26

1.1K 47 8
                                    

Hara, Rin, dan Intan melakukan ujian semester akhir.

Mereka semua belajar dengan giat bahkan Bity menemani Intan untuk belajar sampai malam.

Untuk sekarang, Hakken mengizinkan Intan untuk tinggal dirumahnya.

Bity sangat senang tapi tidak bisa terus bersama Intan karena Zizi yang mengawasinya.

"Bity, waktunya buat tidur siang."

"Tapi Bunda Kak Intan belum selesai belajarnya."

"Sebentar lagi Kak Intan selesai kok."

"Sudah dengar Bity."

"Iya Bity dengar."

"Jangan lupa cuci kakinya."

"Iya ..."

Zizi menahan tawanya melihat sikap ambekan Bity.

"Tahan kamu sama itu bocah?" tanya Zizi.

"Lumayan Kak buat penghibur soalnya dia lucu banget."

"Kamu sayang sama Bity?"

"Sayang Kak."

"Kakak harap kamu jangan sakiti dia."

"Iya Kak."

"Kalau udah belajarnya langsung tidur yahh."

"Iya."

[][][]

Dalam kelas ujian, Intan menjawab begitu tenang bahkan tekadnya sudah mantap ingin segera lulus lalu bekerja disebuah perusahaan dan melamar Bity Amora. Gadis kecil yang selalu saja menghiasi setiap hari dirinya.

"Duhhh aku tadi jawabnya ragu-ragu lohh," ucap Hara.

"Bukanya kemarin kita udah belajar yahh," sahut Rin.

"Tapi aku ragu tadi."

"Kamu mah kebiasaan, habis pulang ini kita berdua langsung belajar."

"Iya-iya."

"Ingat yahh besok hari terakhir ujian."

"Ya aku tahu."

"Jangan molor kalau lagi belajar," omel Rin.

"Iya-iya bawel banget sihh."

"Aku bawel juga demi kebaikan kamu."

"Terserah kamulah dasar cewek."

"Gak sadar neng situ juga cewek."

"Tapi gak ribet kayak kamu."

"Ngejawab mulu."

Plak ...

"Aduh Rin sakit ahhh ..."

"Makanya jangan ngejawab mulu."

"Iya-iya maaf."

"Yang ikhlas dong ngomongnya."

"Iya aku minta maaf, Rin."

"Nahh gitu dong."

[][][]

Bity dan Intan malam ini membakar jagung di belakang.

"Kak Intan, besok hari terakhir ujian yahh."

"Iya Bit, kenapa emangnya."

"Bity jadi sendirian dong di sekolah."

"Kan banyak temen Bit."

"Maksudnya Kak Intan udah gak sekolah lagi disana."

"Nanti Kak Intan antar jemput deh demi Bity."

"Apa gak kelelahan Kak."

"Gak akan!"

"Yakin?"

"Iya dong."

"Makasih Kak yey!"

Bity sangat gembira bahkan dia jingkrak-jingkrak didepan Intan.

'Bit, sebenarnya Kakak yang sedih harus ninggalin kamu yang polos disekolah sendirian. Kakak takut kamu jadi bulan-bulanan murid yang nakal dan tak bertanggung jawab atau Kakak lebih takut jika ada orang yang merebut kamu dari Kakak. Jujur aja, itu adalah ketakutan terbesar Kakak, Bity. Kamu itu cuma milik Kakak, Kamu milikku!' batin Intan memandang Bity dengan cinta.

Sedangkan Hakken sedang memadu asmara dalam kamarnya.

"Ahhh ahhh sayang pelan-pelan ahhhh," racau Zizi.

"Gimana sayang kamu suka hemmm ahh punya kamu sempit banget, aku suka memek dempem kamu ini ahhh ahh ... sempit sekali ahh ... ouhhh sayang ... ahh Zizi sayang ahhhh ahhhh ..."

"Hakken ahhhh ... goyanganmu Ken ahhh ahhhh ahhh ..."

"Hangat sekali sayang memek kamu ahhhh ahhh ahhh ..."

"Hisap sayang ahhh ahh Hakken sayang i love you ahhh ahhh ... ouhh ahhh ..."

Sruuuuup ...

Emmuahhh ...

"Makin besar aja tetek kamu Yang," goda Hakken.

"Kamu, kan yang bikin besar sedot mulu."

"Hahahaha ..."

"Malah ketawa lagi nih bayi besar."

"Mau nen Yang."

"Ini ..."

Hakken mengisap pentil kenyal milik Zizi.

"Aku suka keringat kamu sayang," ucap Hakken.

"Kamu yang menciptakan keringat ini sayang," sahut Zizi.

"Mau aku tambahin lagi keringatnya."

"Emang kamu kuat?"

"Hemm meremehkan aku sampai subuh pun ku jabanin sayang ... ayo kita adu memek kita sayang ahhh ahhh hangat ahhh ahhhh ahhh ..."

"Aouh sayang ini ahh ahhh ..."

Hakken terus menggempur Zizi tanpa henti.

Bity sudah tidur dalam kamarnya sendiri setelah Intan bacakan cerita dongeng.

Intan masuk ke kamar yang sudah disediakan Hakken.

'Bity sayang, tunggu aku sukses yahh kita akan menikah.'

Kemudian Intan memejamkan matanya untuk menyambut ujian besok.

[][][]

NEXT

Kamu MilikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang