"WOI! JAM KOSONG! PAK AHMAD TIPES!"
Suasana kelas ricuh karena jam kosong melanda. Ada yang bergosip, berfoto, dan tidur-tiduran.
Seorang gadis menggebrak meja dengan keras. Matanya menyorot tajam. "YANG BELUM BAYAR KAS!"
Semuanya terdiam. Hal yang paling ditakutkan adalah membayar kas, yang paling benar adalah membayar kas di bendahara yang cantik tapi galak macam singa.
"Devanka, lo---"
"Siangan, ya? Belom narik BCA." Devanka menyengir.
"Khaia! Si Raes mau kabur!"
Khaia berkacak pinggang menatap pemuda yang hendak keluar mengendap-endap.
"Gak usah lo kaya gitu, bayar!" Khaia menggebrak meja kesekian kalinya, berhasil membuat Raes mengeluarkan uang dari sakunya.
"Ini ribut kenapa?" tanya seorang wanita berumur empat puluh enam tahun.
"Ehh ada Ibu Lavanya..." Raes tersenyum bagaikan orang yang tidak berdosa.
Lavanya membalas senyuman itu. Wajah yang mirip dengan orang yang menghancurkan hidupnya di masa lalu. Lavanya kembali tersenyum setelah melihat empat laki-laki seumuran dengan Raes yang duduk bercanda.
Entah keberuntungan apa yang lima pemuda itu dapatkan. Setelah kematian Devanka dan Raes. Ganesh, Bhalendra, dan Farraz menyusul. Mereka benar-benar terlahir kembali.
"Khaia harusnya kamu jangan sambil marah-marah gitu," ujar Lavanya.
Gadis bernama Khaia itu putri dari Lavanya. Bagaiamanapun kejahatan Khaia dulu, ia pantas untuk lahir kembali. Wajah Khaia terukir sempurna disini, di wajah anaknya.
"Bu Lavanya, Khaia dipecat aja jadi anaknya, Bu. Cerewet!"
Khaia mendelik. "Coba lo ngomong di depan gue, Bhalendra! Gue cincang lo!"
Bhalendra tertawa keras. Lavanya menyaksikan itu, memang mirip dengan Bhalendra, hanya saja sikapnya yang berbeda.
"Ganesh mau ikut pemilihan ketua osis, menurut Bu Lavanya, Ganesh bakal kepilih, nggak?" tanya Raes.
Lavanya menggeleng. "Kayanya enggak, kandidatnya ada Khaia soalnya."
"Wahh pake orang dalem," ujar Farraz mengompori.
Lavanya tertawa. Di masala lalu mereka memang buruk, tetapi sekarang beruntung mereka hidup dengan bahagia. Atas ijin dari Besta, Lavanya selalu mengawasi mereka semua. Meskipun bayangan masa lalu terus ada, namun Lavanya merasa tidak keberatan. Hal yang Raes tinggalkan adalah Reza, anak pertamanya. Kini Lavanya menikah dengan seseorang yang mau menerima masa lalunya.
Lavanya harap keenam anak didiknya ini selalu hidup bahagia. Seperti ucapan Ganesh dulu. Hidup bahagia.
Mereka terlahir kembali dengan versi yang lebih baik.
Lavanya tersenyum simpul sebelum dia meninggalkan kelas. Mereka akan selalu menjadi hal yang berharga di hidup Lavanya. Gadis yang dulu dijaga oleh Bhalendra, kemudian dirusak oleh sahabat kakak sepupunya sendiri, dan sekarang Lavanya bisa membuktikan pada orang-orang bahwa dia bisa hidup dengan damai meski masa lalunya suram.
Senyuman milik Devanka, tawaan milik Bhalendra, candaan jahil dari Farraz, wajah lucu dari Raes, sikap tegas Ganesh, dan jiwa kepemimpinan Khaia, tetap melekat di mereka semua.
"Kalian terlahir kembali dengan versi yang lebih baik, semoga bahagia selalu, dan biarlah aku saja yang menjalani kehidupan dengan bayangan masalalu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lowbattery
Fiksi RemajaDevanka Bisma, remaja laki-laki yang rela meninggalkan zona nyamannya demi mengisi keinginan kedua orang tuanya. Namun, bukannya menghasilkan hal positif, Devanka malah terjerumus ke hal negatif. Satu persatu rahasia mereka telah diketahui, siapa sa...