04

261 39 7
                                    

DIMOHON UNTUK TIDAK MENJADI SILENT READER
TINGGALKAN JEJAK KALIAN ⏬⏩
.
.
.
"Sebuket bunga tanpa nama"

~~^°°••°°^~~

Dengan pakaian non formal, Ziyech memasuki ruang kantornya. Para karyawan sempat heran melihat penampilannya. Dia pemilik perusahaan, tapi kenapa pakaiannya sangat tidak mencerminkan? Beberapa karyawan mungkin menilai dan membicarakannya.

Meski di tongkrongan pakaiannya masih mengikuti jaman, namun ia tidak pernah menggunakannya ketika memasuki kantor. Namun hari ini ... semua karena gadis itu.

Kalimat miring itu terdengar oleh Iyad yang berjalan melewatinya. Apa maksud yang mereka katakan? Untuk memastikan Iyad berjalan memasuki ruangan Ziyech. Laki-laki itu tampak sedang mengganti pakaiannya dengan pakaian kerja.

"Lo ngapain?" tanya Iyad heran.

"Kelihatannya?"

"Ganti baju. Kenapa?"

"Tadi gua pake baju itu. Baju yang biasa gua pake pas lagi nongkrong." Ziyech melempar baju-bajunya ke atas sofa.

"Pantesan orang-orang diluar ngomongin lo," kata Iyad kemudian duduk. Ziyech melengkungkan sudut bibir kanannya.  "Tapi ... kenapa lo ganti pakaian di kantor?" Iyad bertanya lagi.

"Seperti yang gua bilang, gua nggak mau kalo gadis itu melihat gua dengan seragam kantor," jawabnya, seraya duduk.

"Padahal belum tentu cewek itu ingat muka lo," timpal Iyad.

"Kata siapa? Tadi gua ketemu," celetuk Ziyech.

"Yang jadi pertanyaan, dianya liat lo enggak?" Iyad bertanya balik—tampak sedikit meremehkan.

"Liat." Spontan Ziyech menjawab dengan yakin.

"Ow! Menarik. Lalu?"

"Dia kabur masuk mobil."

"Hahahaha!" Iyad malah tertawa puas meledeknya.

"Tenang! Ini baru awal. Dia masih ingat muka gua aja, gua udah bersyukur," ucap Ziyech.

"Wow!" Iyad melebarkan matanya, seakan tak percaya dengan apa yang dilontarkan sahabatnya barusan. "Gua hampir saja lupa, kalo orang yang ada di hadapan gua ini, sahabat gua. Ziyesha Arda Gavira."

Ziyech melengkungkan sudut bibirnya. "Gua mau liat, sampai kapan dia menghindar dari gua dengan penampilan berandalan ini."

"Ya.. tapi ... dia cewek baik-baik. Lo nggak liat bagaimana pakaiannya? Gamis bro! Di kantor ... mana ada cewek kayak dia."

"Lo pikir gua cowok nggak baik?" sahut Ziyech, menanggapinya cepat.

"Bukan itu maksud gua. Tapi, lo liat bagaimana cara gadis itu berpakaian. Lo pasti tahu, lah, speknya kayak gimana?"

"Ya, gua juga tau."

♣♣♣

Suara hentakan kaki terdengar keras menuruni anak tangga. Seorang gadis terlihat panik mencari sesuatu. Dia menggeledah sofa, buku-buku di meja, hingga kotak tisu yang terkesan diam. Kemudian duduk dan berpikir sejenak.

Mine (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang