JANGAN MENJADI SILENT READER
TINGGALKAN JEJAK KALIAN ⏬ ⏩
.
.
.
"Apakah dia orang yang sama?"~^_^~
Sebuah buket dan barang-barang lain yang diterimanya mengumpul di atas kasur. Gadis itu duduk dengan beberapa lembar kertas di tangannya. Satu per satu kertas yang dilipat itu dibuka dan dibacanya."Kita akan bertemu di tengah keramaian. Di mana aku mendatangimu dan kau menjemput ku"
Matanya mengarah pada foto-foto yang dikirim sang lelaki, begitu ia membaca kalimat tersebut. Berbagai aktivitas yang diabadikan melalui potret curian.
"Obati lukamu. Jangan sampai tangan cantikmu merasakan sakit"
Kali ini matanya tertuju pada sebuah boneka lucu yang juga didapatnya dari orang yang sama.
"Bunga ini cantik, tapi dirimu jauh lebih cantik"
Sebuah buket bunga mawar diraihnya. Ya, kalimat itu tertulis bersama dengan sebuket bunga. Bunganya memanglah cantik seperti yang dikatakan lelaki itu.
Entah! Siapa laki-laki itu? Alisa belum mengetahuinya.
Semua kertas telah dibaca ulang. Mengingat kata-kata manisnya yang membuat ia terhanyut dalam cinta misterius. Namun, air mata tiba-tiba menetes ke pipinya. Mengingat perkataan laki-laki yang baru saja dipertemukannya kembali.
Laki-laki itu. Laki-laki menyebalkan yang ia takuti karena penampilannya. Laki-laki itu bertingkah seolah dia adalah orang di balik laki-laki misterius itu. Tapi-
Bagaimana jika itu benar? Bagaimana dengan perasaan yang baru saja tumbuh? Apakah harus digugurkannya kembali?
Semua kertas dirobeknya. Hatinya menolak untuk melanjutkan cintanya, jika orang itu adalah orang yang sama. Hanya tangisan yang mungkin menemaninya untuk melupakan laki-laki itu. Mustahil baginya jika ia harus mencintai laki-laki berandal seperti Ziyesha.
^•_•^
"She is my sister. You have to protect her like your own little sister, okay?"
"What's her name?"
"Eliza."
Ziyech menatap pada foto yang terpajang di dinding. Foto dirinya bersama dengan Jhonny, sahabatnya di Belanda. Mengingat kembali pada masa itu. Saat di mana ia diperkenalkan Jhonny pada adik perempuannya.
Ya, dia adalah Eliza. Anak kecil yang diasuhnya seperti seorang adik sampai menjadi seorang gadis. Namun perasaan itu berbeda bagi Eliza yang menganggapnya seperti orang lain.
"Can you teach me how to speak Indonesian? Jhonny mengajariku sedikit. I wanna know more," ucap gadis itu.
"Aku akan mengajarimu nanti," kata Ziyech yang tengah asik bermain game.
"Nanti?"
"Ya, later."
"I will go to your house. Belajar di sana denganmu," kata Eliza lagi.
"Ya ya. You can."
"Thank you." Eliza memeluknya begitu saja.
"Eliza, let go, please! Don't bother me!" Ziyech yang tengah fokus bermain game itu tentu merasa terganggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine (REVISI)
RomansaCinta yang menjadi lara kan amerta dalam prosa Kau ... wanita yang membuatku jatuh cinta, aku masih mengingat senyummu hingga senja tiba. Shakira Khalisa ... ya, itu adalah namanya. Cantik, bukan? tentu saja. namanya cukup untuk mencerminkan semuany...