❄04

29.7K 2.5K 186
                                    

Menyembulkan kepalanya pada pintu kamar mandi, Valina menghela napas pendek lantaran mendapati kamar asramanya masih ramai. Ralat, sebenarnya kamar Valina hanya kedatangan satu tamu yakni Odison yang telah berkunjung sejak pagi.

Mentang-mentang hari minggu.

Memberanikan diri keluar, ketiga pria itu tak sedikitpun mengalihkan pandangan kepada Valina. Fokus mereka diberikan pada laptop yang sepertinya sedang menayangkan sesuatu.

Sepertinya film thriler. Itu bisa dilihat dari muka ketiga sahabatnya Alunada tegang.

"Gey, sini gabung. Lo sekali-kali cuci otak dulu." ajak Odison yang mengundang dua pria lainnya menoleh kepadanya.

Valina tersenyum canggung, ragu-ragu dia mendekati mereka dan mulai duduk di antara Hazera dan Lingga.

"Lo pada nonton ap—" ucapan Valina terhenti. Otaknya nge-lag sesaat lantaran mendapat hal yang mereka jadikan fokus utama sedari tadi.

"Opening Blackpink coachela pecah abis, cuy!" seru Odison seraya bergerak mengikuti irama musik yang sengaja di setel kecil. Berjaga-jaga agar orang luar tidak mendengar kegiatan mereka.

"Si Jennie napa nambah sexy, ya." seloroh Hazera yang kini ikut-ikutan berjoget bersama Odison. Minus Kalingga yang hanya menatap video tersebut dalam diam.

Ketiganya kembali fokus hingga melupakan sosok Valina yang nyaris menjatuhkan rahangnya.

Wae?

Valina tentu tidak menyangka, maksudnya mereka ini punya body kekar, wajah sangar Hazera, serta tampang tengil Odison. Ditambah Kalingga si kalem SMA Jingga.

Dan ternyata mereka itu fanboy Blacpink!

Garis bawahi!

"G-Gue cuci muka dulu." pamit Valina yang segera ngacir menuju kamar mandi.

Tiba di sana, Valina segera membasuh wajahnya seraya berguman.

"Mereka Blink."

"Mereka Blink."

"Mereka Blink."

Valina menghentikan racauannya dan berganti menatap pantulannya dalam cermin. Menatap wajah basahnya lamat, Valina meraup mukanya.

"Gue kira di sini gak ada Blackpink," monolognya menepuk pipinya beberapa kali.

"Dunia tongkol sedang tidak baik-baik saja." tambahnya dengab raut muka dramatis.

Tok! Tok! Tok!

"Woyyy! Lo berak apa hibernasi?!" suara galak Hazera di luar menyentak Valina. Buru-buru gadis itu meninggalkan cermin dan bergegas membuka pintu sebelum Hazera mendobraknya.

"Sabar, bro." celetuk Valina dengan muka sok cool-nya. Hazera berdecak lalu bergegas masuk ke dalam kamar mandi.

Untungnya kegiatan notbar mereka telah selesai.

"Gey, weekend nanti ke rumah lo, ya."

"Kok rumah gue?" Valina menimpali ucapan Odison.

"Ya kan paling deket. Kita-kita jauh dari sekolah." ujar Odison dengan tubuhnya yang rebahan santai di atas ranjang Valina.

Di tempatnya Valina membuat raut berpikir. Jika di pikir-pikir, selama jiwanya kemari Valina belum tau rumah serta tampang ortu Alunada. Bahkan foto di ponsel pun Alunada tidak memilikinya.

Menjadikan Valina bertanya-tanya, sebenarnya Alunada ini anaknya seperti apa ketika berhadapan langsung dengan orang tuanya.

Valina hanya khawatir bila sewaktu-waktu mengambil salah langka.

TRAP!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang