32. Mau Bagaimana Lagi?

15 4 0
                                    

"Lo alasan gue bahagia, tapi kenapa di saat gue benar-benar sayang sama lo. Lo pergi ninggalin gue?._Ningrum.

Setelah pulang sekolah, Asep membawa Ningrum ke tempat yang bisa membuat mereka berdua bercerita dengan tenang.

"Ikut aku ya," ajak Asep.

Ningrum tak banyak bicara, ia hanya mengikuti apa mau Asep. Sekaligus ingin mendengarkan penjelasan dari mulut laki-laki itu.

Sedangkan Ema dan teman-temannya masih menatapi kepergian Asep dan Ningrum.

"Kasian banget ya Ningrum, belum ada 1 tahun pacaran, udah ditinggal. Apalagi karena orang tua," Ema perihatin melihat Ningrum.

"Cinta tanpa restu itu emang sulit, mau sebahagia apapun kita sama dia. Kalau orang tuanya gak suka, ya udah. Mau bagaimana lagi?" sambung Arul.

Diki melirik ke arah Arul. "Pengalaman, pacaran sama siapa lagi lo selain sama Naya?" selidik Diki.

"Gak ada, cuman dia doang. Lo kan udah kayak orang tua gue sendiri, terus gue juga gak dapat restu dari lo. Sama aja kan, kayak restu orang tua. Ada yang bilang, restu bestie setara restu orang tua," jelas Arul panjang lebar.

Roby melerai perdebatan Arul dan Diki yang hampir setiap hari ributnya. "Udahlah, gak usah kayak anak kecil. Ribut terus kerjaannya, kalian berdua gak mau pulang apa?"

"Ya, maulah," jawab keduanya kompak.

"Kalau urusan kayak gini aja, baru kompak. Tiap hari ribut terus, kalian berdua ngalahin Galen sama Ema yang pacaran tau gak," celoteh Roby.

"By, lo kenapa jadi tiba-tiba cerewet gini sih? Gak biasanya," selidik Arul.

"Ah, udahlah gak usah bahas gue. Pulang aja," finalnya.

"Tumben," Arul begitu penasaran dengan sikap Roby yang mudah marah. Sebelumnya laki-laki itu tidak seperti itu. Bicara pun jarang, sekarang ia lebih banyak bicara.

Mereka kembali ke angkringan. Setelah banyak permasalahan yang mereka lewati, akhirnya mereka bisa membuka kembali angkringan mereka. Ema sengaja menutupnya sementara, karena waktu itu Roby sedang tidak baik-baik saja.

Saat tiba di rumah Ema. Mereka langsung membersihkan tempat dagangan mereka, sedangkan Ema menganti pakaian dan memasak makanan untuk mereka.

Sebelum mereka ke tempat Ema, mereka pulang ke rumah untuk menganti pakaian mereka. Dan Ema ikut mengantar Galen menganti pakaian di rumahnya. Di sana Ema bertemu dengan Kakaknya Galen. Karena di jam-jam seperti ini, orang tua Galen sibuk di kantor.

"Ya udah, kalian beres-beres ya. Gue mau masak makanan buat kita. Kalian mau makan apa?" kebiasaan Ema sedari dulu tidak pernah berubah. Selalu menanyakan apa yang mereka suka, bukan apa yang ingin Ema buatkan.

"Request Ma, lo kan udah lama banget gak masakin kita nasi goreng udang. Buat dong hari ini," pinta Arul.

"Oke, bentar gue liat ada stok ayam gak. Soalnya Roby kan gak bisa makan udang."

Ema tidak pernah melupakan semua hal yang teman-temannya suka ataupun tidak suka.

"Kalau di kulkas lo gak ada, di freezer dagangan kan ada," imbuh Diki.

Semesta Kita Season 1 (End) Segera Terbit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang