11

2.1K 96 0
                                    

Hari ini Bity tidak masuk sekolah karena ingin diperiksa oleh Dokter spesialis psikologis.

"Apa yang Bity rasakan sekarang?" tanya Dokter.

"Takut."

"Takut kenapa?"

"Bity gak berani nanti di paksa lagi."

"Bity gak boleh takut, 'kan ada Mommy."

"Iya."

"Pinter."

Dokter itu mulai menghipnotis Bity supaya melupakan ketakutannya.

"Mulai sekarang Bity akan lupa semua ketakutan dan masa lalu Bity, yang hanya ada cuma Mommy Hakken. Sekarang saya tanya, apa yang ada dihidup Bity."

"Mommy Hakken."

"Bagus dan seterusnya yahh."

"Iya."

Dokter itu menyentuh dan menutup mata Bity yang akhirnya tertidur.

"Bity," panik Hakken.

"Tenang saja Miss, Bity hanya tertidur nanti dia juga bangun."

"Apa dia sudah melupakannya Dok?"

"Kita lihat reaksi Bity nanti kalau sudah bangun."

"Ouhhh."

Tidak lama kemudian Bity bangun dan mencari Hakken.

"Mommy."

"Iya sayang ini Mommy."

"Bity kenapa?"

"Kamu gak ingat."

"Bity lupa."

"Ouhh, gak papa kok sayang."

"Kenapa Mommy seperti itu?"

"Gak ada apa-apa sayang."

"Hemm benarkah?"

"Of course."

"Bity hari ini mau sekolah."

"Besok saja yah sayang."

"Kenapa Mom?"

"Ini sudah jam 9, sekolah pasti sudah masuk jam pelajaran. Mommy juga mau berangkat kantor, besok saja yah."

"Baiklah Mommy."

"Pinter anak mommy."

"Hehehe."

"Mommy pergi dulu yahh," kata Hakken kemudian mencium pipi Bity.

Begitu juga dengan Bity yang mencium pipi Hakken.

"Dahh sayang."

"Dahh juga Mommy."

Bity kemudian masuk ke ruang bermainnya yang sudah disediakan Hakken.

() () ()

Disekolah, Intan dan orang tuanya ada didalam ruang kepala sekolah.

"Saya harap Intan dan Hara tidak bertengkar lagi karena sekarang Miss Hakken yang turun tangan."

"Lain kali aku akan memperingati Intan."

"Baiklah Nyonya."

Intan dan Maminya keluar.

"Kamu bertengkar lagi dengan Hara, kenapa bisa Intan?"

"Mam Mam."

"Jelaskan ke Mami kenapa bertengkar?"

"Hara yang mulai duluan."

"Melakukan apa dia."

"Memaksa teman Intan ehh maksudnya adik kelas."

"Kamu perhatian sama adik kelas, sejak kapan?"

"Sejak dia masuk sekolah."

"Mami mau ketemu sama adik kelas kamu itu."

"Dia hari ini gak masuk."

"Kenapa dia gak masuk?"

"Entahlah."

"Ok, hari ini kamu Mami maafkan lain kali enggak! Pertemuan Mami sama adik kelas kamu itu jadi penasaran Mami sama dia."

"Maaf."

"Ya sudah, Mami pulang dulu."

"Iya Mi hati-hati."

"Hemmm."

Intan hanya melihat punggung Maminya itu mulai jauh dan menghilang.

'Kamu dimana Bit,' batin Intan mengkhawatirkan Bity.

() () ()

Pertemuan Hakken bersama keluarga Hara di mansion Holan.

"Panggil Hara," titah Tuan Endrazo.

"Baik Tuan," sahut sang sekretaris.

"Lama tidak bertemu Hakken."

"Hemmm."

"Gimana kabar kamu?"

"Seperti yang ada lihat."

"Cihhh!"

Tidak lama kemudian Hara datang.

"Ada apa Dad?" tanya Hara.

"Duduk kamu!"

"Baik."

Pintu depan terbuka nampak seorang wanita cantik masuk.

"Ehh ada Nak Hakken," ucap wanita itu.

"Mama sudah pulang?" tanya Arjun.

"Iya Mas," sahut wanita itu.

"Mana Hara, suruh dia kesini."

'Baik Mas."

Wanita itu yang tak lain adalah istrinya Arjun, Mama dari Hara.

"Hara ayo kita ke bawah ada Kakak kamu Hakken."

"Dia bukan Kakak Hara Ma."

"Kamu gak boleh kayak begitu."

"Tapi-"

"Ayo cepat turun sebelum Papa kamu ngamuk."

"Iya."

Kembali ke Arjun yang menatap Hakken dengan seksama.

"Kamu tampak kurus apa ada yang mengganggu pikiranmmu?"

"Berhenti sok peduli, langsung saja aku tak punya banyak waktu."

"Ya ampun terburu-buru sekali kamu ini."

"Cepat atau aku pulang."

"Sabarlah dulu, tunggu adikmu turun."

"Jangan membuatku menunggu atau tidak sama sekali."

Ditangga, Hara dan Mamanya sudah turun dan tidak luput dari tatapan Hakken.

"Mas, ini Hara sudah turun."

"Duduk Hara."

"Iya Pa."

Mata Hara dan Hakken saling menatap tak suka dan itu bisa dilihat oleh Arjun.

"Kalian ini bersaudara kenapa menatap seperti itu?"

"Ya, entah kenapa aku harus ini sangat ingin makan daging!" ucap Hakken yang terus menatap Hara yang sudah membuat kesayangannya takut.

"Begitu pun juga dengan aku yang ingin mencicipi telur dadar malah gagal."

() () ()

NEXT

Kamu MilikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang