kembalinya raden kian Santang ( putra Padjajaran) bab 23.

517 40 19
                                    


Balai pengobatan.

Raden kian Santang saat ini sedang duduk dengan posisi bersemedi dengan prabu Siliwangi yang tengah
Memberikan hawa murni nya pada ,
Putra bungsu nya.

Raden kian Santang meringis kala tubuh nya merasakannya sakit,
Saat ayahanda nya menyalurkan hawa murni nya.

Raden Surawisesa dan Abikara yang melihat Rayi/Rakanya mereka terluka seperti ini mereka bersumpah akan,
Membalas ranggabuana dan golongan hitam lainnya.

Prabu Siliwangi.

"Istirahatlah putraku dan kalian putra ku abikara juga Surawisesa jagalah saudara kalian" ucap prabu Siliwangi
Meninggalkan balai pengobatan setelah mengobati putra bungsunya,
Dan sekarang Raden kian Santang tengah tertidur dengan di temani,
Raka dan rayinya

Raden Abikara.

"Rayi Raka pastikan para golongan,
Hitam itu tidak akan merasakan hidup tenang mulai sekarang" ucap
Raden Abikara.

"Kau benar Raka mereka tidak akan lagi bisa hidup tenang aku yakin,
Ayahanda tidak akan tinggal diam
Setelah ini terjadi Raka Abikara" ucap Raden Surawisesa.

"Hmm kau benar Rayi, ini sudah
Malam sebaiknya kita juga tidur Rayi"
Ucap Raden Abikara.

Pagi pun tiba seorang pangeran tampan juga berhati putih baru saja,
Terbangun dari tidurnya dan yang,
Lihat pertama kalinya adalah Raka dan rayinya ,Raden kian Santang tersenyum melihat keduanya selalu
Menjaga dirinya.

Tidak lama kemudian datanglah tiga ratu Padjajaran yang juga ibunda para ibunda dari ketiga ksatria Padjajaran yang saat ini masih tertidur hanya Raden kian Santang,
Lah yang sudah bangun dari tidur nya

Ratu Subang larang.

"Putraku, ibunda mendengar dari Rakamu layang Kusuma kau di serang tadi malam nak" tanya bunda ratu Subang larang.

"Sekarang bagaiman kondisi mu nak bunda berharap kau tidak terlukaku
Lagi putraku, putraku Surawisesa bangunlah ini sudah pagi kau juga Nanda Abikara " ucap ratu kentring manik pada kedua putranya itu.

Raden Abikara& Surawisesa.

"Kami sudah bangun bunda, Rayi kau
Sudah bangun bagaimana apa masih ada yang sakit Rayi"tanya Raden Abikara.

"Iya Raka apa masih ada yang sakit atau perlu kuminta tabib untuk membuat kan obat untuk Raka" tanya Raden Surawisesa yang mencemaskan Rakanya .

"Benar apa yang di katakan rayi surawisesa lagi pula wajahmu sangat
Pucat Rayi" ucap Raden Abikara.
Yang langsung di tolak Raden kian Santang.

"Tidak perlu Rayi kau tau kan aku,
Sangat tidak suka ramuan" ucap Raden kian Santang.

"Kau ini Rayi , apa salahnya jika kau
Meminum ramuan itu juga agar kau,
Pulih lagi pula ramuan itu tidaklah
Buruk Rayi kian Santang" ucap Raden
Abikara.

Raden kian Santang menatap,
Raka kembarnya itu dengan tatapan
Sinisnya seraya berkata.

"Menurut Raka tidak buruk iya,
Coba Raka yang ada di posisiku,
Paman tabib silahkan buatkan ramuan obatnya tapi setelah itu suruh Raka abikara yang meminum
Nya" ucap Raden kian Santang.

Sementara semua anggota keluarga,
Yang berada di dalam balai pengobatan mereka hanya bisa,
Menghela nafas dan kedua yunda,
Mereka sudah menahan tawa mereka.

"Kenapa harus Raka yang meminum
Nya yang sakit itu dirimu Rayi bukan,
Raka"tolak Raden Abikara.

Bunda ratu Subang larang.

Kembalinya Raden Kian Santang (Putra Pajajaran)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang