40 - Tamat

2.1K 46 16
                                    

Intan melahap bibir Bity dengan lembut.

Emmuahh emmuahh ...

"Emmphhhhhh ..." Bity mendesah.

Intan melepaskan ciumannya saat Bity sudah pengap.

"Ahhhh Kak ... gak bisa nafas."

"Maaf yah sayang bibir kamu nikmat banget sihh."

"Ishhh kira-kira dong Kak."

"Hehehe lanjut lagi yuk."

Bity mengangguk dan membiarkan Intan membuka belahan dadanya dan menyembullah dua gunung yang montok.

"Ahh pas kali di kepalan Kakak."

"Ishh Kakak jangan gitu ahhh ..."

"Hihihi aciahhh udah mengeras aja putingnya," goda Intan.

"Ishhh Kakak ihhh ..."

"Hahahaha ... srrrrruuuuup ahhh Emmmm enak banget."

Sruuuuuup ... sruuuup ... sruuuup ... tiga hisapan dari mulut Intan saat melahap puting mungil yang mengeras itu, sukses membuat Bity seperti cacing kepanasan.

Intan memilin dua gunung milik Bity.

"Cepet gede yahh makanan milikku," ucap Intan gemas dan menarik putingnya.

"Ishhh Kakak jangan digituin ihh nanti kendor."

"Hihihi maaf sayang."

Kemudian Intan turunn ke bawah dan menciumi perut rata milik Bity dan terus meninggalkan jejak tanda kepemilikan.

Emmuahhh emmuahh emmuahhh ...

"Ahhh ahhhh ..."

Lalu Intan melepaskan celana dalam milik Bity dan sekarang istrinya ini sudah bugil di depannya dan melihat lubang yang mulus tanpa bulu, biasanya akan terlihat kering jika tanpa bulu tapi punya Bity tampak lebih segar.

Intan mengelus perlahan yang montok itu dan memijatnya.

"Ahhh Kak Intan ahhh ..."

"Sebut nama Kakak dengan cinta sayang."

"Ahh Kak Intan ahhh i love you ahhhh ahhh ..."

Intan tersenyum dan mulai menjilati lubang dan klitoris milik Bity.

Tubuh Bity seperti tersengat listrik dan mulai bergetar karena jilatan Intan.

Sloooop sloooop sloooop sloooop sloooop ...

"Ahhhh ahhhh ahhhh ahhhh ahhhhh ..." Bity makin mendesah tak karuan rasa karena permainan lidah Intan.

Lalu Intan kembali naik dan melahap bibir Bity sedangkan tangan kirinya menopang tubuh Bity dan tangan kanan masuk kedalam lubang kenikmatan itu.

Tubuh Bity yang sangat putih begitu nampak sekali bekas gigitan kecil dan ciuman yang diciptakan oleh Intan.

Bahkan memek Bity saja sudah muncrat kesana-kemari cairan kentalnya sampai lengket.

Intan terus mengocok tanpa memperdulikan rengekan Bity untuk berhenti sebentar kadang dengan jahilnya Intan terus mengelus bagian depan dan kembali masuk ke dalam lalu jarinya bergoyang dengan brutal.

Intan begitu senang melihat Bity mendesah dibawah kendalinya.

"Ahhh ahhh ahhhh ahhh uhhh uhh ahhh ahhh Kak Intan ahhh memek Bity ahhhh penuh aaahh ahhh ahhh gak tahan ahhh ahh hemmm eemmm emmm ahhh mau keluar ahhh ahhh ahhh ahhh ahhh ahh ..."

Kamu MilikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang