Bab 91: Ep. 18 - A Reader's Fight, IV

100 25 0
                                    

Han Sooyoung terperangah mendengarnya dan bertanya,

"Apa? Apa maksudnya itu? Kenapa dia nyebut-nyebut plausibility segala?"

"Dia sengaja mencari ribut."

"Ya makanya kenapa? Ngapain tiba-tiba pake gertak kita segala?"

Kenapa? Apa karena aku menolak tawaran dia?

Dokgak saat ini sedang melayang-layang di udara sembari mengirimkan permohonan pertimbangan penyesuaian plausibility ke Biro Administrasi.

Pertimbangan penyesuaian plausibility ya...

Aku sama sekali tidak menyangka akan menghadapinya dengan cara seperti ini. Aku memang sudah mengira kalau para dokkaebi senior pasti akan menggangguku, tapi tidak kukira kalau caranya adalah seperti ini.

Wajah Bihyung pun tampak merah padam dan matanya mulai berkaca-kaca sembari dia melirik ke arahku dan Dokgak berganti-gantian. Kalau kusentuh dia sekarang pasti air matanya bakal mengucur deras.

–A-Apa yang harus kulakukan sekarang? Aku harus gimana sekarang?

–Beritahu padaku sejujurnya, apa Dokgak benar-benar tahu soal kontrak yang kita buat?

Bihyung menggelengkan kepalanya.

–Apa dia memergokimu waktu kau membukakan Kantong Dokkaebi untukku?

–N-Nggak.

–Kau yakin?

–M-Mungkin...

–Ya sudah, jangan panik dulu. Meski dia mergokin kau juga, itu bukan hal yang sampai bikin Biro Administrasi mau melakukan 'pertimbangan penyesuaian plausibility'. Apalagi itu juga bukan pelanggaran.

Lagipula memang benar kok. Tidak ada larangan tertulis bagi inkarnasi untuk menandatangani k‘ontrak streaming’ maupun mempergunakan ‘kantung dokkaebi’, jadi jelas saja kedua hal itu bukan pelanggaran yang begitu berat dalam aturan Star Stream.

Tak lama kemudian, Bihyung pun akhirnya mengangguk dengan wajah lega.

–B-Baiklah, aku mengerti.

Melihat Bihyung yang berubah jadi seperti anak kecil ketakutan yang harus kulindungi malah membuatku jadi merasa aneh. Sebenarnya yang dokkaebi itu dia atau aku sih? Aku pun kembali menatap Dokgak dan para dokkaebi tingkat bawah lainnya.

[Laporan manipulasi dalam channel #BI-7623 telah dikirimkan.]

[Saat ini Biro Administrasi sedang mendiskusikan laporan ini.]

Kalau perkiraanku tepat, maka permohonan pertimbangan penyesuaian plausibility itu pasti akan ditolak. Tapi tentu beda lagi ceritanya kalau Dokgak punya bukti tak terbantah...

Dia punya agenda tersembunyi dan aku tidak bisa membongkar kedoknya dengan mudah. Kalau begitu, hanya tersisa satu cara saja untuk mengetahuinya.

"Oi, bisa berhenti nunda-nunda gak sih? Mana hadiah-ku! Apa kau nggak lihat para konstelasi jadi pada bosan?"

[Oh, maaf sekali. Hal ini jauh lebih penting daripada sesi pemberian hadiah.]

–Apa kau sudah berubah pikiran? Kalau kau setuju dengan tawaranku, semua ini akan kubatalkan.

Aku pun mendongak ke arah Dokgak. Ya, kita coba saja serangan blak-blakan.

"Memangnya apa masalahnya? Aku boleh lihat nggak? Lagipula gimana ceritanya channel tempatku ini memanipulasi skenario coba? Tunjukin mana buktinya!"

Aku akan coba cari tau apa buktinya kalau dia memilikinya. Jika dia hanya menggertak, situasinya akan segera berakhir.

Dokgak pun tersenyum seakan sudah menanti-nanti reaksiku ini.

Omniscient Reader's Viewpoint [VOLUME 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang