kembalinya raden kian Santang ( putra Padjajaran ) bab 22.

560 45 6
                                    


Setelah ketiganya selesai sholat dan berzikir Raden kian Santang serta Raka dan yundanya segera ke aula,
Perjamuan untuk makan malam bersama, ketiganya sampai dan langsung duduk di kursi mereka masing masing.

Makan malam sudah usai dan Raden kian Santang memutuskan untuk
Ke aula utama,Raden kian Santang saat ini sedang berdiri di tengah taman utama tanpa ia sadari Raka nya layang kusuma tadi sempat mengikuti kemana arah rayinya pergi.

Raden layang Kusuma.

"Rayi apa yang kau lakukan di sini
Ini sudah tengah malam " ujar Raden layang Kusuma.

Raden kian Santang.

"Raka layang kusuma aku hanya ingin menikmati semilir angin malam Raka,
Dulu waktu aku mengembara aku sering melihat malam yang yang indah yang dihiasi sinar bintang juga bulan raka saat dalam pengembaraan aku sering berpikir tidak ingin pulang keistana agar setiap hari aku memandangi indahnya waktu malam hari " ucap raden kian Santang.

Raden layang Kusuma tersenyum
Mendengar ucapan dari rayinya ini,
Lalu Raden layang Kusuma duduk,
Di sampaing Rayi nya dan berkata.

Raden layang Kusuma.

"Rayi lihatlah bulan di atas sana sungguh indah bukan apa lagi dengan bintang sebagai penghias langit malam Rayi,tapi jika bulan dan bintang tidak muncul kau tau,
Sesunyi apa malam hari di langit
Gelap itu Rayi" ucap Raden layang
Kusuma.

Raden kian Santang menoleh dan menatap Rakanya,lalu Raden menatap ke langit gelap yang saat ini di Terangi bintang bintang kecil,
Dan juga bulan purnama yang
Bersinar begitu indah menjadi malam yang gelap sangat indah,lalu Raden
Membayangkan jika langit yang,
Yang gelap itu tidak ada Bintang dan
Juga bulan maka malam akan sangat sunyi sangat sunyi.

Raden kian Santang.

"Jika bulan dan bintang tidak menyinari langit malam maka,
Malam akan terasa sunyi tanpa adanya cahaya juga suram Raka" jawab raden Kian Santang.

Raden layang Kusuma.

" Ya sunyi, begitu juga Padjajaran dan keluarga kita , Rayi kau itu ibarat nya bulan purnama yang bersinar terang kerajaan ini adalah Langit malam nya dan keluarga kita ,serta rakyat Padjajaran adalah Bintang kami tidak akan mungkin bisa bertahan lama menghiasi gelapnya malam hari di langit Rayi tanpa bulan,
Kau tau apa yang Raka maksud bukan
Rayi" ucap Raden layang Kusuma,
Yang menatap mata indah rayinya.

Raden kian Santang tertegun mendengar Rakanya dan iya menyadari Sesuatu jika dirinya adalah bulan, padjaJaran adalah Langi sedangkan keluarga nya adalah bintang kecil dan bintang bintang itu sendiri tidak bisa bertahan lama, itu artinya.

Raden kian Santang.

"Padjajaran menjadi suram,keluarga
Kita bersedih dan ibunda terus bersedih karena merindukanku seperti malam yang merindukan bulan Raka layang kusuma " ucap Raden kian Santang sambil memejam kan matanya.

Raden layang Kusuma.

"Ya seperti itulah kondisi kami selama 6 tahun suram bahkan taman ini sempat mati selama 6 tahun selama dirimu dalam pengembaraan mu Rayi
Namun setelah kau kembali cahaya itupun kembali juga, jadi kau adalah cahaya dalam hidup kami keluarga mu"ucap raden layang Kusuma.

Raden kian Santang.

"Seberharga itukah diriku bagi keluargaku ,sampai membuat kalian semua bersedih dan Padjajaran menjadi suram raka"ucap Raden kian Santang sambil memejamkan matanya.

Prabu Siliwangi serta para ibunda serta saudara/i Raden kian Santang
Yang berada disana tersenyum dengan apa yang saudara/i putra mereka katakan.

Prabu Siliwangi lalu menghampiri putra bungsunya dan memeluknya
Seraya berkata.

Kembalinya Raden Kian Santang (Putra Pajajaran)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang