•••
Mata Yunita meremang saat memasuki kamar milik Devanka. Ruangan itu seperti tidak ada kehidupan. Bau rokok tercium dihidungnya. Pertama kalu setelah lima tahun terakhir ia memasuki kamar Devanka. Yunita menatap lantai yang dipenuhi oleh bekas putung rokok yang dibuang asal. Yunita juga menemukan banyak kemasan rokok yang dipastikan ini adalah milik Devanka.
Yunita tidak tahu jika dampaknya akan begini. Pergaulan Devanka yang dulu itu tidak seperti sekarang.
Anak laki-laki dulu tidak pernah bersosialisasi dengan siapapun, termasuk dirinya. Namun sekarang, Devanka kerap pulang malam, bahkan dengan teman-temannya ia berubah derastis.
Yunita menemukan map berwarna merah yang berisi banyak sertifikat penghargaan yang Devanka terima. Yunita menyadari sekarang Devanka tidak pernah memamerkan nilainya lagi.
Tangannya mengambil salah satu kertas yang terselip disana. Nilai sempurna, hanya itu yang Yunita lihat. Perjuangan Devanka dari dulu membuatnya merasa bersalah sudah mengubah putranya sendiri.
"Mama ngapain masuk ke kamar Devan?" Yunita menoleh setelah mendengar suara Devanka. Putranya berdiri diambang pintu dengan seragam kotor dan dasi yang tak ada entah kemana.
"Ngga, cuma pengen masuk aja. Habis dari mana? Baju kamu kotor gitu." Yunita bertanya sambil menghampiri Devanka.
"Ga ngapa-ngapain. Mama keluar dulu, Devan mau ganti baju," ujar Devanka sambil menyingkirkan dari ambang pintu mempersilahkan Yunita untuk keluar. Ia menghela nafas setelah menyaksikan Yunita mengambil sertifikat miliknya.
Devanka mengambil piagam yang jatuh di lantai. Dilihat itu ia dapatkan setelah menjadi juara olimpiade matematika saat di kelas 2 SMP. Mengingat masa itu, Devanka kembali menatap pintu, teringat Yunita yang bahkan tidak memberikannya makan selama proses belajar.
"Devan udah salah pergaulan dari dulu, Ma. Maaf." Devanka sadar jika dirinya memang sudah salah pergaulan sejak dulu. Ia juga menyadari kesalahan demi kesalahannya. Pada dasarnya, ia dan Ganesh itu sama. Ia dan Bhalendra itu sama.
•••
Sekolah menjadi sia-sia karena tiga hal. Pertama, siswa yang malah belajar. Kedua, siswa yang mentingin pacaran. Ketiga, siswa yang modelan kaya Ganesh dan kawan-kawan. Menurut Ganesh, hadir di jam pelajaran PPKN sangat membosankan. Udah gurunya bikin ngantuk, gak ngehargai jawaban lagi. Ganesh gak suka kalau jawabannya tidak dihargai. Maka dari itu, ia memutuskan untuk bolos.
Devanka duduk di ruang kosong tempat dimana kelas yang memang tidak dihuni. Raes dan Farraz memutuskan mabar. Sementara Bhalendra sibuk membalas chat dari Khaia. Ganesh sendiri menatap keluar, dimana rumor mengatakan jika dia mendorong teman sekelasnya dari kelas ini. Ganesh tidak tahu rumor itu dari mana, namun berhasil membuat namanya tercoreng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lowbattery
Teen FictionDevanka Bisma, remaja laki-laki yang rela meninggalkan zona nyamannya demi mengisi keinginan kedua orang tuanya. Namun, bukannya menghasilkan hal positif, Devanka malah terjerumus ke hal negatif. Satu persatu rahasia mereka telah diketahui, siapa sa...