Bab 34: Ep. 8 - Emergency Defense, II

225 41 0
                                    

Akhirnya, waktu yang dinantikan telah tiba.

Aku mengumpulkan seluruh party-ku di peron 3. Masing-masing mereka mengecek senjatanya. Lee Hyunsung telah melakukan kerja bagus dalam mengurusnya.

"Aku sudah melakukan sesuai permintaanmu Dokja-ssi."

Sebelumnya, senjata yang kami punya sudah ketinggalan jaman, jadi aku meminta Lee Hyunsung untuk membuatkan yang baru. Materialnya berasal dari monster bawah tanah tingkat 8, Groll, yang semalam berhasil terbunuh. Bilah tajamnya dibuat dari memotong tanduk para groll. Meski tidak begitu panjang, tapi untuk sementara ini kurasa sudah cukup baik.

Jung Heewon pun tersenyum puas.

"Kok kayaknya lebih ringan sama lebih tahan banting deh, ya gak?"

"Ah... Dokja-ssi, Hyunsung-ssi, terima kasih banyak ya."

Yoo Sangah pun membungkuk berterima kasih. Karena tanduk groll tidak bisa dipakai untuk membuat senjata pemukul, pada akhirnya cuma Lee Gilyoung yang masih menggunakan senjata lamanya yang terbuat dari tulang tikus tanah. Lee Gilyoung terus menunduk menatap lantai. Anak ini bisa merajuk juga ternyata... Aku pun mengelus-elus kepalanya dan berkata,

"Yang akan kita lakukan kali ini tidaklah mudah. Situasinya bahkan lebih berbahaya dibanding kemarin. Kalian semua siap?"

Semua anggota party mengangguk.

"Kalau begitu, kita mulai sekarang."

Mulai sekarang, kami bertarung melawan waktu. Semuanya harus dilakukan dalam jangka waktu yang sesingkat mungkin sebelum para Aliansi Pemilik Gedung menyadari apa yang sedang terjadi. Jung Heewon, Yoo Sangah, dan Lee Gilyoung pergi ke lantai yang ditugaskan masing-masing, sedangkan aku menaiki tangga bersama Lee Hyunsung.

Lee Hyunsung lalu berbicara dengan ragu-ragu,

"Dokja-ssi, aku masih kurang yakin."

...Padahal dia rencana inti dari operasi kita kali ini, tapi kenapa dia malah bicara begini. Aku sengaja menjawabnya dengan tegas.

"Semua pasti bakal berhasil."

Meski begitu, wajah Lee Hyunsung masih tampak ragu-ragu.

"Aku merasa kalian terlalu mengandalkanku lebih dari yang aku mampu. Aku sama sekali tidak tau apa bisa memenuhi harapan kalian dengan baik."

"Hyunsung-ssi memang bisa diandalkan kok."

"...Terimakasih. Sebenarnya, jujur saja ini pengalaman pertamaku. Selama di unitku dulu, aku belum pernah dipercayai sampai segininya."

Ini baru pertama kalinya aku tau tentang itu. Aku jadi sadar, selama ini aku tidak begitu tau tentang masa-masa bakti Lee Hyunsung di Angkatan Darat. Bahkan di TCBHDH juga hanya disebutkan sambil lalu.

"Begitu rencana kita hari ini semuanya berakhir, aku ingin mendengar cerita tentangmu Hyunsung-ssi."

Aku mengucapkannya dengan biasa-biasa saja, tapi tak disangka reaksi Lee Hyunsung jauh di luar dugaan.

[Karakter 'Lee Hyunsung' kini mulai membuka hatinya pada anda.]

[Pemahaman anda terhadap karakter 'Lee Hyunsung' telah meningkat tajam.]

"Kadang, aku merasa aneh saat bicara begini denganmu Dokja-ssi."

"Eh? Aneh gimana...?"

"Rasanya seperti kau sudah lama mengenalku... Bagaimana ya menjelaskannya...." Lee Hyunsung menggaruk-garuk kepalanya dan terdiam sejenak. "Ah, maksudku bukan yang aneh-aneh. Hanya saja..."

"Kurasa aku mengerti maksudmu."

"Terima kasih. Aku juga ingin tau cerita tentang Dokja-ssi."

"Tentang aku?"

Omniscient Reader's Viewpoint [VOLUME 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang