Ep. 11 - I'm in Trouble

1 0 0
                                    

Gw melihat majalah yang diberikan si Sasha dan membaca nya

Seketika gw kaget karena ada foto gw waktu lagi ngambil dokumen di brankas nya, tapi untungnya, muka gw gakeliatan karena posisi muka gw lagi nunduk dan posisi foto juga dari arah kanan belakang gw.

Gw membaca tulisan yang ada di bawah foto itu, dan menyimpulkan bahwa, seorang bangsawan yang bernama Lian Shao Chen (Tuan Li) telah mati dibunuh oleh seorang mafia berinisial "Q" .

Dan gw juga melihat ada beberapa foto si Sasha yang mukanya di blur sedang memukul si Tuan Li itu.

Saat udah selesai baca, gw panik.

Apa gw bakal di incer sama para pengawal pengawal kemaren? Apa gw ada dalam bahaya?

Gw menutup majalah itu dan melihat cover dan penerbit majalah yang gw gatau perusahaan apa.

Karena rasa penasaran, gw searching google dan mencari tau perusahaan itu. Ternyata itu perusahaan pencetakan majalah yang majalahnya sering laku terjual habis, baik itu majalah mode, fashion, musik dan lain-lain, tapi gw juga baca bahwa mereka juga menjual satu majalah hanya kepada orang orang tertentu mengenai informasi dan berita seputar bangsawan dan dunia per mafia an, mungkin itu majalah yang gw pegang sekarang.

Gw pun segera pulang dan berniat melanjutkan membaca nya dirumah.

***


Dijalan.

Gw melewati jalanan yang ramai dan gw berjalan menuju rumah karena bahkan bus pun penuh karena memang sudah jam pulang kerja.

Diperjalanan, gw ngeliat ada orang berkerumun, karena gw penasaran, gw mendekat dan melihat mereka sedang mengerumuni apa. Lalu gw ngeliat si Sasha dengan seragam sekolahnya sedang menundukkan badan menginjak seseorang sambil berkata

"Heyy, kalau mau mencuri, jangan dihadapanku, kau beruntung karena aku tidak membunuhmu" dia berbicara sambil menginjak dada si pencuri itu. Lalu tak lama dari itu polisi datang menangkap si pencuri dan membubarkan kerumunan.

"Jangan lengah, kau beruntung karena aku melihatnya" ucapnya sambil mengembalikan tas kepada seorang perempuan.

"Terima kasih" ucapnya sambil menangis. Lalu dia mengeluarkan sejumlah uang dari dompet nya "Ini terimalah, terima kasih karena sudah menolongku" si Sasha hanya melihatnya dan pergi begitu saja. "Tunggu, terimalah ini" ucapnya sambil melihat si Sasha.

"Tidak perlu, anda simpan saja uang nya ya, dia memang dingin begitu." ucap gw sambil menghampiri wanita itu

"Ucapkan terima kasih kepada teman mu ya" dia lalu pergi ke arah yang berlawanan dengan si Sasha.

Gw pun berlari menghampiri si Sasha yang masih berjalan.

"Setidaknya tolak baik baik kek, dia kan berniat ngasih lo uang" ucap gw mensejajarkan langkah dengan si Sasha

"Uang ku banyak" balasnya

"Tapi langsung pergi kaya gitu ga sopan tau"

"Memang kenapa? apa masalahnya dengan mu"

"Ngomong soal masalah, gw ada di dalam masalah yang sangat besar, dan itu semua gara gara lo" gw melihatnya sambil menunjuknya dengan jari gw.

"Apa?" ucapnya sambil berhenti di depan vending machine yang menjual minuman, lalu dia mengambil cola yang keluar dari bawah mesin itu.

"Ini" gw mengeluarkan majalah dan menunjukkan foto gw yang ada disana.

"Apa masalahnya? kau masuk majalah seharusnya bersyukur kau akan jadi terkenal."

"Bersyukur? Lo bilang gw harus bersyukur karena gw ada dalam bahaya? harus bersyukur kalo gw diculik ama mereka?"

"Siapa?"

"Ini para pengawal dari orang yang lo bunuh kemarin." gw mengucapkan itu sambil berteriak.

"Bunuh? aku bunuh siapa?" ucapnya merasa tak berdosa, "Jangan sembarangan bicara" ucapnya pelan sambil berlalu. Lalu gw menyadari bahwa kami menjadi pusat perhatian orang orang yang lewat sekitar situ dan mereka pun saling berbisik satu sama lain.

"Ma-maksud gw lo bunuh ikan gw kan kemaren?"

"Ikannya kelihatan enak, jadi aku menggoreng nya." balasnya

Ni anak jago banget aktingnya.

Mafia's GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang