Dirumah alias Kosan Raka.
Gw melempar tas gw ke sembarang arah dan menyimpan tas berisi uang itu keatas meja, lalu membaringkan tubuh gw di atas kasur sambil masih memegang majalah itu, gw pun melihatnya dan membacanya sekali lagi.
"Mafia inisial Q? apa itu si Sasha? Memang isi dokumen yang diambil si Sasha itu dokumen apa?"
Banyak pertanyaan yang terlintas di kepala gw, sampai akhirnya gw memutuskan untuk mandi dan mencoba menenangkan pikiran dengan belajar, tapi percuma karena gw terus kepikiran tentang isi majalah itu.
"Ahh, sialan" gw mengambil ponsel gw dan chat si Ian
Dichat :
Raka : Yan?
Ian : Oi
Raka : Gw mau nanya dong
Ian : Asal jangan soal pelajaran
Raka : Sebenernya si Sasha itu siapa si?
Ian : Si Sasha itu Queensha, masa lo lupa
Raka : Bukan itu maksud gw
Ian : Terus apa?
Raka : Dia siapa?
Ian : Ya mana gw tau, kan yang deket ama dia cuma lo ama Kak Rangga, kalo lo penasaran tanya Kak Rangga aja sono
Raka : Dih percuma gw nanya lo, yaudah.
Gw mengakhiri chat dan langsung berbaring di kasur gw, lalu tanpa sadar gw ketiduran.
05:00 AM
Tiririririt....
Gw terbangun dengan suara alarm di hp gw.
"Kapan gw tidur? hah udahlah, ayo siap siap terus beli sarapan" gw bangun dari tempat tidur gw dan langsung mandi, biar nanti bisa langsung berangkat sekolah.
Sesudah mandi gw belajar sebentar menghafal rumus rumus fisika dan mtk.
Gw melihat hp gw dan menunjukkan jam 05:45 AM
"Dah jam segini? beli sarapan dulu lah" gw bangun dari kursi dan membuka pintu lalu keluar membeli sarapan di supermarket yang ga jauh dari kosan. Suasana jalanan masih lumayan sepi karena masih pagi. Gw masuk ke minimarket yang buka 24 jam, dan membeli makanan disana. Seusai membayar dan keluar, gw berniat langsung pulang, gw melewati jalanan yang masih lumayan sepi. Dan saat gw melewati sebuah gang kecil...
"Hhmmmp" ada yang bekap gw, gw gasempet liat dia siapa karena langsung kehilangan kesadaran.
***
Gw terbangun di sebuah ruangan yang berantakan dan seperti sudah lama ditinggalkan, gw mencoba membebaskan diri dari ikatan yang ada ditubuh gw, gw mencoba berteriak tapi gabisa karena mulut gw dilakban.
Jegrekk... pintu terbuka dengan suara yang amat keras karena berkarat.
"Butuh waktu 5 jam 28 menit untuk kau bangun"
"Hhhmmm...hmmmp hmmmppp" ucap gw
"Apa kau tidak bisa berbicara dengan benar? ahh benar mulutmu tertutup ya? mau aku bukakan?" dia mendekat dan menarik lakban di mulut gw.
"Aauuwww, siapa kau? dimana aku?"
"Aku siapa? kau tak perlu tau aku siapa. Dan kau dimana? kau ada di pabrik yang sudah lama ditinggalkan"
"Kenapa kau menculikku?"
"Hmm, hanya karena ingin, atau karena hal yang lain" ucapnya
"Apa yang kau inginkan?"
"Pembalasan, kau tau?"
"Apa kesalahanku sampai kau berbuat seperti ini padaku?"
"Aku yakin kau tau apa yang aku maksud... buatlah dirimu nyaman dan biasakan dengan ruangan gelap dan berdebu ini" dia berbicara sambil menutup pintu.
Ahh sialan, gw kekurung disini. Oh iyaa, hp gw mana? karena keadaan yang terikat, gw gabisa apa apa dan gatau mau apa.
Gw mencoba memikirkan cara untuk bisa keluar dari sinitapi gw gabisa fokus karena suasana ruangan yang gelap dan hanya diterangi sedikit cahaya dari jendela kecil yang berada di atas dinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia's Girl
RandomPindah ke sekolah baru, bertemu teman baru, merupakan hal yang menyenangkan bagi Arshaka. Tapi, dia malah terlibat suatu masalah dengan seorang cewek misterius dikelasnya. Apakah Arshaka bisa keluar dari masalah itu?. New Version! Cerita ini aku pub...