kembalinya raden kian Santang ( putra padjaJaran) Bab 18.

635 41 3
                                    

Raden Abikara telah memasuki aula perjamuan dan langsung duduk di samping Rayi nya Raden kian Santang
Namun wajah Abikara masih datar,
Saat memandang rayinya Surawisesa.

Sedangkan yang di tatap tidak perduli sama sekali namun para ibunda juga ayahanda mereka prabu Siliwangi yang menyadari menjadi heran dengan sikap kedua putra nya ini.

Tak lama kemudian masuklah Raden gagak gampar dengan sangat kesal,
Dengan mengeryitkan keningnya Raden gagak gampar dengan kedua rayinya ini pun mulai bertanya.

Skip- Raden gagak gampar.
"Kalian berdua ini kenapa sebenarnya
Rayi abikara dan kau juga Rayi Surawisesa, ada apa dengan kalian" tanya Raden gagak gampar .

Raden Surawisesa.
"Aku juga tidak tau Raka dari tadi Raka abikara seperti itu ntahlah kenapa ,Raka kian Santang malam ini aku tidur sama Raka ya" ucap Surawisesa dengan usil.

"Ehem, kau bilang tak ada apa iya, apa kau lupa apa yang kau katakan tadi kau dasar rubah biar ku ingatkan lagi ,Kau mengatakan jika aku ini patung yang menyeramkan dan tidak bergerak, kau lupa itu R a y i s u r a w i s e s a, pilih mana kau mau masuk balai pengobatan atau ikut aku ke wismaku, hmm, pilih mana Rayiku yang tercinta Surawisesa " dengan senyum evilnya😈😈😈.

"Jagad Dewabatara, Aaaa Raka tolong aku Raka lihatlah patung nya baru saja bicara huaaaa bundaaa" ucap Surawisesa makin jadi mengoda Rakanya, sedangkan Raden gagak gampar hanya bisa menghela nafas beda dengan Raden walang yang memilih pindah kesamping ayahandanya dari pada duduk dekat dengan rayinya Surawisesa.

Prabu Siliwangi.

Prabu Siliwangi yang melihat kedua putra nya ini pun langsung menghentikan kedua nya

"Sudahlah Putraku abikara, dan putraku Surawisesa berhentilah  mengoda rakamu abikara" ucap prabu Siliwangi.

Surawisesa yang di tegur Langsung nyengir , sedangkan Raden kian Santang sedari tadi hanya terdiam melihat tingkah Rayi dan Rakanya lalu dirinya melihat sang bunda, ibunda Subang larang yang paham akan tatapan putra nya pun bertanya

"Ada apa putraku, kau ingin sesuatu" tanya ibunda Subang larang.

"Ibunda bolehkah malam ini aku tidur di wisma Raka Walangsungsang.
" Ucap Raden kian Santang.

Raden walang yang mendengar rayinya ingin tidur bersama nya menjadi sangat bahagia dan gembira

"Tentu saja Rayi, Raka akan sangat senang sekali jika dirimu tidur dengan Raka malam ini" ucap Raden walang yang sangat gembira Karenanya adik kesayanganya malam ini akan tidur bersama dirinya.

"Terimakasih Raka, hmm ayahanda hukuman Kurung ku sudah selesai kan ayahanda " tanya Raden kian Santang dengan penuh harap.

"Sudah putraku, tapi ingat kau tidak diijinkan keluar dari istana" ucap prabu Siliwangi,pada putra bungsu
Nya dan di Setujui semuanya.

"Iya ayahanda ananda mengerti,
Raka sebenarnya tadi Raka kenapa
Kenapa tiba tiba saja Raka seperti orang ketakutan gitu Raka" tanya Raden kian Santang pada sang Raka.

"Tidak ada apa apa Rayi Raka tadi hanya sedang buru buru saja," ucap Raden Walangsungsang.

"Hmmm, ayahanda ibunda dan semuanya aku duluan ya" ucap Raden kian Santang yang telah selesai.

"Raka tunggu akuuuuu"teriak Surawisesa yang langsung mengejar sang kakak membuat semua keluarga istana geleng geleng kepala apa lagi Abikara yang sejak tadi hanya diam.

"Rayi Abikara kenapa sedari tadi kau hanya diam kau sedang tidak demam kan" ucap Raden gagak gampar yang langsung di tatap sang empu dan membuat Raden gagak gampar diam.

Kembalinya Raden Kian Santang (Putra Pajajaran)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang