6

3.1K 144 0
                                    

Jam istirahat sudah habis, sekarang Bity belajar di jam terakhir.

"Ok anak-anak siapa yang bisa menjawab pertanyaan kalian boleh pulang," kata Bu Guru.

"Baik Buuuu," sahut anak-anak serempak.

"Siapakah raja pertama kerajaan Majapahit?" tanya Bu Guru.

Tampak murid lain sedang berpikir.

"Bity Bu," kata Bity mengangkat tangannya.

"Iya Bity, siapa nama raja itu?" tanya Bu guru lagi.

"Raja pertama dari kerajaan Majapahit adalah Raden Wijaya!"

"Ya benar, Bity sekarang boleh pulang."

"Yeeeeeee!" sorak gembira Bity.

Bity langsung mengambil tasnya dan keluar.

Saat keluar, tiba-tiba tangannya ditarik.

"Ehhh," kaget Bity karena dibawa ke tempat sepi.

"Siapa nama kamu tadi hemmm?" tanya pembully itu.

"Kakak ini ..."

"Aku yang kamu bilang mengganggu orang tadi."

"Kenapa tarik Bity?"

"Oh jadi nama kamu Bity."

"Iya, Kakak ini kenapa?"

"Kenalin namaku Hara, ingat itu baik-baik!"

Cup

"Kenapa cium Bity, gak ada yang boleh cium Bity."

"Benarkah?"

Cup

Hara kembali mencium Bity.

Bity kesal lalu mendorong Hara dengan kuat.

"Bity, 'kan sudah bilang jangan cium!"

"Hehehe sudah berani ya kamu, bocah!" kata Hara dengan terkekeh tapi menyeringai.

Bity takut karena tatapan Hara mirip Hakken.

Bugh

Intan langsung memukul wajah Hara dan menarik Bity.

"Sini ikut Kakak," kata Intan.

"Iya Kak," sahut Bity.

"Lain kali kalau dia narik kamu, jangan mau."

"Bity gak pernah mau."

"Lalu kenapa ikut?"

"Dia narik Bity."

"Ouh."

Teeeeet

Klakson Hakken sudah mengejutkan Bity dan Intan.

"Bit, itu bukannya mobil ...?"

"Masuk!" tegas Hakken.

"Iya Mommy, Kak Intan Bity pulang dulu yahh dahhhh."

"Dahhh." Intan tersenyum.

Hakken menatap tajam Intan.

"Tatapan itu lagi," kata Intan sambil terkekeh.

Dalam mobil, ingin sekali Hakken memaki Bity untuk tidak dekat dengan yang lain tapi Hakken juga ingin mendengar cerita Bity sendiri selama sekolah.

"Mommy," panggil Bity.

"Iya sayang ada apa," sahut Hakken.

"Bity punya banyak cerita sama Mommy."

"Ouh benarkah."

"Iya."

"Coba ceritakan."

"Tadi Bity berhasil jawab pertanyaan Bu Guru."

"Wahh pinter dong anak mommy."

"Hehehe Mommy, 'kan yang ngajarin."

"Iya, ada cerita lagi."

"Ada Mommy."

"Cerita lagi sayang."

"Tadi ada yang cium Bity."

Brakkk

Mobil Hakken terhenti karena terkejut.

Bugh

Jidat Bity terbentur kaca mobil dan itu sedikit benjol.

"Aduhhhhh," ringis Bity.

"Eh sayang Mommy, maaf."

Hakken langsung tancap gas untuk pulang ke rumah dan menggendong kesayangannya untuk mengompres jidat Bity.

"Maafin Mommy ya sayang," kata Hakken.

"Mommy kenapa tadi?" tanya Bity dengan polos.

"Mommy kaget dengan kamu di cium sayang," sahut Hakken.

"Benarkah?"

"Iya sayang."

"Maafin Bity."

"Mommy udah maafin Bity kok tapi lain kali jangan di ulang."

"Tapi Bity udah bilang jangan cium Bity."

"Terus."

"Dia malah cium Bity lagi."

"Kalau boleh Mommy tau siapa namanya sayang."

"Dia bilang Hara."

Degh

"Hara," ulang Hakken lagi.

"Iya, namanya Hara suka ganggu orang. Bity gak suka!"

"Mommy minta jangan pernah berteman dengan Hara, ok!"

"Iya Mommy."

"Pinter, mau nen."

"Mauuuu."

"Ya sudah sini."

Bity langsung melahap buah dada Hakken dan menghisapnya dengan kuat karena harus.

"Haus ya sayan?" tanya Hakken.

"Hemmm."

"Terus sepertinya ini ya sayang." / 'Teruslah tunduk sama Mommy.'

() () ()

Hara melempar tasnya ke sembarang arah.

Brakkk

"Brengsek!" maki Hara karena tidak terima dipukul oleh Intan. "Cari masalah lu sama gue!"

Tok

Tok

"Ya masuk," kata Hara.

Ceklek

"Ayo makan siang, Mommy tunggu di bawah."

"Hemmmm."

Hara pun turun ke bawah karena sudah ditunggu Daddy dan Mommy.

"Ayo cepat makan," kata Daddy."

"Mommy harap kamu bisa di andalkan mengurus perusahaan Ra, masa kamu kalah dengan Hakken yang usianya hanya 25 tahun."

"Akan diusahakan."

"Harus itu jangan sampai gagal!"

"Daddy tidak akan memaksa kamu untuk datang ke kantor tapi Daddy harap kinerja kamu melebihi Hakken."

"Hemmm." / 'Selalu saja aku!'

() () ()

NEXT

Kamu MilikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang