25

1.1K 49 2
                                    

Hakken mendekati Zira kemudian berjongkok.

"Saya pikir anda Dokter yang hebat tapi ternyata tidak karena masih bisa dimanfaatkan pasangan itu, selamat yahh sudah berinvestasi pada Zala hahahahah ..."

Darren Wijaya bertanya pada Hakken, investasi apa yang dimaksud.

"Maksud kamu apa Ken, investasi apa?" tanya Darren.

"Om, istri Om berinvestasi pada orang lain atas nama Zala Stella di sebuah hotel dengan saham terbanyak."

"Apa!"

"Tenang Om," ucap Hakken lagi.

"Gimana saya bisa tenang dia menelantarkan anak saya, Intan!"

"Mas, aku gak ada maksud buat menelantarkan Intan. Aku ... aku ..."

"Diam!" bentak Darren.

Arjun langsung menepuk pundak Darren.

"Sabar Pak Darren," ucap Arjun.

"Saya kecewa Pak Arjun," sahut Darren.

Zira langsung memohon pada Darren.

"Maafin aku Mas," ucap Zira.

"Gak nyangka aja orang sepintar Dokter Zira bisa dibodohi," ucap Intan.

"Kak Intan!" kaget Bity.

"Ada apa Bity?" tanya Intan.

"Gak papa kok, Kak."

"Ouhh."

Hara dan Rin langsung mendekati Intan.

"Yang sabar ya Tan punya Ibu yang bodoh," cibir Hara.

"Ya Tan, sabar aja mungkin suatu saat kamu punya Ibu yang baik." Rin ikut menimpali.

Sedangkan Bity hanya garuk-garuk karena tidak mengerti.

Zira mendekati Hakken ingin tahu lebih lanjut.

"Hakken, apa yang kamu lakukan ha?"

"Maaf Dokter Zira anda sudah benar-benar keterlaluan, saya masih bisa menerima anda jika tidak mengakui saya sebagai anak tapi tidak untuk Intan. Cukup saya yang kekurangan kasih sayang seorang Ibu jangan adik saya lagi, anda pikir saya tidak tahu apa yang terjadi pada Intan hahh! mungkin saya terlihat cuek tapi saya tahu anda tidak peduli dengan Intan!"

Intan terkejut dengan pengakuan Hakken begitu juga dengan semua orang yang mendengarnya.

"Kak Hakken," ucap Intan yang menitikkan air matanya karena terharu.

Lalu Darren yang mendengar ucapan Hakken juga sangat terkejut.

'Ternyata kamu peduli dengan Intan, terima kasih Hakken,' batin Darren.

'Hakken, kamu ...' batin Arjun.

'Seharusnya kamu tahu Zir, Hakken itu anak kamu yang sangat cerdas. Bisa-bisanya kamu terjebak dengan bukti palsu yang di berikan Fajar,' batin Tya.

"Sekarang anda pergi dari sini," ucap Hakken.

"Gak, Mama mau ka-kamu," sahut Zira.

Hakken kemudian meminta anak buahnya untuk mengantar Zira sampai rumah.

Zira memberontak dan memohon pada Hakken untuk tidak menyuruh anak buahnya mengantar ke rumah.

"Hati saya sudah mati sejak anda tidak mengakui saya saat sekolah dasar dulu," ucap Hakken.

Deghh ...

Jantung Zira berdetak dengan kencang.

"Tidak, ja-jangan ... Mama mohon jangan ... jangaaaaaaan ..." teriak Zira saat di bawa paksa keluar.

Setelah itu acara pernikahan Hakken berlanjut sampai selesai.

[][][]

Pagi ini Bity sangat ngantuk disaat Zizi bangunkan.

"Heyy, ayo bangun ... hari ini sekolah."

"Eeeeghhhhh Bity ngantuk."

"Tadi malam Bunda udah suruh bobo jam 8 malam yahh ... kenapa masih ngantuk."

"Emmmhhh ..."

"Gak ada buat libur sekolah ayo bangun, mandi."

"Ngantuk Bunda ..."

"Bangun ayo."

"5 menit lagi."

Karena sudah mepet, Zizi langsung mengangkat Bity ke kamar mandi.

"Bundaaa," rengek Bity saat di angkat ke kamar mandi.

"Bunda mandiin gak waktu sayang."

Hakken yang sudah siap ke kantor juga sudah menunggu Zizi dan Bity di meja makan.

"Anakmu Ken," ucap Zizi.

"Mommyyyyy!" teriak Bity lari ke arah Hakken.

Zizi hanya menghela nafasnya.

"Ada apa?" tanya Hakken melihat muka Bity yang sudah ingin menangis.

"Itu Bity susah banget di bangunin ya udah aku angkat aja, di mandiin."

"Anak Mommy gak pernah kayak gitu," ucap Hakken.

"Masa sihh," sahut Zizi.

"Iya sayang, Bity duduk dulu sini."

Bity kemudian duduk disamping Zizi.

"Kenapa?" tanya Zizi.

"Bity kesel!"

"Ehh gak boleh gitu sama Bunda, minta maaf."

Bity mengerucutkan bibirnya.

"Ishhhh gemes banget pengen Bunda tarik bibirnya," ucap Zizi.

"Ikhh Bunda," sahut Bity menutup mulutnya.

"Hahahaha," tawa Hakken.

"Makanya jangan ditekuk kayak begitu, ayo makan!" tegas Zizi.

Kali ini yang mengurus Bity adalah Zizi.

Kemungkinan kedisiplinan akan diterapkan Zizi.

[][][]

NEXT

Kamu MilikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang