26 👼🏻

2.8K 94 27
                                    

Sementara itu, di kediaman Vino. Seluruh anggota keluarga saat ini tengah menikmati sarapan mereka bersama di meja makan. Jika kalian masih ingat dengan Una, gadis berambut pendek itu sampai sekarang masih tinggal di rumah Vino. Bahkan papa Vino sudah menganggapnya seperti anak sendiri.

Tiffany padahal ingin sekali mengusir gadis itu dari rumahnya. Tetapi entah kenapa suaminya itu sangat menyayangi Una. Padahal Bara dan Una sudah sama sama tahu kalau Vino lebih memilih untuk bersama Jisya daripada menuruti kemauan Bara.

Tetapi sepertinya urat malu Una sudah putus sejak lama. Jadi dengan tidak tahu malunya, dia masih berada disini dan mengatakan pada semua orang kalau dia masih sangat mencintai Vino dan ingin menikah dengan Vino anaknya.

Tiffany sebenarnya merasa cemas karena anaknya itu belum juga menikah dengan Jisya. Apalagi suaminya itu bukan lah tipe pria yang cepat menyerah. Pasti dia punya 1001 siasat jahat di otaknya untuk memisahkan Jisya dan Vino. Apalagi mereka berdua masih belum punya status yang SAH.

"Ma, Vella berangkat duluan ya" pamit Vella dan sang mama hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.

"Berangkat sama siapa kamu?" Tanya papa nya penuh selidik.

"Sama kak Jeffri" jawab vella

"Gak boleh! Papah kan udah pernah bilang ke kamu, kalau Jeffri itu cowok berandalan dan bisa bawa pengaruh buruk untuk kamu vella. Kamu mau kaya kakak kamu itu hah?! Karna gak nurut sama papa sekarang malah kena pengaruh buruk dari perempuan murahan itu" ucap Bara membuat Tiffany yang mendengarnya jadi naik pitam.

"Udah ya pa, vella lagi gak mau debat sama papa. Kak jeffri udah nunggu di depan" sahut Vella yang sama sekali tidak peduli dengan larangan sang papa dan langsung pergi begitu saja.

"Lebih baik kamu berhenti ngomongin hal buruk tentang Jisya. Asal kamu tahu, kalau bukan karna Vino, Jisya gak mungkin jadi kaya gitu. Dia itu anak yang sopan, tapi sayangnya sifat brengsek vino itu nurun dari kamu" sahut tiffany dan kini giliran Bara yang kesal

"Dasar istri gak tau di untung! Bukannya belain anaknya sendiri, kamu malah ngebelain orang lain. Kamu sama perempuan itu memang gak ada bedanya, sama sama murahan!"








PLAKK

Cukup sudah, Tiffany sakit hati mendengar hinaan yang dilontarkan oleh suaminya. "K-kamu! Jahat! KAMU BRENGSEK!" Tiffany menangis, dia merasa harga dirinya diinjak injak oleh suaminya sendiri.

Memang benar dia sama seperti Jisya, ia sempat hamil duluan saat masih SMA. Tetapi itu tentu bukan kemauan Tiffany, Bara dengan sejuta bujuk rayunya berhasil membuat dirinya mau mengangkang di hadapannya.

Tapi untungnya mereka menikah setelah SMA, namun sayangnya nasib Jisya tidak seberuntung dirinya. Dan sekarang Bara malah menyalahkan gadis tidak berdosa itu karena kelakuan bejad anaknya sendiri.

"Kurang ajar!" Bara sudah akan melayangkan tamparannya kepada Tiffany tapi dengan cepat Una menahan tangannya.

"Udah om" larang Una

Tiffany yang melihat Una membela nya hanya tersenyum miring. "Kamu pikir dengan kelakuan sok pahlawan kamu ini, saya bakal berbaik hati dan ngedukung hubungan kamu sama Vino? Jangan mimpi kamu jalang!"

Setelah mengatakan itu Tiffany langsung pergi meninggalkan Bara dan Una yang masih ada di meja makan. Bara yang melihat Tiffany pergi berniat untuk mengejar istrinya dan akan memberinya pelajaran. Namun Una lagi lagi menahannya.

"Udah om biarin aja tante Tiffany. Lebih baik kita mikirin gimana caranya supaya aku bisa nikah sama Vino. Kalau kaya gini terus, kita bakal gagal dapatin Vino om!" Ucap Una dan bara membenarkan hal tersebut.

accident baby ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang