14. Monyet dan Sunshine

69 11 230
                                    

-2019-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-2019-

Setelah bersiap secara ngebut, Kriti sekarang sudah duduk rapi, serta anggun diruang tamu. Menunggu kehadiran pangeran---ralat, masih calon. Calon pangerannya datang.

Cukup lama, 7 menit. Akhirnya bel berbunyi, dengan langkah kecil sekaligus senandung. Pintu Kriti buka. Nampak dua sosok manusia bermasker.

"Hai, ayo masuk."

Diajaknya dua manusia itu, ditutupnya pintu itu; oleh Kriti.

Saat menyadari sesuatu, Kriti mengernyit bingung. "Kotak apa itu?" tunjuknya pada tiga buah kotak, dua di tangan Kartik, satu Naina.

Kartik dan Naina tersenyum mencurigakan, dengan segera cewek ini menutupi mata Kriti. Tak lama, dibuka kembali. Melihat isi dari kotak itu, Kriti melompat penuh kebahagiaan.

Dia memeluk Naina dan mengajaknya berlompatan, setelah itu berganti Kartik.

Sebuah anabul berwarna putih yang sangat menggemaskan, hewan peliharaan yang Kriti idamkan sejak lama. Itu adalah isi hadiah dari Kartik. Kriti tak bisa mengutarakan kebahagiaan yang ada, sejak tadi dia tak melepaskan pelukan pada Kartik sangking bahagianya dengan hadiah itu.

Naina tersenyum sendiri melihat ini, dia gregetan dengan couple satu ini. 'Kenapa mereka gak jadian aja sih?! Gue cengar-cengir kek orang gila!' Naina membatin, meremat ujung kaosnya.

Karena merasa pelukan dua insan didepannya itu lama sekali, Naina sampai cengo dibuatnya; pun memutuskan untuk mendekat, ia membuka kelopak mata Kartik dan Kriti secara bergantian.

"Hello, couple. Disini ada human yang heronya belum datang, loh!" cerca Naina kesal.

Perlahan, mereka berdua berjauhan dengan mata yang bertautan. Tak lupa juga saling tersenyum, Naina ternganga di kala dia menyadari bahwa wajah Kriti dan Kartik masing-masing; sudah layaknya kepiting rebus.

"Wow, cosplay kepiting rebus, ya?" goda Naina tersenyum nakal.

Dua manusia itu menunduk malu, rasanya sekarang mereka ingin menghilang saja. Sungguh malu dan gugup, apalagi jantung yang berdetak kencang itu.

"Oh my God! Anjing siapa ini lucu sekali?" Nupur memekik keras, menghampiri anabul putih yang berukuran cukup kecil itu.

Menggendong, serta menimang seperti bayi. Melihat kehadiran adik Kriti, Kartik segera mengambil kotak lainnya. Dibuka jugalah, sekarang Nupur yang melompat senang.

"Ini buat kau, aku udah janji ke kakakmu dulu. Semoga suka lah, mahal ini masalahnya." Kartik memberikan salah satu kucing pada Nupur, anjing putih tak memiliki nama itu sudah diletakkan di lantai.

Nupur menciumi kucing itu, beberapa kali. Tak lupa memeluk sang pemberi, membuat mata kakaknya melotot siap keluar. Waktu hendak mencium pipi berjanggut itu, Kriti menjauhkan Nupur dengan membungkam mulutnya dan mendorong ke belakang.

Heart BondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang