7. Dua gadis

75 6 2
                                    

Haloowww halowww

Sampai di chapter 6 aku suka banget baca komentar yaaa kak....bentar aku spill mii
.....

....
Kalau suka main tebak-tebakan, jadi ayo kita tebak-tebakan, Kak!

•••

Lowbattery

•••

Pendekatan pada calon jodoh memang wajar bagi cewek cewek yang hobinya nice try melulu. Sama kaya aku sih, hehe...

Tapi sekarang ini kita lihat perjuangan Lavanya. Adik sepupu dari Bhalendra yang jatuh cinta pandangan pertama sama Devanka. Apakah cintanya akan terbalas??

Gadis dengan buku ditangannya itu tersenyum-senyum membayangkan kalau dia pacaran sama Devanka, betapa manisnya cowok itu? Mendengar cerita dari Valgumi saja bikin hatinya cenat-cenut, apalagi dia yang langsung digituin.

Kata Valgumi, Devanka bukan tipe orang yang gampang suka sama cewek, bahkan Valgumi juga tidak pernah melihat Devanka berkomunikasi dengan seorang gadis. Mungkin juga Devanka belum pernah pacaran.

"Kak Devan....celakanya hanya kau'lah yang benar-benar aku tunggu," gumannya. Kalau diibaratkan ODGJ nyasar ke sekolah, yaaa seperti itulah kondisi Lavanya.

Di koridor yang sepi ini semakin mendukung suasana hati Lavanya saat ini. Tidak! Dia tidak bisa terus begini. Lavanya harus mencoba taktik baru untuk mendekati Devanka. Taktik lama lewat Bhalendra sudah tidak jadi, karena Kakak sepupunya itu nempel sama Devanka gara-gara dia, sekarang dia harus membuat rencana.

Tepat di belokan depan, muncul Devanka dengan bola basket ditangannya. Gadis itu meneguk ludahnya merasa guguk. Devanka tersenyum menyapa  Lavanya, gadis itu juga sama. Membalas sapaan Devanka dengan senyuman termanisnya.

Lavanya bergeser ke kiri, tanpa sadar juga Devanka ikut bergeser ke kiri, begitu pula sebaliknya saat Lavanya bergeser ke kanan. Hatinya tidak tenang, rasanya ingin menjadi gila saat ini juga.

"E-ehh, maaf...." Lavanya menggeser kembali tubuhnya agar Devanka bisa lewat.

Cowok itu mengangguk kecil. Dia lantas melewati Lavanya sambil memainkan bola basket yang ia pegang.

Gadis itu menatap kebelakang, bersyukur Devanka pergi. Memegang jantung yang terus berdetak kencang, Lavanya menatap kebelakang. Masih ada punggung Devanka yang kini semakin jauh.

"Kak...jangan kaya gitu, Kak. Lama-lama aku mati serangan jantung," guman Lavanya. Dia salah tingkah. Hal itu tak luput dari pandangan Bhalendra dan yang lain.

"Adek lo kayanya demen sama Devan, gimana nih?" Raes menatap Bhalendra bertanya bagaimana pendapat cowok itu.

"Lihat aja gimana dia berjuang, gue yang bakal jadi tantangannya." Bhalendra terkekeh kecil. Dia menyusul Devanka, dan disusul lagi oleh Ganesh, Raes, dan Farraz.

Farraz berhenti sejenak menatap Lavanya. "Kayanya Bhalendra emang harus ajak dia periksa kalau dia ODGJ atau bukan, deh."

•••

Athalia berjalan diiringi senandung kecil. Gadis itu nampak sangat bahagia. Valgumi sedang mencari Lavanya yang hilang entah kemana, dan dia hanya seorang diri.

Lowbattery Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang