31. Berdamai

74 9 30
                                    

-2020-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-2020-

Semakin kesini, hari-hari semakin cepat bingittz berlalunya. Ini fakta nyata, semua orang pasti ngerasain. Bahkan SidKiara juga, kematian Rishi Kapoor sudah hampir 15 hari lalu. Usaha Sid mendapatkan kontrak tertunda sebentar, buat menghormati keputusan produser dan lainnya.

Sekarang, dipertengahan Mei ini. Sid memiliki tekad untuk dapat kontrak Mission Majnu sebelum akhir bulan. Padahal pagi tadi Sid melakukan hal positif, tetap saja dia masih kalah sama over thinkingnya.

"Apa aku berhasil membujuk? Atau gagal lagi seperti biasa? Kalo gagal, aku malah yang jelek namanya. Ah, jadi ragu buat hubungi sutradara... Mana aku ini aktor gagal, filmku banyak yang flop walaupun alurnya lumayan. Masih banyak juga aktor yang lebih keren daripada aku, pasti mereka lebih memilihnya." ragu Sid membuatnya merendahkan diri.

"Aku hanya takut mimpiku menjadi nyata, aku takut... bagaimana nanti jika aku sendirian? aku juga nggak mau kehilangan keluargaku dan Kiara... aku nggak mau sendirian tanpa sahabat... bagaimana ini?" Sid urung jadinya telpon si sutradara.

Lihat sekarang, memojok penuh khawatir nggak jelas.

"Orang-orang benar, ya, Sid." anaknya Sunil menoleh, dilirik lah managernya yang bersandar di pintu.

"A-apa?"

"Musuh terbesar kita, ya diri kita sendiri." lanjut Veer melempar ponsel. "Itu Kiara, bicara deh kalian."

Waktu Veer mau pergi, eh, malah batal karena mau menyampaikan sesuatu. "Sid, lu cowok, yang tegas dong. Buktikan lu nggak lemah, walaupun hampir mustahil: coba lawan over thinking lu sendiri."

Sid terdiam, beku rasanya dia.

Kiara: "Sid!"

Suara Kiara seperti biasa, selalu membuat Sid tersenyum dan membuat dirinya merasa hangat. Setelah mengatur nafas, Sid menaruh ponsel ke telinga. "Bae, aku over thinking lagi... secara tiba-tiba..."

Kiara: "Kenapa? Kamu ragu mau bujuk? Atau kamu ngerasa nggak layak buat film itu?"

"Iya, Bae... tiba-tiba aku ngerasa nggak layak buat film terutama karakter itu..." lesu Sid.

Kiara: "Bae, kemana keyakinanmu yang dulu-dulu? Kok tiba-tiba ilang?"

"Nggak tau, Bae... kacau pikiranku, aku rasanya terjebak di kejadian mimpi buruk itu. Mimpi itu bener bener kerasa nyata, aku nggak bisa ngelupain itu rasanya, Bae... aku benar-benar nggak bisa lepas sama over thinking ku, Bae..." Sid merasa sesak di dada.

Kiara: "Over thinking nggak akan mengubah keadaan mu, Bae. Maka yang bisa kamu lakukan untuk keadaan mu, berdamai, Bae... berdamai dengan apa yang ada dan yang telah dilakukan, emang nggak bisa kita lepas dari kekurangan, kesalahan dan kekhilafan (over thinking) itu, maka cobalah berdamailah."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Heart BondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang