24. Permintaan Maaf

18 5 0
                                    

"Lo gak usah ngerasa sendiri, lo punya kita. Ingat, di saat lo terluka, yang selalu ada itu teman-teman lo. Bukan pacar lo."_Diki. 

Arul berjalan menghampiri Diki. Lelaki itu hanya diam, sambil membaca buku.

"Dik," panggilnya. Lelaki itu tak menoleh sedikit pun. Ia fokus dengan bukunya.

Arul duduk disebalah Diki, namun, laki-laki itu membuang muka. "Dik, jangan kayak gitu dong. Ambekan banget sih jadi orang," ujarnya.

"Bodo," balasnya.

Arul terus berusaha, agar mendapatkan maaf dari Diki. Meskipun laki-laki itu tidak meresponnya.

"Dik, gue teraktir deh, biar lo maafin gue," sogok Arul.

"Dih, nyogok, gue bakal maafin lo. Kalau lo ngakuin kesalahan lo, baru gue maafin," ujarnya.

Arul mengaruk kepalanya yang tak gatal. "Ya udah, gue ngaku salah. Gue gak akan ngulangin kesalahan yang sama," pintanya.

"Jaminannya apa?" Diki menatap ke arah Arul. Menutup buku yang ia baca tadi.

Arul menundukan kepalanya, ia tidak bisa memberikan jaminan. Rasa cintanya masih ada, ia takut mengingkari janjinya.

"Gimana ya Dik, gue binggung. Gue masih sayang," ujarnya.

Diki berdiri, beranjak dari tempatnya. "Lo cowok, tapi kenapa gini sih Rul?" kesal Diki.

Arul diam, tidak tahu harus mengatakan apa lagi. Diki menatap Arul malas, ia pergi. Malas berhadapan dengan Arul. Lelaki itu mengeluarkan handphonenya, bermain geme dengan Galen dan Roby.

Mereka yang asik main, kaget dengan kedatangan Diki yang tiba-tiba.

"Wih, kenapa lo?" tanya Galen.

"Gabut," balasnya.

"Lah, bukannya Arul lagi ngomong sama lo ya?" tanya Roby.

"Gue malas, dia gak punya prinsip buat hidupnya sendiri," ungkap Diki.

Ema yang asik selfi-selfi, menghentikan aksinya. Menatap ke arah Diki, wajah lelaki itu terlihat lesu. Ema pun menghampiri Diki.

"Dik, gimana?" tanya Ema. Diki melirik ke arah Ema, menatap gadis itu dengan begitu lekat.

"Gue pusing Ma, gak ngerti lagi. Selama ini dia bohongin gue, dulu dia bilang gak akan balikan sama Naya. Tapi, apa? Dia bohongin gue salama ini, dia masih berhubungan sama tuh cewek. Gue gak ngangep semua cewek sama, lo aja beda. Tergantung sifatnya aja, cewek kayak Naya itu udah gak pantas untuk diperjuangin lagi," jelas Diki.

"Karena dia selingkuh?" untuk kali ini, hanya Ema yang bisa membuat mereka baikan lagi. Hanya kasih sayang yang bisa meruntuhkan ego.

"Bukan cuman itu Ma, Arul itu udah buta karena cinta. Gue gak paham sama dia, kenapa dia jadi kayak gitu. Dia ngelupain semuanya."

Ema menghelaikan napasnya. Lelah, itu sudah pasti. Tapi, ia harus cari cara bagaimana mereka bisa kembali lagi.

"Dik, gue tau, ini gak mudah buat lo. Tapi, saran gue, runtuhin ego kalian masing-masing. Lupain semuanya, kalian itu sahabatan, masa cuman gara-gara hal sepele kalian berantem sih, soal pacaran itu urusan Arul sama mantannya. Lo, cuman perlu maafin dia. Kita semua udah maafin dia, masa lo enggak."

Semesta Kita Season 1 (End) Segera Terbit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang