Sekolah Jingga hari ini digegerkan oleh penemuan jasad perempuan di kebun sekolah yang terletak cukup jauh dari gedung asrama.
Semuanya dibuat ngeri sekaligus takut, lantaran untuk pertama kalinya SMA Jingga memiliki kasus seperti ini.
Sekolah yang katanya memiliki tingkat keamanan tinggi, nyatanya telah kecolongan.
"Takut gue." Alunada memeluk lengan Odison saat melihat polisi mengangkut plastik berisi mayat teman mereka.
Odison yang sedang mengamati, seketika beralih menatap sahabatnya. Tatapannya mengedar, hingga netra keabu-abuan itu berhenti pada satu sosok.
"Tadi malam gue sempat berpapasan dengan Kazael. Entah dari mana, tapi pakaiannya agak kotor." ujar Odison berhasil membuat Alunada ikut melihat Kazael yang mana diantara siswa lain menunjukkan raut ketakutan dan kedukaan, hanya Kazael saja yang dengan santainya duduk di bawah pohon sambil menikmati minuman kalengnya.
"Lo... Curiga ke Kazael?" tanya Alunada ragu-ragu. Odison mengedikan bahu, sejujurnya usai insiden tadi pikirannya tak hentinya memikirkan kakak dari sahabatnya tersebut.
"Sebagaimana yang kita tau, Kazael itu gila. Rada psikopat juga. Liat aja, baru datang dua hari lalu, tapi sekolah Jingga udah mendapat kasus. Aneh, 'kan? Eh, btw Kalingga ke mana?" tiba-tiba Odison bertanya lantaran maniknya belum menangkap kehadiran sahabatnya. Untuk Hazera, Odison dapat melihatnya dari sini. Pria itu tengah berbincang dengan teman-temannya yang lain. Pasti membahas kejadian nahas beberapa saat lalu.
"Duh, Kalingga dari tadi malam izin pulang. Katanya nyokapnya sakit." jawab Alunada kembali mengingat suasana horor ketika tidur tadi malam. Namun memang benar apa yang Odison bilang tadi, Kazael sempat keluar malam hari dan itu cukup lama bahkan Alunada tidak sadar kapan Kazael kembali ke asrama.
"Lahh, tuh anak." timpal Odison sambil menarik diri dari kerumunan, pun begitu Alunada. Rasanya sumpek saat harus berdesak-desakan seperti sekarang.
"Kalo Kazael pelakunya, gue dalam bahaya dong." Alunada menyeletuk begitu keduanya berada cukup jauh dari keramaian.
Odison berdecak lalu gemas memukul kepala Alunada. Cukup kencang yang mana sanggup membuat kepala Alunada tertunduk dalam.
"Bukan lo doang kali, ada Hazera juga. Dan lagi, itu hanya ansumsi gue. Belum tentu juga benar." sahut Odison.
Membiarkan Odison mengoceh, Alunada bermain dengan pikirannya.
Sejatinya, cerita Naiza hanya menyertakan kisah cinta yang pelik nan rumit untuk pemeran kedua dengan dibumbui scene dark. Sayangnya, untuk memuat masalah lain, sangat minim. Contohnya saja kasus beberapa saat lalu.
Dalam cerita, tidak ada scene seperti ini karena memang sudah bukan termasuk alur. Alias cerita yang berjalan sendiri tanpa ada sangkut paut dari penulis tetapi saling beketerkaitan dengan cerita.
Yaa, Alunada tentu tidak merasa heran, mengingat cerita Naiza hanya sekumpulan cerita pendek yang berjumlah kurang dari 3 part.
"Woi, kita diliburin dulu, cuy. Kita diimbau untuk tidak keluar dari area sekolah selama beberapa hari." seloroh Hazera yang muncul lengkap dengan buku paket di tangannya.
"Pengen ke asrama lo pada, tapi ada si Kazael." Odison menimpali dengan memasang mimik muka takut. Mukanya saja yang sangar, untuk nyali Odison jelas dibawah. Tentunya Alunada masih di atas pria itu.
Iya kan?
❄❄❄
"Pokoknya ngeri deh."Hazera nampak menggebu menceritakan kasus yang terjadi tadi pagi kepada Kalingga. Penemuan mayat perempuan beberapa luka tusukan tentu masih menjadi perbincangan hangat. Bahkan dari kejadian tersebut, beberapa murid mulai ketakutan terhadap sekolah mereka.
"Ho'oh, kasian banget." Alunada menimpali sambil memeluk erat gulingnya. Bulu kuduknya kembali merinding mengingat tubuh tragis gadis tersebut.
"Ini kasus pertama di SMA Jingga, dan CCTV di area sekitar mati." tutur Kalingga mengelus dagunya seduktif. Namun gerakannya terhenti kala Alunada memegang tangannya.
"Ini kok bisa luka gini?" tanyanya usai memastikan luka gores cukup memanjang di punggung tangan Kalingga, masih terlihat baru.
Kalingga turut melihat objek yang Alunada maksud, lalu berujar. "Oh, ini. Kemarin gue abis blender buah. Pas gue mau cuci, mata pisaunya malah kena punggung tangan." akunya mengelus lukanya pelan, Kalingga sengaja tidak memakai perban, itu hanya akan menghambat kegiatannya saja.
"Tumbenan lo ceroboh." sahut Hazera yang terdengar cukup tajam di telinga Alunada.
Kalingga mengedikan bahunya singkat. "Gue manusia biasa, bisa ceroboh." balasnya sambil tersenyum.
Alunada hanya mengamati interaksi keduanya sebelum kemudian atensinya teralih oleh pintu kamar mereka yang dibuka dari luar.
Sosok Kazael muncul dibalik pintu lengkap dengan muka lempengnya. Melihat Kazael di sini, Alunada jadi teringat alur cerita Naiza. Kira-kira, sudah sejauh mana Kazael bergerak dalam mendapatkan Naiza yang dibumbui adegan dark.
"Gue ada bawa makanan dari mama. Makanan favorit lo." ucap Kalingga menatap sang kakak yang memilih merebahkan tubuhnya pada kasur.
Tidak ada sahutan dari si Kazael, Alunada jadi gemas sendiri. Andai dia memiliki keberanian sebesar gunung fuji, maka tubuh kecil itu dengan senang hati Alunada membantingnya.
Manalah tau setelah dibanting, otak Kazael yang semula berada di pantat, berubah jadi di kepala.
"Sabar, orang sabar kuburannya wangi." bisik Alunada pada Kalingga yang sekarang ini tertawa kecil.
Lihatlah, setelah mendapat pengabain Kazael, Kalingga masih bisa tertawa. Alunada jadi sadar, meski sedekat ini dia tidak bisa menggapai Kalingga. Dia terlalu mendekati sempurna untuk ukuran cowok bagi Alunada yang sedang menyamar.
Andai bila Naiza yang bersanding dengannya, maka pemeran utama perempuan itu tidak akan merasakan tekanan kegilaan dari Kazael.
Sayangnya, author mentakdirkan Naiza bersama Kazael. Sedangkan Kalingga menjadi sadboy menyedihkan yang menyimpan cintanya dalam diam.
Ughh, Alunada jadi sedih membayangkan di hari yang akan datang itu.
❄❄❄
Gimana untuk part ini?
Belum apa2 udh disuguhi thriler. Tapi aman kok.
Sejauh ini aku masih rahasiain male lead-nya. Tapi sejauh ini harapan kalian jatuh pada siapa?
Suka grenflag.
Atau
Redflag.
Ataunya lagi
Blackflag.
Silakan request.
Oh ya, koma sebelum titik bakal nyusul besok.
Sampai jumpa di part selanjutnya.
Sayang ReLuvi banyak2😘😘

KAMU SEDANG MEMBACA
TRAP!
FantasyValinada Rahadis memilih mengakhiri hidup usai mahkota berharganya direbut paksa oleh mantan kekasihnya. Namun, siapa yang menyangka ketika membuka mata, Valina malah mendapati dirinya masuk ke dalam cerita pendek berjudul Naiza. Hal yang tidak bisa...