Gw terbangun karena mendengar suara kegaduhan yang tak jauh dari tempat gw. Gw samar-samar bisa mendengar apa yang mereka bicarakan.
"Jangan pernah libatkan dia lagi dalam semua pekerjaan lo." ucap seorang laki laki yang suaranya sedikit familiar di telinga gw, suara itu seperti suara Kak Rangga.
"Memang kenapa? dia yang mengikuti ku" terdengar suara si Sasha yang dingin
"Tapi lo yang menculiknya kan?"
"Bukan, yang menculiknya pria tua itu"
"Hah...Sha, lo jangan lari dari tanggung jawab lo ya, Kejadian di tahun lalu, memang udah merubah hati lo, tapi ngga dengan diri lo, Lo punya sedikit sisi sebagai 'Hana', bukan sepenuhnya 'Queensha'". terdengar suara langkah kaki dan gw pun meremin mata gw pura pura tidur. Langkah kaki itu berhenti tepat didepan ranjang gw.
"Lo selesain masalah ini secepatnya, jangan buat diri lo menderita karena kehilangan orang yang lo sayang untuk kedua kalinya" suara langkah kaki menghilang berbarengan dengan suara pintu tertutup.
"Hah...kau gaperlu pura-pura tidur, kau denger semuanya kan?"
Gw pun membuka mata gw dan duduk bersandar.
Sasha mendekat ke ranjang gw dan duduk di kursi samping ranjang gw
"Sha-"
"Jangan tanyakan apapun, anggap saja kau tak mendengar apapun tadi"
"Gabisa" gw sambil melihat si Sasha yang duduk disamping ranjang gw. Mendengar itu dia langsung menoleh dan melihat gw. Kami pun saling bertatapan beberapa detik.
"Ken-"
"Gw mau tau semua tentang lo" gw memotong ucapan si Sasha
"Aku tak percaya padamu"
"Tapi gw percaya lo"
"Setelah ngalamin semuanya dan kau masih percaya padaku?"
"Iyaa, gw yakin lo dulu ngajakin gw kerja karena ada alasan lain selain gantiin Kak Rangga yang sibuk, dan juga waktu nyelamatin gw kemarin, gw percaya sama lo, Sha"
"Kenapa? kenapa kau percaya pada ku?"
"Karena gw yakin lo itu sebenernya baik, dan mungkin karena keadaan lo terpaksa menjadi kaya gitu kan? waktu gw ke apartemen lo, gw gasengaja liat 1 foto yang ada di lemari kamar mandi, gw liat ada foto lo yang lagi senyum ama seorang cowo yang gw gatau dia siapa, dan disitu lo keliatan lagi bahagia"
Gw melihat ke arah si Sasha dan melihat dia sedang menatap gw sambil mengeluarkan air mata.
"Lo kenapa nangis?" ucap gw panik "apa lukanya kegores sesuatu?" gw memegang pundak si Sasha dan dia pun menunduk sambil menangis sesenggukan.
"Aku rindu dia" gumamnya, tapi masih terdengar ke telinga gw karena suasana malam rumah sakit yang cukup hening
"Siapa?" gw menanyakannya sambil memegang pipi si Sasha dan mengangkatnya.
"Kalo mau cerita, gw dengerin ko" gw mengucapkan itu sambil tersenyum sambil menatap si Sasha.
Gw melihat dia yang juga sedang menatap gw dengan tatapan hangat dan berbeda dari sebelumnya.
"Tidurlah, sekarang masih tengah malam" dia berdiri dari duduknya dan akan melangkah, tapi terhenti karena tangan gw yang cepat memegang tangan si Sasha
"Kau keras kepala ya" ucapnya sambil melihat gw dan duduk lagi di kursinya.
"Iyaa:)"
"Memang manusia, rasa penasarannya tak bisa dihilangkan oleh apapun"
Gw tersenyum mendengar jawabannya dan bersiap mendengarkan ceritanya.
Dia pun duduk sambil mengusap air matanya, menarik nafas lalu melihat kearah gw dan mulai berbicara.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia's Girl
RandomPindah ke sekolah baru, bertemu teman baru, merupakan hal yang menyenangkan bagi Arshaka. Tapi, dia malah terlibat suatu masalah dengan seorang cewek misterius dikelasnya. Apakah Arshaka bisa keluar dari masalah itu?. New Version! Cerita ini aku pub...