8 👼🏻

4.2K 168 21
                                    

Usia kandungan Jisya kini sudah memasuki 6 bulan. perutnya pun kini semakin terlihat besarnya. Jisya sampai sampai harus membeli rok baru untuk ia kenakan. rok Jisya yang awalnya mempunyai ukuran M, kini sudah berubah menjadi XL karena perutnya yang semakin menonjol.

Dara yang notabene nya adalah seorang ibu tentunya bisa langsung peka dengan kondisi Jisya akhir akhir ini. tubuh anaknya masih sama, hanya saja perutnya semakin lama terlihat membesar , bukan membesar yang wajar tapi memang seperti ibu hamil dan hal itu tentunya membuat Dara semakin curiga.

"Sya, kamu beli rok lagi?" Tanya mama nya saat melihat sebuah rok berukuran XL terlipat rapi diatas ranjang anaknya bersamaan dengan seragam sekolahnya

Jisya yang baru saja selesai mengeringkan rambutnya, langsung menghampiri sang mama. sekarang dia harus berbohong dengan gaya apalagi di hadapan mamanya, Jisya sudah kehabisan alibi. mengingat kalau mamanya itu juga pernah mengandung, pasti dia akan cepat sekali menyadarinya.

"i-iya.. jisya gendutan mah jadi yaa gitu" Jisya masih saja berbohong dan kali ini mama nya tau akan kebohongannya namun berusaha tetap tenang

"kamu lagi gak sembunyiin sesuatu kan dari mama?" tanya sang mama lagi membuat Jisya terdiam sejenak, kemudian meraih seragam sekolahnya

"Jisya baik baik aja kok mah" Setelahnya ia pun langsung masuk kedalam kamar mandi untuk mengganti bajunya.

Dara menghela nafasnya, bagaimana caranya agar dia bisa menangkap basah Jisya tanpa dia bisa mengelak lagi. mama Jisya pun mulai berjalan mengelilingi kamar sang anak, hingga akhirnya kakinya terhenti di depan meja belajar milik Jisya dan menemukan sesuatu yang membuat dadanya seketika menjadi sesak.

 mama Jisya pun mulai berjalan mengelilingi kamar sang anak, hingga akhirnya kakinya terhenti di depan meja belajar milik Jisya dan menemukan sesuatu yang membuat dadanya seketika menjadi sesak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"astagfirullahalazim.." Dara mencoba menetralkan deru nafasnya saat melihat foto hasil USG tersebut.

tepat saat itu juga, Jisya keluar dari kamar mandi dan melihat sang ibu tengah memegang foto hasil USG nya. tubuh Jisya kaku di depan toilet saat matanya bertatapan dengan sang mama.

"mam-"

PLAKK!

Jisya shock, saat sebuah tamparan melayang tepat di pipi kirinya, bersamaan dengan bulir bulir air mata Jisya yang berhasil lolos membasahi pipinya. ia menatap sang ibu dengan pelupuk mata yang dipenuhi dengan cairan beningnya.

"mama.."

"KAMU HAMIL HAH?!" dara membentak seraya melemparkan hasil USG milik Jisya

"maafin Jisya.. hhiks-"

rasanya dara ingin menjambak rambutnya hingga botak saat merasakan pening di kepalanya. ia tidak bisa mempercayai semua ini, bagaimana anak bungsunya yang terkenal dengan kepolosan dan keluguannya bisa sampai hamil seperti ini.

"siapa? siapa ayahnya?!" tanya Dara seraya mencengkram lengan Jisya sambil menatap putrinya dengan tatapan marah

"h-hhiks.. Jisya gak sengaja.. maafin Jisya hhiks!" Jisya tidak menjawabnya dan terus terisak

accident baby ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang