5. Bye zona nyaman

66 6 2
                                    

Hayiiii

Info buat kalian, kalau Lowbattery bakal up seminggu 3 kali.
Jadi jangan skip skip kalau suka hehe

Satu kata buat Devanka dong!

Lowbattery

•••

Bukan Ganesh namanya kalau sekali lewat bikin adik kelas terpikat. Buktinya, sekarang Ganesh sedang ditatap oleh para adik kelas yang mendapat jam olahraga.

"Ganesh cuma menang dada bidang doang, wajahnya cakepan gue," celetuk Raes. Agaknya dia iri karena Ganesh dadanya bidang. Makanya banyak adik kelas yang suka.

"Boti, lo iri sama Ganesh, kan?" tuduh Farraz. Matanya menyipit dengan senyuman penuh kejahilan.

"Bota boti bota boti! Emang lo? Waria?"

Farraz mendelik kesal. "Tega banget lo, Ti."

Raes memejamkan matanya sabar. "Gue bukan boti, ya! Lagian ngapain juga gue jadi boti? Gue masih normal kale!"

Raes ini jadi sedikit kesal sama Farraz. Kadang kalau udah waktunya dia manggil 'Boti' itu kaya ledekan banget di mukanya yang lucu ini. Emang manusia iri.

"Jadi bakal bolos dimana?" tanya Devanka yang berhasil membuat mereka berhenti dan tertawa secara bersamaan.

"Beneran nggak pernah bolos, lo?" ledek Farraz. Dia tertawa jongkok, tidak kuat melihat ekspresi polos Devanka saat ini. Malahan, mata cowok itu semakin melirik satu persatu cowok didepannya.

"Hahahahaha," tawa Bhalendra terdengar, "ikutin aja kita, pasti ini bakal bikin lo keluar dari zona nyaman."

Bhalendra merangkul pinggang Devanka. Tawanya berganti jadi senyuman yang tetap seperti orang yang menahan tawa. Mereka melanjutkan perjalanan sampai ke kelas tua di lantai paling atas.

"Nah, sampai dengan selamat, deh...." Raes langsung duduk di sofa. Dia menatap Devanka yang setia dirangkul oleh Bhalendra. Kepalanya menggeleng kecil, "enggak mau masuk?"

Devanka berjalan masuk. Bhalendra lalu melepas rangkulannya. Terlihat Devanka meneliti setiap bagian ruangan ini. Sangat disayangkan sekolah sebagus ini, tapi memiliki kelas terbengkalai.

"Sebenernya ini dulu kelas unggulan yang Ganesh tempatin, tapi karena insiden yang bikin nyawa satu anak kelas disini melayang, jadinya kelas ini ditutup sama guru," jelas Farraz.

Devanka mengangguk dengan mulut membentuk huruf 'o'. Dia menghampiri Raes dan duduk disebelah cowok itu. "Kenapa Ganesh bisa sekelas sama kalian?" tanya Devanka.

"Karena Ganesh temen kita dari smp, hahahaha," tutur Raes diiringi tawa ringan. Alasan yang membuat Devanka ragu untuk percaya.

"Bener, kok! Raes nggak pernah bohong," jelas Farraz.

Devanka mengangguk saja.

Bhalendra terkekeh. Mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Cowok itu mengeluarkan benda yang dilarang oleh Papanya. Devanka menatap Bhalendra.

"Kenapa?" tanya Bhalendra dengan alis terangkat.

Lowbattery Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang