15. Rahasia Kakak Adik

82 13 158
                                    

Part Panjang!---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part Panjang!
-
-
-

-2019-

Karan tersenyum lebar, setelah membuat dua manusia yang didepannya terperangah, terkejut, tercengang, termangu, terpaku.

Tanpa dosa, tanpa beban; Karan memberikan SidKiara tiket berlibur kesebuah benua. Katanya hadiah, karena filmnya yang sangat diyakini akan sukses besar.

"Ayolah, terima saja. Tidak susah, tinggal menyiapkan diri dan barang. Semuanya sudahku urus," rayu Karan yang sangat menggiurkan bagi semua umat.

Tiket pulang pergi; gratis. Tujuan, penginapan, pemandu wisata; juga sudah disiapkan secara gratis. Hanya tinggal membawa tubuh bernyawa, juga barang-barang. Tentu juga duit, untuk berbelanja. Kecuali itu tak disiapkan Karan.

Veer dan Nara yang menempel mirip perangko, yang datang beberapa menit lalu; juga membujuk sambil menahan kesal.

Betapa agak-agaknya mereka, tawaran yang menggiurkan masih saja dipikirkan. Apa susahnya setuju?! Nara rasanya ingin mendorong kepala Kiara agar mengangguk, Veer juga sama.

Tapi dua aktor ini malah saling tatap, bertanya satu sama lain.

"Gimana?" ulang Karan yang entah ke berapa puluh kali.

Sid yang seperti juga sudah muak, membuka suara. "Eum, Karan... masa berdua --"

"Kita bisa ikut kalo kalian tak mau berdua," sahut Nara berbinar-binar.

Sid dan Kiara tegas menggeleng, "Tak mau! Jadi nyamuk yang ada kita," balas Kiara membayangkan akan menjadi nyamuk untuk dua manusia itu.

Veer menyengir, Nara sendiri tersenyum malu-malu yang dibuat-buat.

"Kalian berangkat saja berempat, nanti disana kan bisa pisah? Nara sama Veer bisa pacaran kemana gitu, terus kalian bisa PDKT kema---upss!" Karan membungkam mulutnya cepat-cepat, bagaimana bisa dia keceplosan akan niat untuk mendekatkan mereka?

Untung SidKiara mendadak tuli, bertepatan tadi mendadak ada suara yang keras. Seperti benda yang pecah, yang ternyata salah satu pelayan menjatuhkan piring.

Syukur sudah Karan, satu piring itu menyelamatkan rencana emasnya. Pelayanan itu akan naik gaji, lihat saja.

"Oke, ya? Oke fiks" putus Karan sepihak.

"Kar--"

Veer membungkam mulut Sid yang hendak memberikan alasan lagi, muak sudah dengan penolakan itu. Padahal itu tawaran yang lumayan sekali, mana ada orang dengan cuma-cuma memberikan tiket.

Kiara akan membuka mulut, tetapi Nara menyelat. "Berapa hari? Biar aku bantu Kiara menyiapkan."

"Sebenarnya aku beli dua hari setelah Natal, sampai tanggal 4 Januari. Liburan akhir tahun, bagus bukan?" Karan tersenyum sumringah, dia bahkan melakukan tos bersama Nara.

Heart BondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang