33

895 32 0
                                    

Entah kenapa Bity bisa dijebak oleh Kalesya dan lepas dari pengawasan anak buah Hakken dan Intan.

"Kok bisa!" panik Hakken.

"Maafkan kami Nona," ucap anak buah Hakken.

"Cari cepat!" marah Hakken menggebu-gebu.

Zizi saja yang biasa tenang dan selalu membuat Hakken bisa mengendalikan amarahnya hampir menangis. "Hiks hiks ... Bity kenapa Ken?"

"Kamu tenang dulu, yahh."

"Gimana bisa tenang aku, ini sudah sangat malam."

"Ya aku tau tapi kita berdoa aja semoga Bity gak kenapa-napa."

Zizi mengangguk dan memegang dadanya karena Nafa yang bergemuruh.

Bahkan Intan berkeliling ditempat dimana Bity sering duduk saat jam istirahat kampus.

"Ah sial!" pukul Intan di setirnya.

Tiba-tiba ponsel Intan berbunyi. "Bity!"

Intan langsung mengangkat telpon itu. “ Halo sayang kamu dimana?“

“Kak Intan tolongin Bity ... hiks hiks panas Kak, disini banyak cewek, Bity gak tau ini dimana.“

“Kamu vc Kakak sayang, ayo vc Kakak.“

Dengan Cepat Bity melakukan vc pada Intan.

<Kak Intan, tolongin Bity Kak.>

<Kamu keluar dan perlihatkan ke Kakak setiap sudut.>

<Baik Kak.>

Dengan cepat Bity memperlihatkan setiap sudut tempat yang sekarang dia pun tidak tau.

Intan akhirnya mengetahui dimana Bity sekarang, tangannya mengepal.

<Bity tunggu disana sayang, Kakak akan jemput.>

<Cepetan ya Kak, Bity takut disini.>

<Iya sayang bertahan yahh.>

Tiba-tiba ponsel Bity terlempar ke sofa.

<Bity!> panik Intan melihat Bity di seret banyak wanita.

"Sial, awas kalian!" umpat Intan dan menyuruh semua anak buahnya untuk datang ke tempat itu.

Sedangkan Bity berusaha melepaskan diri dari wanita-wanita yang ingin menciumnya.

Semua wanita disini sudah mabuk dan tak terkendali bahkan mereka memaksa Bity untuk minum.

"Ayo sayang ... sini minum dulu ayo."

"Lepaskan, lepaskan saya!" teriak Bity.

Justru salah satu dari mereka tertawa dan memegang wajah Bity sehingga bibirnya sangat terlihat menggairahkan dan mempesona.

"Bibir kamu ini sangat menarik hihihi ... cup ..."

"Emmphhhhhhh ..." berontak Bity saat bibir dilahap paksa wanita itu bahkan tangannya memukul kepala wanita itu dengan cepat sampai terlepas dan Bity kemudian menendang wanita itu.

Bughh!  Bughh! Bughh!

Wanita itu sangat marah dan membenturkan kepala Bity ke lantai.

"Diamlah, nikmati saja permainan ini biar kamu enak dan kenikmatan sehingga kamu ketagihan dengan permainan ini!"

Bity kesakitan di kepalanya bahkan terasa pusing.

Tenaga Bity yang sudah mulai lemah membuat wanita itu tersenyum miring.

Dia juga memindahkan Bity ke sofa sama seperti wanita lain yang sedang bercinta dengan pasangannya.

Wanita itu tidak lain yang waktu itu membantu mencari Intan di kampus.

Tiba-tiba saat ingin membuka baju Bity, ada yang memukul punggungnya dengan kuat sampai pingsan.

Bughh!

"Akhhhh," ringisnya.

Yang memukul wanita itu tersenyum dan duduk di samping Bity.

"Kamu ..." ucap Bity.

"Iya aku kenapa hemm?" tanyanya lagi lalu ingin mencium Bity tapi langsung di dorong dengan cepat oleh Bity.

Bity berusaha mendorong wanita itu tapi tidak bisa karena kepalanya sangat sakit.

"Jangan dipaksa, kepalamu sakit sayang."

"Jangan gitu sama Bity, pergi ..."

"Aku terlalu mengagumimu Bity tapi kamu beruntung karena Intan mau kesini jadi aku akan pergi tapi sebelum aku pergi ..." wanita itu tersenyum dan ingin mengisap sebentar benda kenyal itu tapi Bity langsung memukul wanita hingga bibirnya berdarah.

Plak ...

"Kamu brengsek!"

Wanita itu tersenyum dan mulai menggoda Bity.

Sebentar lagi aku akan membunuh pasangan kamu dan menjadikan dirimu hanya milikku, ingat itu baik-baik!" setelah mengatakan hal itu, wanita itu pergi dan bersembunyi.

Intan baru saja sampai dan melihat Bity terkulai lemas di sofa dengan kepala yang berdarah.

"BITYYYY!"

[][][]

NEXT

Kamu MilikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang