Hayii hayii up lagi nih!!!
Jangan lupa vote dan komen sengkuu, nanti ku kasi permen hehe
•••
Lavanya menatap sepatunya lalu menatap rumah dengan gerbang tertutup dihadapannya. Haruskah dia masuk? Atau menunggu sampai orang yang dia cari keluar?
Lavanya jadi bimbang. Matanya melirik kanan dan kiri melihat banyak orang yang lewat dan menatapnya aneh. Sudah hampir tiga puluh menit Lavanya berdiam diri seperti itu. Tidak berani membuka gerbang, sampai mobil hitam dengan plat merah berhenti disebelah Lavanya.
Seseorang keluar dari sana. Pria memakai jas hitam bersama istrinya. Lavanya tersenyum manis. "Halo tante, halo om."
Wanita yang Lavanya sapa membalas sapaannya. Ia menghampiri Lavanya, mengajak gadis itu masuk. Sementara suaminya hanya diam menatap interaksi kedua lawan jenisnya.
"Temennya Gumi bukan, sih?" guman pria itu sebelum akhirnya memasuki mobil dan memarkir mobilnya didalam.
Valgumi menyambut kedatangan Lavanya dengan senyuman manis. Mengapa gadis itu datang tapi tidak memberitahu dirinya?
"Kenapa nggak ngabarin gue?" tanya Valgumi.
Lavanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Eeee, tadi gasengaja lewat, hehe. Gumi, aku mau ngomong sesuatu."
Valgumi mengangkat sebelah alisnya. Menarik Lavanya untuk duduk di sofa ruang tamu. Disana ada Besta dan Yunita, dua orang yang baru datang bersamaan dengan Lavanya tadi.
"Mau ngomong apa?" tanya Valgumi.
Besta dan Yunita hendak pergi, tak ingin mendengarkan pembicaraan kedua remaja itu, namun Lavanya melarang keduanya. "Jangan pergi dulu, Om, Tante."
Lavanya berdiri, ia berlutut dihadapan Besta dan Yunita membuat mereka kebingungan, sementara Valgumi menganga melihat tingkah Lavanya seperti ini.
"Kamu kenapa, Vanya? Bangun ih! Jangan begini." Yunita mencoba menyuruh Lavanya bangun, namun gadis itu menggeleng dan tetap ingin berlutut didepan calon mertuanya, kalau jadi.
"Lavanya mau minta ijin dari Om, Tante, dan Valgumi." Lavanya mengangkat kepalanya menatap Besta dan Yunita bergantian.
"Minta ijin apa, Vanya? Mau nginep? Boleh kok, rumah terbuka buat kamu." Lavanya menggeleng dengan jawaban Yunita.
"Lo kenapa, Van?" tanya Valgumi.
"Mau minta ijin untuk mengejar cintanya, Kak Devan. Boleh nggak, Tan? Om? Vanya udah jatuh cinta sama Kakaknya Valgumi, " ujar Lavanya jujur membuat Yunita dan Besta tidak bisa berkata apapun. Valgumi terbatuk sendiri mendengar ucapan Lavanya. Masih tidak percaya, dan memang tidak percaya Lavanya akan meminta ijin untuk pdkt sama Devanka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lowbattery
Teen FictionDevanka Bisma, remaja laki-laki yang rela meninggalkan zona nyamannya demi mengisi keinginan kedua orang tuanya. Namun, bukannya menghasilkan hal positif, Devanka malah terjerumus ke hal negatif. Satu persatu rahasia mereka telah diketahui, siapa sa...