya salah."

Ucapannya begitu jujur dan tulus membuatku jatuh terduduk bagai habis terkena nuclear punch. Aku mangambil nafas keras-keras dan memandang ke langit. Tiba-tiba saja, Great Hall yang ada di langit jadi terlihat besar. Seolah-olah dia juga mengejekku.

Lycaon menatapku dan mempersiapkan serangan pamungkasnya.

"Tuan Protektor... anda tidak memiliki bakat untuk mempelajari Way of the Wind. Tidak, sejujurnya, anda tidak memiliki bakat untuk menguasai hampir setiap skill yang ada."

Kalau aku berbuat kesalahan saat ini, maka dunia ini bakal hancur, dan itu semua gara-gara aku.

----------------------------------

Beberapa jam kembali kami lalui tanpa ada perubahan yang berarti, bahkan hingga hari-hari berikutnya. Sekarang hanya tersisa 8 hari saja sebelum skenario ke-5 dimulai.

Aku masih tidak menyerah dan terus mempelajari Way of the Wind. Tapi tentu saja, masih tidak memungkinkan.

Grrr. "Tuan Protektor, lebih baik anda menyerah..."

"...Kenapa aku nggak bisa mempelajari coba?"

Han Sooyoung tertawa geli di sampingku dan menimpali, "Kenapa? Ya, karena kau sama sekali nggak ada bakat, tau."

"Nggak mungkin."

"Kenapa nggak? Toh kau bukan toloh utama di sini. Emang kau pikir kau bisa jadi Yoo Joonghyuk cuma gara-gara sudah ngelakuin semua hal dengan baik?"

Dadaku terasa sakit dan perih seperti habis ditusuk-tusuk. Aku pun menjawabnya sambil mengernyitkan dahiku, "Tapi aku sudah paham semuanya di kepalaku."

"Ah, iya. Sama kayak semua orang yang berpikir kalau mereka bisa masuk Universitas Seoul."

"Beneran kok."

Aku ingat hampir semua wawasan yang berhubungan dengan Way of the Wind. Bahkan waktu aku lagi frustasi berat satu jam yang lalu, aku berhasil dapet power bank dari salah satu penyintas dan kembali membaca teks novelnya.

"Ada angin kencang di tangan kananku dan badai di tangan kiriku. Way of the Wind akan terbuka saat garis lurus dan garis lengkungnya bertemu."

"B-Bagaimana... Anda benar-benar sudah memahaminya!"

Lycaon tampak takjub mendengarkan ucapanku.

Sebenarnya yang kuucapkan adalah wawasan yang dimiliki Yoo Joonghyuk di TCBHDH. Saat itu dia berhasil menemukan pencerahan dari sepatah kalimat yang tertulis dalam 'frasa' huruf Mandarin. Dia lalu berhasil menguasai Way of the Wind hanya dalam waktu 5 menit.

Tapi nyatanya tidaklah segampang itu, dan aku sudah menghabiskan waktu 2 hari tanpa menghasilkan apapun.

"Gimana caranya biar aku bisa?" gerutuku.

"Eh? Anda tadi sudah bilang kan... tidak ada gambaran yang lebih akurat lagi selain itu."

"Tidak, itu semua cuma kalimat metafora."

"Yang anda ucapkan itu bukan cuma kalimat metafora."

Aku benar-benar merasa gila sekarang. Kali ini masalahnya tidak dapat diselesaikan hanya dengan membaca deskripsi si author TCBHDH. Karena bagiku, deskripsi yang dia tuliskan itu cuma omong kosong yang tidak masuk akal, dan adanya skill Fourth Wall juga tidak membantuku untuk bisa menerimanya. Meski Fourth Wall memberiku penilaian logis dan ketenangan, skill ini tidak bisa membuatku jadi berbakat.

Omniscient Reader's Viewpoint [VOLUME 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang