❄30

19.6K 2.5K 929
                                    

Sebelum lanjut, aku mau promoin cerita teman aku yang baru netas.

Author by: Ratnawati260221

Mohon dukungannya, ya.
Ceritanya seru banget, udah aku baca juga.

Happy reading!!

🌿🌿🌿

Alunada menatap sekitarnya awas. Mendapati suasana dalam keadaan sunyi, dirinya tak bisa menahan senyum kemenangan di bibirnya. Sebentar lagi dia akan bebas.

Tanpa menunggu waktu, Alunada keluar dari sana lengkap dengan tas berisi barang-barang berharga Kalingga yang nantinya akan Alunada jual. Sebenarnya sempat terbesit dalam benaknya untuk tidak membawa barang-barang Kalingga. Namun di sisi lain, Alunada harus berpikir realistis.

Mau bertahan hidup bagaimana di luaran sana jika Alunada tidak memiliki pegangan.

Selama ini dirinya dikurung, semua kebutuhannya sudah ada di tempat ini.

"Yess, bebas." pekiknya tertahan dengan tangan mengepal ke atas. Alunada menatap jejeran hutan pinus yang sangat gelap. Alunada meneguk ludah, ia takut gelap, tapi jiwanya meronta-ronta ingin segera bebas.

Menekan rasa takutnya, Alunada berjalan pelan dengan bantuan senter pemberian Sera. Setidaknya cahaya senter di tangannya sedikit meminimalisir rasa takutnya.

"Kagak ada binatang buas kan?" gumamnya setelah mendengar auman binatang yang Alunada tidak tau jenis binatang apa itu. Bulu kuduknya berdiri, kaki kecilnya berlari mengikuti jejeran pohon pinus dengan cepat. Alunada tidak mau berlama-lama di kawasan villa.

Meninggalkan perjuangan Alunada yang berusaha kabur, sosok jangkung yang beberapa menit lalu itu berdiri menatap pemandangan malam melalui jendela.

Seutas senyum geli tercipta di bibirnya.

"Tuan, kita tidak mengejar Nyonya?" salah seorang bertanya sambil sesekali mengamati jalanan yang Alunada lewati tadi.

"Tidak, Sera. Buat apa saya mengejarnya. Toh, dengan sendirinya bakal balik sendiri." seseorang yang tak lain Kalingga itu menimpali. Kedua tangannya saling bertaut di belakang punggungnya. Jalanan villanya begitu bercabang, hanya Kalingga dan beberapa orang kepercayaannya yang menguasai jalan keluar dan masuk kawasannya ini. Aah~ Kazael juga.

"Tapi, di luaran sana banyak binatang buas peliharaan Anda. Saya khawatir bila Nyonya kenapa-napa." balas wanita muda itu tanpa meninggalkan kesan cemasnya di sana.

"Justru itu. Biarkan dia memenuhi keinginannya. Itu adalah konsekuensi bila berusaha kabur dari sini." Kalingga berlalu meninggalkan jendela, juga Sera yang kini hanya mampu menatap gamang kegelapan hutan pinus.

TRAP!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang