Bab 22: Ep. 5 - Penjaga Kegelapan, III

294 41 0
                                    

"Hyung! Itu kan..."

Begitu Lee Gilyoung berseru senang menemukan peti harta karunnya, aku pun segera menutup mulut kecilnya. "Shht, tunggu dulu."

Dunia TCBHDH itu kejam. Para konstelasi sangat menyukai keberagaman dari karakter yang mereka tonton dan suka menambahkan halangan dan rintangan hanya untuk mempermainkan manusia. Segala sesuatu yang 'tampak mudah' biasanya malah penuh jebakan dan bahkan pesan dari sistem juga tidak bisa kita percayai sepenuhnya.

"Di dalam ruang harta ini gak cuma ada harta karun."

[Konstelasi 'Abyssal Black Flame Dragon' tampak kecewa.]

Abyssal Black Flame Dragon ini... Berapa kali sudah dia berharap aku bakal mati.

Yah, pokoknya sekarang waktunya menunggu. Tak lama kemudian, bayangan hitam bermunculan di sekitar peti harta karun itu.

Ternyata mereka adalah para tikus tanah. Mereka membawa sesuatu, melemparkannya, dan saling berkomunikasi. Begitu beberapa tikus tanah sudah berkumpul, jumlah sumber cahaya yang menyinari sekeliling ruangan itu pun bertambah. Sumber cahaya itu adalah api hitam, api yang terbuat dari ether kegelapan. Menurut novel, tempat itu adalah inti Akar Kegelapan, dan dia mengandung banyak ether kegelapan yang bisa dijadikan sebagai sumber api. Saat itulah tiba-tiba suara seseorang terdengar, "Ini semua salahmu kan Sangah-ssi!"

Tak perlu lagi kuberitahu suara siapa itu. Aku bisa mengenalinya lansung. Kucengkram erat pundak Lee Gilyoung yang tampak terkejut saat mendengarnya. Ini bukan waktu yang tepat.

"Salah saya, apa maksudnya itu?"

Dalam penerangan cahaya yang redup, tampak ada dua orang yang menjadi tawanan para tikus tanah. Mereka terikat oleh lilitan dahan-dahan yang mencuat dari bawah tanah.

"C-Coba kalau Yoo Sangah-ssi tidak pilih naik subway, kita tidak akan terjebak di situasi kayak gini!"

"Kenapa sekarang kita membahas soal subway?"

Kenapa dia masih juga menanggapi semua omong kosongnya? Mungkin Yoo Sangah memang tipe ibu peri. Atau mungkin sponsor Yoo Sangah memang orang suci.

"H-Habis... Habisnya Sangah-ssi selalu saja naik sepeda..." Suara Han Myungoh kini terdengar bimbang, dan tangannya mulai mencoret-coret tanah.

Suara Yoo Sangah tiba-tiba berubah menjadi dingin, "Tunggu, apa kau yang mencuri sepedaku?"

"A-Apa sih orang ini? Padahal sudah jelas-jelas aku bilang mau mengantarmu dengan naik mobilku, kan? Nerima kebaikan dari orang apa susahnya, sih!"

"Jawab pertanyaanku. Apa kau yang mencuri sepedaku?"

Seketika itu juga, semua jadi masuk akal. Jadi begitu, alasan kenapa orang yang biasa ke kantor naik Mercedes Benz S Class tiba-tiba pulang naik kereta subway jalur 3 karena hal semacam itu. Yah, kurasa wajar saja. Ada banyak pria yang tertarik pada Yoo Sangah, tidak hanya di kantor saja, bahkan saat kita di Stasiun Gumho ini pun juga begitu. Memang Yoo Sangah adalah tipe wanita yang disukai orang banyak. Dia tampak ramah dan pintar dalam menyenangkan hati orang lain.

[Konstelasi 'Demon-like Judge of Fire' membenci inkarnasi 'Han Myungoh'.]

Wajah Han Myungoh yang sekarang memerah bahkan bisa terlihat di tengah cahaya remang-remang. Sepertinya situasinya mulai agak berbahaya."Benar, aku yang mencurinya! terus kenapa, hah?"

"Kenapa kau masih berlagak sok kayak gini? Kau ngambil barang orang tanpa ijin, dasar maling!"

"Maling? Sialan, jangan bicara omong kosong! Seharusnya kau masuk aja ke mobilku dari awal!"

[Konstelasi 'Prisoner of the Golden Headband' membenci pertengkaran tidak penting ini.]

Tadinya aku sama sekali tidak berniat melakukan ini, tapi apa boleh buat. Perlahan-lahan kuangkat duri di tanganku.

Omniscient Reader's Viewpoint [VOLUME 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang