Valina menyedut-nyedutkan kepalanya pada meja belajar. Bayangan akan dirinya yang tidak sengaja mencium area terlarang Kazael nyatanya masih membayanginya hingga kini, padahal sudah berlalu sejak kemarin.
"Hueee! Bibir gue kotor! Bibir gue ternodai!" racaunya memukul meja gemas.
Valina merasa tidak adil, tidak ada pemanasan Valina malah langsung foreplay. Meski masih terhalang celana kain.
Tapi, tetap saja!
Itu burung, dan terasa nyata.
"Kazael kagak bakal bunuh gue, kan?" tanyanya memukul kepalanya berharap kejadian kemarin dapat menghilang.
"Bim salabim, selangkangan Kazael. Menghilanglah." mantra asal keluar asal dari bibirnya. Valina nampak putus asa, terbayang wajah dingin Kazael kemarin yang seakan ingin menelannya hidup-hidup.
"Lo ngapain?" suara serak-serak basah Kalingga menyentak gadis itu sekaligus menghentikan aksi Valina dari racauannya.
Valina mengangkat kepalanya dan menatap Kalingga sendu.
"Kalingga, huhuhu, gue udah gak suci lagi." ungkapnya menjadikan Kalingga yang ingin menaruh tasnya, seketika mengurungkan niatnya.
"Lo abis perkosa anak perawan?" tanyanya kali ini menaruh tasnya dan lalu membuka baju basketnya.
Bulir-bulir keringat masih ada di wajah tampan itu, satu hal yang membuat Valina betah memandang pemandangan indah yang tersaji secara gratis.
"Bukan, gue kagak sengaja nyium selangkangan orang." Valina ini adalah tipe yang sedikit goblok bin jujur.
Saking jujurnya, Kalingga langsung tersedak air liurnya sendiri.
"Gey, itu bisa masuk dalam tindakan pelecahan. Itu, anak sekolahan kita?"
Valina menggeleng dengan bibir maju beberapa senti. "Dia penghuni RSJ. Suerr, kagak sengaja." dengan suara berat dibuat-buat ala pria, Valina mulai bercerita. Minusnya dia tidak menyebutkan nama pasien RSJ tersebut.
Usai mendengar cerita Valina, Kalingga tidak bisa menahan kekehannya.
"Ceroboh banget lo. Maunya lo tunggu dulu lampunya nyala. Tapi, kemarin kita cuman ke ruangan Kazael," Kalingga menggantungkan kalimatnya, menatap Valina yang sekarang ini tengah cengar-cengir.
Kontak Kalingga memijit dahinya.
"Lingga, plisss bantu gue. Kemarin gue kabur, syok banget. Takut Kazael ngamuk." tutur Valina memelas.
Menggelengkan kepalanya pelan, Kalingga mengambil handuknya usai memastikan tubuhnya kering dari keringat.
"Nanti gue bilangin baik-baik. Tapi gak janji, ya." tukasnya menatap Valina lalu menepuk bahunya ala pria.
Valina mengangguk, terpenting Kalingga sudah bilang begitu maka Valina bisa sedikit tenang.
❄❄❄
Jam istirahat SMA Jingga baru saja dimulai, seluruh murid berbondong-bondong keluar kelas menuju kantin termasuk Valina dan teman-temannya.Tak perlu Valina jelaskan bagaimana mereka menjadi pusat perhatian. Yaa, mungkin karena ada Kalingga si pentolan SMA Jingga.
"Geyzer!" seruan Utami menjadi fokus tersendiri bagi ketiga pria itu.
"Lo deket banget ama tuh cewek. Lo pada ada something, ya?" tuding Hazera menjadikan Valina menggerakkan tangannya ke kiri dan ke kanan.
"Kagak kok. Murni berteman kami." sela Valina sembari menunjukkan wajah paniknya. Sulit menjelaskan perihal keadaannya sekarang ini.
Tak lama Utami datang menghampiri mereka. Gadis dengan rambut kuncir satu itu berdehem lantaran menjadi fokus dari tiga pria tampan.

KAMU SEDANG MEMBACA
TRAP!
FantasyValinada Rahadis memilih mengakhiri hidup usai mahkota berharganya direbut paksa oleh mantan kekasihnya. Namun, siapa yang menyangka ketika membuka mata, Valina malah mendapati dirinya masuk ke dalam cerita pendek berjudul Naiza. Hal yang tidak bisa...