21

1.3K 61 2
                                    

Zizi menjemput Bity disekolah.

"Gimana sayang?" tanya Zizi.

"Nanti dijalan mampir ke toko buku ya Bun," sahut Bity.

"Boleh sayang, ayo naik."

"Eh tunggu bentar Bun."

"Mau ngapain lagi."

"Tunggu bentar ada sesuatu yang ketinggalan dikelas."

"Ouh ya udah."

Bity langsung pergi ke kelas Intan.

"Kak Intan."

"Bity, kamu belum pulang?"

"Mau kok Kak itu Bunda udah nunggu didepan."

"Terus kenapa kesini."

"Ouh itu ya Kak ini loh Bity punya sesuatu buat Kakak."

"Apa?"

"Ini dia," ucap Bity memperlihatkan sebuah gelang untuk Intan.

"Gelang," sahut Intan.

"Iya ini gelang buat Kakak."

"Bagus loh ini gelangnya kenapa buat Kakak."

"Ya suka aja kasih ke Kakak."

"Lalu buat kamu gimana?"

"Gak papa kok Kak, ini khusus buat Kakak."

"Kok khusus sihh kamu beli dimana."

"Bity beli di pasar malam."

"Sama siapa kamu ke pasar malam?"

"Emmm itu ..."

"Sendiri."

"Iya," tunduk Bity takut dimarahi Intan.

"Ya ampun Bity, itu berbahaya."

"Maaf."

"Gak usah minta maaf."

"Kakak marah."

"Enggak."

"Kenapa wajahnya jutek?"

"Kakak cuma gak suka kamu keluar rumah tanpa pengawasan, itu bahaya Bit. Cewek polos kayak kamu jadi makanan empuk orang yang tidak bertanggung jawab!"

"Maaf ..."

"Kapan kamu pergi ke pasar malam."

"Tadi malam."

Fyuuhhhh ...

"Maafin Bity Kak," ucap Bity dengan wajah yang ditekuk.

"Kakak maafin tapi lain kali jangan di ulang," sahut Intan.

"Iya Kak, tapi Kakak terima gelang itu, kan."

"Iya, Kakak terima kok ini juga buat kamu."

"Wahh yang benar Kak."

"Iya, ya udah ayo aku antar ke Bunda kamu."

"Baik Kak."

Zizi melihat Bity bersama Intan.

"Itu, kan Intan."

"Bunda," ucap Bity melambaikan tangan.

"Hay sayang," sahut Zizi.

"Tante, Intan antar Bity kesini."

"Iya makasih yahh."

"Bit, Kakak pulang dulu yahh."

Kamu MilikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang